IHSG Berpotensi Cuan Hari Ini, Catat Saham Pilihannya!

waktu baca 4 menit
Kamis, 16 Mei 2024 17:02 0 29 Uni

IHSG Berpotensi Cuan Hari Ini, Catat Saham Pilihannya!

Ligaponsel.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan mengalami penguatan terbatas pada perdagangan Jumat (17/5) hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak di rentang 6.820-6.920.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal, seperti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (15/5) lalu.

Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati perkembangan perang dagang antara AS dan Tiongkok. Jika perang dagang semakin memanas, maka IHSG berpotensi mengalami tekanan.

Sementara dari dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati data penjualan ritel pada bulan April 2019 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini.

Lanjar merekomendasikan beberapa saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, seperti:

  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
  • PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

IHSG Berpeluang Menguat Terbatas pada Jumat (17/5)

Enam aspek penting yang perlu diperhatikan:

  • Sentimen eksternal
  • Perang dagang
  • Penjualan ritel
  • Rekomendasi saham
  • BBCA
  • TLKM

Pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal, seperti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) dan perkembangan perang dagang antara AS dan Tiongkok. Dari dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati data penjualan ritel pada bulan April 2019 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi merekomendasikan beberapa saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sentimen eksternal

Saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan Jumat (17/5) hari ini. Salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan saham adalah sentimen eksternal, seperti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) dan perkembangan perang dagang antara AS dan Tiongkok.

Data inflasi AS yang dirilis pada hari Rabu (15/5) lalu menunjukkan kenaikan yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar. Hal ini memicu kekhawatiran investor bahwa bank sentral AS (The Fed) akan menaikkan suku bunga lebih agresif lagi. Kenaikan suku bunga dapat berdampak negatif pada pasar saham, karena akan mengurangi minat investor untuk berinvestasi di saham.

Selain itu, perang dagang antara AS dan Tiongkok juga menjadi perhatian pelaku pasar. Jika perang dagang semakin memanas, maka dapat mengganggu perdagangan global dan berdampak negatif pada perekonomian dunia. Hal ini juga dapat berdampak pada pasar saham Indonesia, karena Indonesia merupakan salah satu negara yang bergantung pada ekspor.

Perang dagang

Perang dagang antara AS dan Tiongkok menjadi perhatian pelaku pasar. Jika perang dagang semakin memanas, maka dapat mengganggu perdagangan global dan berdampak negatif pada perekonomian dunia. Hal ini juga dapat berdampak pada pasar saham Indonesia, karena Indonesia merupakan salah satu negara yang bergantung pada ekspor.

Penjualan ritel

Selain sentimen eksternal dan perang dagang, pelaku pasar juga akan mencermati data penjualan ritel pada bulan April 2019 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini.

Data penjualan ritel merupakan indikator penting untuk mengukur konsumsi masyarakat. Jika data penjualan ritel menunjukkan pertumbuhan yang positif, maka dapat menjadi katalis positif bagi pasar saham Indonesia.

Rekomendasi saham

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi merekomendasikan beberapa saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, seperti:

  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
  • PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Saham-saham tersebut dipilih karena memiliki fundamental yang kuat dan kinerja keuangan yang baik. Selain itu, saham-saham tersebut juga diperkirakan akan mendapat katalis positif dari sentimen eksternal dan domestik.

BBCA

Bank Central Asia (BBCA) merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar yang besar. BBCA memiliki jaringan yang luas dan layanan yang lengkap, mulai dari perbankan ritel, korporasi, hingga investasi.

Kinerja keuangan BBCA juga sangat baik. Pada tahun 2018, BBCA membukukan laba bersih sebesar Rp24,5 triliun, naik 12,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih BBCA didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya.

Dari sisi teknikal, saham BBCA saat ini berada dalam tren naik. Saham BBCA telah berhasil menembus level resistance di Rp30.000 dan berpotensi untuk melanjutkan kenaikannya menuju level Rp32.000.

TLKM

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. TLKM memiliki jaringan yang luas dan layanan yang lengkap, mulai dari telepon seluler, telepon tetap, hingga internet.

Kinerja keuangan TLKM juga sangat baik. Pada tahun 2018, TLKM membukukan laba bersih sebesar Rp22,9 triliun, naik 6,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih TLKM didorong oleh peningkatan pendapatan dari layanan data dan digital.

Dari sisi teknikal, saham TLKM saat ini berada dalam tren naik. Saham TLKM telah berhasil menembus level resistance di Rp4.000 dan berpotensi untuk melanjutkan kenaikannya menuju level Rp4.200.