SRTG Batal Buyback 75 Juta Saham, Ada Apa?

waktu baca 3 menit
Kamis, 16 Mei 2024 15:12 0 32 Uni

SRTG Batal Buyback 75 Juta Saham, Ada Apa?

Ligaponsel.com – Emiten Sandiaga Uno (SRTG) Batal Buyback 75 Juta Saham, Kenapa?

Emiten milik Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membatalkan rencana pembelian kembali (buyback) saham sebanyak 75 juta lembar.

Pembatalan buyback saham ini tertuang dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/2/2023).

Dalam keterbukaan informasi tersebut, Direktur & Sekretaris Perusahaan SRTG, Mario Sampoerna, mengatakan pembatalan buyback saham dilakukan karena mempertimbangkan kondisi pasar yang belum kondusif.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang belum kondusif, maka perseroan memutuskan untuk membatalkan rencana pembelian kembali saham tersebut,” kata Mario.

Sebelumnya, SRTG berencana melakukan buyback saham sebanyak-banyaknya 75 juta lembar saham atau setara dengan 1,75% dari modal disetor.

Buyback saham ini akan dilakukan secara bertahap selama periode 3 bulan sejak 7 November 2022 hingga 7 Februari 2023.

Pembatalan buyback saham ini tentu menjadi kabar yang mengecewakan bagi investor.

Namun, keputusan ini diambil oleh manajemen SRTG dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang belum kondusif.

Emiten Sandiaga Uno (SRTG) Batal Buyback 75 Juta Saham, Kenapa?

Lima aspek penting terkait pembatalan buyback saham oleh emiten milik Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG):

  • Kondisi pasar
  • Keputusan manajemen
  • Kekecewaan investor
  • Pertimbangan matang
  • Dampak pada saham SRTG

Pembatalan buyback saham ini tentu menjadi kabar yang mengecewakan bagi investor. Namun, keputusan ini diambil oleh manajemen SRTG dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang belum kondusif. Keputusan ini menunjukkan bahwa manajemen SRTG sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan dan selalu mengutamakan kepentingan pemegang saham.

Kondisi pasar

Kondisi pasar merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi keputusan SRTG untuk membatalkan buyback saham.

Seperti yang kita ketahui, pasar saham sedang mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir.

Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kekhawatiran akan resesi, perang di Ukraina, dan kenaikan suku bunga.

Dalam kondisi pasar yang seperti ini, investor cenderung lebih berhati-hati dalam berinvestasi.

Mereka lebih memilih untuk menahan uang mereka daripada membeli saham.

Hal ini membuat harga saham menjadi turun, sehingga buyback saham menjadi kurang efektif.

Keputusan manajemen

Keputusan SRTG untuk membatalkan buyback saham merupakan keputusan yang diambil oleh manajemen perusahaan.

Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi pasar dan kepentingan pemegang saham.

Manajemen SRTG tentu saja tidak mengambil keputusan ini dengan mudah.

Mereka pasti sudah mempertimbangkan berbagai aspek sebelum akhirnya memutuskan untuk membatalkan buyback saham.

Kekecewaan investor

Keputusan SRTG untuk membatalkan buyback saham tentu saja mengecewakan investor.

Mereka berharap SRTG akan membeli kembali saham-saham mereka dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar.

Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan keuntungan.

Namun, harapan mereka pupus setelah SRTG membatalkan rencana buyback saham.

Pertimbangan matang

Keputusan SRTG untuk membatalkan buyback saham tentu saja tidak diambil secara terburu-buru.

Manajemen SRTG pasti sudah mempertimbangkan berbagai aspek secara matang sebelum mengambil keputusan ini.

Mereka pasti sudah memperhitungkan dampak pembatalan buyback saham terhadap harga saham SRTG dan juga dampaknya terhadap investor.

Dampak pada saham SRTG

Keputusan SRTG untuk membatalkan buyback saham tentu saja berdampak pada harga saham SRTG.

Setelah pengumuman pembatalan buyback saham, harga saham SRTG langsung turun.

Penurunan ini menunjukkan bahwa investor kecewa dengan keputusan SRTG.

Namun, penurunan harga saham SRTG ini diperkirakan hanya bersifat sementara.

Dalam jangka panjang, harga saham SRTG diperkirakan akan kembali naik.

Pasalnya, SRTG merupakan perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat.