Harga Emas Menuju Kenaikan Mingguan Kedua, Perak Capai Level Tertinggi Dalam 11 Tahun
Harga emas berada di jalur untuk kenaikan mingguan kedua, sementara perak mencapai level tertinggi dalam 11 tahun di tengah kekhawatiran inflasi dan meningkatnya ketegangan geopolitik.
Emas naik 0,3% menjadi $1.837,26 per ons pada pukul 07:15 WIB, menuju kenaikan mingguan sekitar 0,8%. Perak naik 0,6% menjadi $24,07 per ons, level tertinggi sejak Februari 2011.
Kenaikan harga emas didukung oleh kekhawatiran inflasi, karena perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia telah mendorong harga energi dan komoditas lainnya menjadi lebih tinggi.
Perak juga mendapat manfaat dari kekhawatiran inflasi, serta meningkatnya permintaan untuk logam mulia sebagai aset safe haven di tengah ketegangan geopolitik.
Analis memperkirakan harga emas akan terus naik dalam beberapa bulan mendatang, karena inflasi diperkirakan akan tetap tinggi dan ketegangan geopolitik berlanjut.
Harga Emas Menuju Kenaikan Mingguan Kedua, Perak Capai Level Tertinggi Dalam 11 Tahun
Emas dan perak bersinar terang minggu ini, dengan emas menuju kenaikan mingguan kedua dan perak mencapai level tertinggi dalam 11 tahun.
Lima aspek penting yang mendorong kenaikan ini meliputi:
- Kekhawatiran inflasi
- Ketegangan geopolitik
- Permintaan safe haven
- Lemahnya dolar AS
- Ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi
Kenaikan harga emas dan perak menunjukkan bahwa investor mencari aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Logam mulia ini telah lama dianggap sebagai penyimpan nilai yang baik, dan permintaannya cenderung meningkat pada saat-saat ketidakpastian.
Meskipun emas dan perak telah berkinerja baik baru-baru ini, penting untuk diingat bahwa semua investasi memiliki risiko. Harga logam mulia dapat berfluktuasi secara signifikan, dan investor harus selalu melakukan riset sebelum berinvestasi.
Kekhawatiran inflasi
Harga emas dan perak naik karena kekhawatiran inflasi. Perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia telah mendorong harga energi dan komoditas lainnya naik.
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Inflasi yang tinggi dapat mengikis nilai uang dari waktu ke waktu, sehingga investor mencari aset seperti emas dan perak untuk melindungi kekayaan mereka.
Ketegangan geopolitik
Perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia telah menyebabkan peningkatan ketegangan geopolitik. Ketidakpastian ini mendorong investor untuk mencari aset safe haven, seperti emas dan perak.
Emas telah lama dianggap sebagai penyimpan nilai yang baik, dan permintaannya cenderung meningkat pada saat-saat ketidakpastian. Perak juga mendapat manfaat dari permintaan safe haven, serta meningkatnya permintaan untuk logam mulia dalam industri.
Permintaan safe haven
Harga emas dan perak naik karena meningkatnya permintaan safe haven. Ketidakpastian ekonomi dan geopolitik mendorong investor untuk mencari aset yang aman, seperti emas dan perak.
Emas telah lama dianggap sebagai penyimpan nilai yang baik, dan permintaannya cenderung meningkat pada saat-saat ketidakpastian. Perak juga mendapat manfaat dari permintaan safe haven, serta meningkatnya permintaan untuk logam mulia dalam industri.
Lemahnya dolar AS
Harga emas dan perak juga mendapat dukungan dari melemahnya dolar AS. Dolar AS telah melemah terhadap mata uang utama lainnya dalam beberapa bulan terakhir, karena Federal Reserve bersiap untuk menaikkan suku bunga.
Ketika dolar AS melemah, emas dan perak menjadi lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Hal ini karena emas dan perak dihargai dalam dolar AS, sehingga harganya akan naik jika dolar AS melemah.
Ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi
Ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi juga mendukung harga emas dan perak. Federal Reserve bersiap untuk menaikkan suku bunga dalam upaya mengekang inflasi.
Ketika suku bunga naik, imbal hasil obligasi juga naik. Hal ini dapat membuat emas dan perak menjadi lebih menarik bagi investor, karena logam mulia ini tidak memberikan imbal hasil.