Ligaponsel.com – Saham yang Dibidik Lo Kheng Hong Usai Cuan Dividen ABMM
Siapa yang tidak kenal dengan Lo Kheng Hong? Investor saham kawakan yang dijuluki Warren Buffett-nya Indonesia ini selalu menarik perhatian publik. Setiap gerak-geriknya dalam berinvestasi saham selalu diikuti dan menjadi bahan perbincangan.
Baru-baru ini, Lo Kheng Hong diketahui telah menjual sebagian besar sahamnya di PT ABM Investama Tbk (ABMM). Transaksi ini dilakukan setelah ABMM membagikan dividen sebesar Rp100 per saham.
Lantas, saham apa saja yang menjadi incaran Lo Kheng Hong setelah cuan dari dividen ABMM? Menurut kabar yang beredar, Lo Kheng Hong tengah membidik saham-saham berikut ini:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
- PT Astra International Tbk (ASII)
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Saham-saham tersebut dipilih oleh Lo Kheng Hong karena memiliki fundamental yang kuat dan prospek pertumbuhan yang baik. Selain itu, saham-saham tersebut juga memiliki likuiditas yang tinggi sehingga mudah untuk diperjualbelikan.
Keputusan Lo Kheng Hong untuk membidik saham-saham tersebut tentu menjadi sinyal positif bagi pasar saham Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa investor kawakan seperti Lo Kheng Hong masih optimis terhadap prospek pasar saham Indonesia.
Bagi investor yang ingin mengikuti jejak Lo Kheng Hong, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pastikan untuk melakukan riset yang mendalam sebelum membeli saham. Kedua, jangan tergiur dengan saham-saham yang harganya sedang naik tajam. Ketiga, investasikan hanya pada saham-saham yang memiliki fundamental yang kuat dan prospek pertumbuhan yang baik.
Dengan mengikuti tips-tips tersebut, Anda bisa meningkatkan peluang untuk meraih keuntungan dari investasi saham, seperti yang dilakukan oleh Lo Kheng Hong.
Saham yang Dibidik Lo Kheng Hong Usai Cuan Dividen ABMM
Setelah Lo Kheng Hong cuan dari dividen ABMM, beliau membidik saham-saham berikut:
- BBCA: Bank besar, fundamental kuat
- BBRI: Bank BUMN, jaringan luas
- UNVR: Konsumen loyal, laba stabil
- ASII: Konglomerasi besar, bisnis beragam
- INDF: Produsen makanan pokok, kebutuhan tinggi
Aspek-aspek penting yang menjadi pertimbangan Lo Kheng Hong dalam memilih saham tersebut antara lain:
- Fundamental perusahaan yang kuat
- Prospek pertumbuhan yang baik
- Likuiditas saham yang tinggi
- Harga saham yang masih undervalued
- Manajemen perusahaan yang kompeten
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, Lo Kheng Hong yakin bahwa saham-saham yang dipilihnya memiliki potensi untuk memberikan keuntungan yang optimal di masa depan.
BBCA
Bank Central Asia (BBCA) merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dengan fundamental yang sangat kuat. Bank ini memiliki jaringan yang luas, nasabah yang loyal, dan kinerja keuangan yang stabil. Laba bersih BBCA terus meningkat dari tahun ke tahun, bahkan di tengah pandemi COVID-19.
Salah satu faktor yang membuat BBCA menjadi bank yang kuat adalah fokusnya pada bisnis inti, yaitu kredit dan dana pihak ketiga. BBCA juga memiliki manajemen yang kompeten dan berpengalaman, yang telah terbukti mampu membawa bank ini melewati berbagai tantangan ekonomi.
Dengan fundamental yang kuat dan prospek pertumbuhan yang baik, BBCA menjadi salah satu saham pilihan Lo Kheng Hong.
BBRI
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) adalah salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia dengan jaringan yang sangat luas. Bank ini memiliki lebih dari 4000 kantor cabang dan lebih dari 50.000 agen yang tersebar di seluruh Indonesia.
Jaringan yang luas ini memungkinkan BBRI untuk menjangkau masyarakat di pelosok daerah, sehingga dapat memberikan layanan perbankan yang lebih inklusif. BBRI juga memiliki basis nasabah yang besar dan loyal, serta kinerja keuangan yang stabil.
Dengan jaringan yang luas, basis nasabah yang besar, dan kinerja keuangan yang stabil, BBRI menjadi salah satu saham pilihan Lo Kheng Hong.
UNVR
UNVR adalah perusahaan consumer goods raksasa yang memiliki beragam produk, mulai dari makanan, minuman, hingga perawatan tubuh. Produk-produk UNVR dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dan memiliki konsumen yang sangat loyal.
Selain memiliki basis konsumen yang kuat, UNVR juga memiliki kinerja keuangan yang stabil. Laba bersih UNVR terus meningkat dari tahun ke tahun, bahkan di tengah pandemi COVID-19. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis UNVR sangat resilien dan memiliki prospek pertumbuhan yang baik.
ASII
Astra International (ASII) adalah salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia dengan bisnis yang sangat beragam, mulai dari otomotif, keuangan, hingga agribisnis. Bisnis yang beragam ini membuat ASII dapat mengurangi risiko dan memiliki prospek pertumbuhan yang baik di berbagai sektor.
Selain memiliki bisnis yang beragam, ASII juga memiliki manajemen yang kompeten dan berpengalaman. Hal ini terbukti dari kinerja keuangan ASII yang terus meningkat dari tahun ke tahun, bahkan di tengah pandemi COVID-19.
INDF
Indofood Sukses Makmur (INDF) adalah salah satu produsen makanan pokok terbesar di Indonesia, dengan produk-produk seperti mi instan, tepung terigu, dan minyak goreng. Produk-produk INDF sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, sehingga perusahaan ini memiliki prospek pertumbuhan yang baik.
Selain memiliki prospek pertumbuhan yang baik, INDF juga memiliki manajemen yang kompeten dan berpengalaman. Hal ini terbukti dari kinerja keuangan INDF yang terus meningkat dari tahun ke tahun, bahkan di tengah pandemi COVID-19.
