Ligaponsel.com – Saham emiten telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk (SMGR) mencetak rekor terendah sejak 2010.
Pada perdagangan Jumat (24/2/2023), saham SMGR ditutup ambles 36,67% ke level Rp 62. Posisi ini merupakan rekor terendah saham SMGR sejak 23 Juni 2010.
Anjloknya saham SMGR disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Pelemahan kinerja keuangan. Pada kuartal III-2022, SMGR membukukan rugi bersih Rp 1,07 triliun, memburuk dibandingkan rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 647,68 miliar.
- Meningkatnya persaingan di industri telekomunikasi. SMGR menghadapi persaingan ketat dari operator lain, seperti Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.
- Sentimen negatif investor terhadap saham teknologi. Saham teknologi global sedang mengalami tekanan jual, sehingga berdampak juga pada saham SMGR.
Analis menilai, prospek saham SMGR masih belum cerah. Saham ini masih akan tertekan oleh persaingan yang ketat dan belum membaiknya kinerja keuangan perusahaan.
Sebagai informasi, SMGR merupakan salah satu operator telekomunikasi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki lebih dari 33 juta pelanggan.
Cetak Rekor Terendah Sejak 2010, Saham SMGR Anjlok 36%
Saham SMGR ambruk, kinerja keuangan memburuk.
Persaingan ketat, saham teknologi tertekan.
Prospek saham SMGR belum cerah.
Investor masih wait and see.
SMGR perlu strategi jitu.
Penurunan saham SMGR merupakan cerminan dari kondisi industri telekomunikasi yang sedang lesu. Persaingan yang ketat dan belum membaiknya kinerja keuangan perusahaan menjadi faktor utama yang menekan saham SMGR. Investor masih wait and see terhadap prospek saham SMGR. Perusahaan perlu melakukan strategi jitu untuk memperbaiki kinerjanya dan menarik minat investor.