Ligaponsel.com – IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, Senin (20/2/2023). IHSG dibuka menguat 12,78 poin atau 0,17% ke 7.311,96. Penguatan IHSG sejalan dengan mayoritas indeks saham di kawasan Asia yang juga bergerak di zona hijau.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau menguat pada perdagangan pagi ini. Rupiah dibuka menguat 15 poin atau 0,10% ke Rp15.190 per dolar AS.
Analis pasar menilai, penguatan IHSG pada hari ini didukung oleh sentimen positif dari pasar global. Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan lalu, setelah data menunjukkan inflasi AS mulai mereda.
Selain itu, penguatan IHSG juga ditopang oleh rilis laporan keuangan emiten yang mayoritas menunjukkan kinerja positif. Beberapa emiten yang melaporkan kinerja positif, antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sementara itu, penguatan rupiah terhadap dolar AS disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah penurunan indeks dolar AS. Indeks dolar AS turun 0,25% pada perdagangan pagi ini, setelah sempat menguat pada perdagangan akhir pekan lalu.
Selain itu, penguatan rupiah juga didukung oleh sentimen positif dari dalam negeri. Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75%. Keputusan BI ini sesuai dengan ekspektasi pasar dan memberikan kepastian bagi pelaku pasar.
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat
Saham menguat, rupiah melemah
Enam aspek penting:
- IHSG naik 0,17%
- Rupiah menguat 0,10%
- Sentimen global positif
- Kinerja emiten bagus
- Indeks dolar AS turun
- BI tahan suku bunga
Aspek-aspek ini saling terkait dan mempengaruhi pergerakan IHSG dan rupiah. Penguatan IHSG didukung oleh sentimen global positif dan kinerja emiten yang bagus. Sementara itu, penguatan rupiah didukung oleh pelemahan indeks dolar AS dan keputusan BI yang menahan suku bunga.
IHSG naik 0,17%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, Senin (20/2/2023). IHSG dibuka menguat 12,78 poin atau 0,17% ke 7.311,96. Penguatan IHSG sejalan dengan mayoritas indeks saham di kawasan Asia yang juga bergerak di zona hijau.
Ada beberapa faktor yang mendukung penguatan IHSG hari ini. Pertama, sentimen positif dari pasar global. Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan lalu, setelah data menunjukkan inflasi AS mulai mereda.
Kedua, penguatan IHSG juga ditopang oleh rilis laporan keuangan emiten yang mayoritas menunjukkan kinerja positif. Beberapa emiten yang melaporkan kinerja positif, antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Penguatan IHSG menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia masih menarik bagi investor. Hal ini didukung oleh fundamental ekonomi Indonesia yang masih kuat dan prospek pertumbuhan ekonomi yang positif.
Rupiah menguat 0,10%
Rupiah melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (20/2/2023). Rupiah dibuka menguat 15 poin atau 0,10% ke Rp15.190 per dolar AS. Penguatan rupiah sejalan dengan melemahnya indeks dolar AS.
Ada beberapa faktor yang mendukung penguatan rupiah hari ini. Pertama, penurunan indeks dolar AS. Indeks dolar AS turun 0,25% pada perdagangan pagi ini, setelah sempat menguat pada perdagangan akhir pekan lalu.
Kedua, penguatan rupiah juga didukung oleh sentimen positif dari dalam negeri. Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75%. Keputusan BI ini sesuai dengan ekspektasi pasar dan memberikan kepastian bagi pelaku pasar.
Ketiga, penguatan rupiah juga ditopang oleh masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan Indonesia. Aliran modal asing masuk karena Indonesia masih menjadi negara yang menarik bagi investor asing.
Penguatan rupiah menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia masih kuat dan menarik bagi investor asing. Hal ini didukung oleh fundamental ekonomi Indonesia yang masih bagus dan prospek pertumbuhan ekonomi yang positif.
Sentimen global positif
Bursa saham global lagi pada semangat 45 nih! Saham-saham pada naik semua, IHSG kita juga ikutan keangkat.
Kenapa bisa naik? Soalnya pada senang nih, inflasi di Amerika mulai adem. Jadi, pada berharap deh kalau suku bunga di sana nggak bakal naik terlalu tinggi lagi.
Kinerja emiten bagus
Emiten-emiten pada semangat 45 nih, pada rajin ngeluarin laporan keuangan yang bikin senyum-senyum. Labanya pada gede-gede, bikin IHSG kita ikutan terbang tinggi.
Kenapa emiten-emiten pada semangat? Soalnya ekonomi Indonesia lagi bagus, orang pada belanja, perusahaan-perusahaan pada cuan. Jadi, emiten-emiten pada semangat ngeluarin laporan keuangan yang bagus-bagus.
Indeks dolar AS turun
Indeks dolar AS lagi pada loyo nih, turun 0,25%. Gara-garanya, pada kecewa sama data ekonomi Amerika yang kurang sip. Jadi, mereka pada jual dolar AS, makanya harganya jadi turun.
Rupiah kita langsung senyum-senyum, soalnya kalau indeks dolar AS turun, biasanya rupiah kita jadi ikut naik. Jadi, meskipun IHSG lagi naik, rupiah kita tetap bisa ikut cuan.
BI tahan suku bunga
BI (Bank Indonesia) lagi pada santai nih, suku bunga nggak naik-naik. Soalnya, inflasi Indonesia lagi adem ayem, jadi nggak perlu deh naikin suku bunga.
Rupiah kita langsung tepuk tangan, soalnya kalau suku bunga nggak naik, rupiah kita jadi nggak ikut-ikutan naik. Jadi, rupiah kita bisa tetap stabil, nggak goyang-goyang.