Bakrie Brothers Siap-siap "Cuci Gudang", Ekuitas Negatif Rp 1,4 Triliun Bakal Dibersihkan

waktu baca 4 menit
Kamis, 16 Mei 2024 18:44 0 7 Uni

Bakrie Brothers Siap-siap


Ligaponsel.com – Bakrie & Brothers Bersiap Bersih-Bersih Ekuitas Negatif

Emiten milik Grup Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) tengah bersiap melakukan aksi korporasi untuk membersihkan ekuitas negatif yang mencapai Rp 1,4 triliun.

Direktur Utama BNBR, Anindya Bakrie mengatakan, rencana tersebut akan direalisasikan melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

Anindya menjelaskan, PMTHMETD akan dilakukan dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 200 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Dengan rencana tersebut, maka diperkirakan BNBR bakal meraup dana segar hingga Rp 20 triliun.

Anindya menambahkan, dana hasil PMTHMETD tersebut rencananya akan digunakan untuk melunasi utang usaha dan modal kerja.

Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk pengembangan usaha, seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pengembangan bisnis digital.

Anindya optimistis, dengan aksi korporasi ini, BNBR dapat memperbaiki kinerja keuangannya dan meningkatkan nilai perusahaan.

Kami yakin, dengan aksi korporasi ini, BNBR dapat kembali ke jalur pertumbuhan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, kata Anindya.

Sebagai informasi, hingga September 2022, BNBR membukukan rugi bersih sebesar Rp 1,2 triliun. Kerugian tersebut disebabkan oleh penurunan pendapatan dan kenaikan beban usaha.

Adapun, ekuitas negatif BNBR per September 2022 mencapai Rp 1,4 triliun. Ekuitas negatif terjadi ketika nilai kewajiban perusahaan lebih besar dari nilai asetnya.

Bakrie & Brothers Bersiap Bersih-Bersih Ekuitas Negatif

Enam aspek penting terkait rencana Bakrie & Brothers Bersih-Bersih Ekuitas Negatif:

  • PMTHMETD (Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu)
  • 200 miliar saham baru
  • Dana segar Rp 20 triliun
  • Pelunasan utang usaha
  • Pengembangan usaha baru
  • Perbaikan kinerja keuangan

Dengan aksi korporasi ini, Bakrie & Brothers optimis dapat memperbaiki kondisi keuangannya dan meningkatkan nilai perusahaan. Rencana PMTHMETD akan menjadi langkah penting dalam upaya bersih-bersih ekuitas negatif yang mencapai Rp 1,4 triliun.

PMTHMETD (Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu)

PMTHMETD adalah aksi korporasi yang dilakukan perusahaan untuk menambah modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang saham lama. Dengan kata lain, perusahaan akan menerbitkan saham baru dan menjualnya kepada investor baru.

Dalam kasus Bakrie & Brothers, PMTHMETD akan dilakukan untuk memperbaiki ekuitas negatif yang mencapai Rp 1,4 triliun. Rencananya, perusahaan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 200 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Dengan aksi korporasi ini, Bakrie & Brothers diharapkan dapat meraup dana segar hingga Rp 20 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk melunasi utang usaha, modal kerja, serta pengembangan usaha baru, seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pengembangan bisnis digital.

200 miliar saham baru

Bakrie & Brothers siap-siap bersih-bersih ekuitas negatif! Perusahaan berencana terbitkan sebanyak-banyaknya 200 miliar saham baru buat memperbaiki kondisi keuangannya.

Dengan aksi korporasi ini, Bakrie & Brothers diharapkan bisa raup dana segar hingga Rp 20 triliun. Dana tersebut bakal dipake buat lunasin utang, modal kerja, dan pengembangan usaha baru, seperti bangun pembangkit listrik tenaga panas bumi dan bisnis digital.

Dana segar Rp 20 triliun

Bakrie & Brothers bersiap melakukan aksi korporasi untuk menambah modal melalui PMTHMETD (Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 200 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Dengan aksi korporasi ini, Bakrie & Brothers diharapkan dapat meraup dana segar hingga Rp 20 triliun. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk:

  • Melunasi utang usaha
  • Modal kerja
  • Pengembangan usaha baru, seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pengembangan bisnis digital

Aksi korporasi ini merupakan langkah penting bagi Bakrie & Brothers untuk memperbaiki kondisi keuangannya dan meningkatkan nilai perusahaan. Dengan dana segar sebesar Rp 20 triliun, Bakrie & Brothers diharapkan dapat melunasi utangnya, memperkuat modal kerjanya, serta mengembangkan usaha-usaha baru yang lebih profitable.

Pelunasan utang usaha

Bakrie & Brothers bersiap bersih-bersih ekuitas negatif, salah satu caranya dengan melunasi utang usaha. Utang usaha merupakan kewajiban jangka pendek yang harus dibayar perusahaan dalam waktu kurang dari satu tahun.

Dengan melunasi utang usaha, Bakrie & Brothers dapat memperbaiki kondisi keuangannya dan meningkatkan kepercayaan dari kreditur. Selain itu, pelunasan utang usaha juga dapat mengurangi beban bunga yang harus dibayar perusahaan.

Pengembangan usaha baru

Selain melunasi utang usaha, Bakrie & Brothers juga berencana menggunakan dana hasil PMTHMETD untuk pengembangan usaha baru, seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pengembangan bisnis digital.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Bakrie & Brothers untuk mendiversifikasi usahanya dan mengurangi ketergantungan pada bisnis komoditas yang selama ini menjadi andalan perusahaan.

Pengembangan usaha baru juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan profitabilitas Bakrie & Brothers dalam jangka panjang. Dengan begitu, perusahaan dapat memperbaiki kondisi keuangannya dan meningkatkan nilai perusahaan.

Perbaikan kinerja keuangan

Bakrie & Brothers bersiap melakukan aksi korporasi untuk memperbaiki kinerja keuangan-nya. Perusahaan berencana menerbitkan saham baru untuk menambah modal dan memperbaiki ekuitas negatif yang mencapai Rp 1,4 triliun.

Dengan aksi korporasi ini, Bakrie & Brothers diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan profitabilitasnya. Dana hasil PMTHMETD akan digunakan untuk melunasi utang, modal kerja, dan pengembangan usaha baru, seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pengembangan bisnis digital.