Pertamax Segera Gantikan Pertalite, Ini Faktanya!

waktu baca 4 menit
Jumat, 17 Mei 2024 00:11 0 9 Uni

Pertamax Segera Gantikan Pertalite, Ini Faktanya!

Ligaponsel.com – Pemerintah berencana menjadikan Pertamax sebagai bahan bakar minyak (BBM) subsidi pengganti Pertalite. Keputusan ini diambil untuk menekan konsumsi Pertalite yang selama ini menjadi penyumbang terbesar subsidi BBM.

Pertamina selaku perusahaan minyak dan gas milik negara saat ini tengah melakukan kajian terkait rencana tersebut. Jika terealisasi, harga Pertamax yang saat ini berada di kisaran Rp 12.500 per liter akan turun menjadi sekitar Rp 9.000 per liter.

Rencana pemerintah menjadikan Pertamax sebagai BBM subsidi mendapat beragam tanggapan dari masyarakat. Ada yang mendukung karena dapat meringankan beban pengeluaran masyarakat, namun ada juga yang menolak karena dikhawatirkan akan meningkatkan konsumsi BBM secara keseluruhan.

Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, rencana pemerintah tersebut kurang tepat. Ia menilai bahwa subsidi BBM sebaiknya dikurangi secara bertahap agar masyarakat tidak ketergantungan pada BBM bersubsidi.

Faisal menyarankan agar pemerintah fokus pada pengembangan energi terbarukan sebagai solusi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada BBM.

Gantikan Pertalite, Pertamax Akan Dijadikan BBM Subsidi?

Pemerintah berencana menjadikan Pertamax sebagai pengganti Pertalite untuk BBM bersubsidi. Rencana ini mengundang pro dan kontra di masyarakat. Berikut 5 aspek penting terkait rencana tersebut:

  • Harga BBM Turun
  • Konsumsi BBM Naik
  • Beban Negara Bertambah
  • Ketergantungan BBM
  • Energi Terbarukan

Penurunan harga BBM tentu menguntungkan masyarakat, namun di sisi lain dikhawatirkan akan meningkatkan konsumsi BBM secara keseluruhan. Hal ini dapat menambah beban subsidi yang harus ditanggung negara. Selain itu, ketergantungan pada BBM juga perlu dikurangi dengan mengembangkan energi terbarukan sebagai solusi jangka panjang.

Harga BBM Turun

Pemerintah berencana menjadikan Pertamax sebagai pengganti Pertalite untuk BBM bersubsidi. Jika rencana ini terealisasi, harga Pertamax yang saat ini berada di kisaran Rp 12.500 per liter akan turun menjadi sekitar Rp 9.000 per liter. Penurunan harga ini tentu sangat menguntungkan masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada kendaraan bermotor sebagai alat transportasi sehari-hari.

Namun, di sisi lain, rencana pemerintah ini juga mengundang kekhawatiran. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah potensi peningkatan konsumsi BBM secara keseluruhan. Jika harga BBM turun, masyarakat cenderung akan lebih banyak menggunakan kendaraan bermotor, sehingga konsumsi BBM pun akan meningkat. Hal ini tentu akan menambah beban subsidi yang harus ditanggung negara.

Konsumsi BBM Naik

Salah satu kekhawatiran terbesar terkait rencana pemerintah menjadikan Pertamax sebagai pengganti Pertalite untuk BBM bersubsidi adalah potensi peningkatan konsumsi BBM secara keseluruhan. Jika harga BBM turun, masyarakat cenderung akan lebih banyak menggunakan kendaraan bermotor, sehingga konsumsi BBM pun akan meningkat. Hal ini tentu akan menambah beban subsidi yang harus ditanggung negara.

Sebagai contoh, pada tahun 2022, konsumsi Pertalite mencapai sekitar 23 juta kiloliter. Jika harga Pertamax turun menjadi Rp 9.000 per liter, diperkirakan konsumsi Pertamax akan meningkat hingga 30%. Artinya, pemerintah harus menyiapkan anggaran subsidi yang lebih besar untuk menutupi selisih harga antara harga jual dan harga keekonomian Pertamax.

Beban Negara Bertambah

Rencana pemerintah menjadikan Pertamax sebagai pengganti Pertalite untuk BBM bersubsidi dikhawatirkan akan menambah beban negara. Pasalnya, pemerintah harus menyiapkan anggaran subsidi yang lebih besar untuk menutupi selisih harga antara harga jual dan harga keekonomian Pertamax.

Sebagai contoh, pada tahun 2022, pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi BBM sebesar Rp 502,4 triliun. Jika harga Pertamax turun menjadi Rp 9.000 per liter, diperkirakan anggaran subsidi BBM akan meningkat hingga Rp 100 triliun.

Ketergantungan BBM

Rencana pemerintah menjadikan Pertamax sebagai pengganti Pertalite untuk BBM bersubsidi dikhawatirkan akan meningkatkan ketergantungan masyarakat pada BBM. Jika harga BBM murah, masyarakat cenderung akan lebih banyak menggunakan kendaraan bermotor, sehingga konsumsi BBM pun akan meningkat. Hal ini tentu tidak baik untuk lingkungan dan juga perekonomian negara.

Sebagai gantinya, pemerintah seharusnya fokus pada pengembangan energi terbarukan sebagai solusi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada BBM. Energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik yang dapat digunakan untuk kendaraan listrik.

Energi Terbarukan

Pemerintah berencana menjadikan Pertamax sebagai pengganti Pertalite untuk BBM bersubsidi. Rencana ini dikhawatirkan akan meningkatkan ketergantungan masyarakat pada BBM. Padahal, ketergantungan pada BBM tidak baik untuk lingkungan dan juga perekonomian negara.

Sebagai gantinya, pemerintah seharusnya fokus pada pengembangan energi terbarukan. Energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik yang dapat digunakan untuk kendaraan listrik.

Dengan beralih ke energi terbarukan, kita dapat mengurangi ketergantungan pada BBM dan juga emisi gas rumah kaca. Hal ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan juga perekonomian kita.