Dow Jones Sentuh 40.000 Poin, Wall Street Bergoyang di Zona Merah!

waktu baca 2 menit
Jumat, 17 Mei 2024 11:06 0 4 Bayu

Dow Jones Sentuh 40.000 Poin, Wall Street Bergoyang di Zona Merah!

Dow Jones Sentuh 40.000 Poin, Wall Street Bergoyang di Zona Merah!


Ligaponsel.com – Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Jones Industrial Average (DJIA) Sempat Menyentuh Level 40.000

Pada perdagangan Selasa (24/1), Wall Street ditutup di zona merah, dengan indeks DJIA turun 150,08 poin, atau 0,37%, ke level 40.111,66. Sementara itu, indeks S&P 500 turun 0,41% ke level 4.478,05 dan indeks Nasdaq Composite melemah 0,76% ke level 15.042,33.

Penurunan indeks DJIA terjadi setelah saham Apple Inc. (AAPL) turun 2,65%, menjadi pendorong penurunan terbesar di indeks tersebut. Saham Microsoft Corp. (MSFT) juga turun 1,18%, sementara saham Boeing Co. (BA) turun 1,22%.

Penurunan di pasar saham terjadi di tengah kekhawatiran investor akan potensi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) yang lebih agresif. Ketua Fed Jerome Powell mengindikasikan bahwa bank sentral dapat menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Selain itu, investor juga mencermati data ekonomi terbaru yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi AS. Data dari Departemen Perdagangan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal keempat tahun 2022 melambat menjadi 2,9%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,2%.

Meski demikian, beberapa analis masih optimis terhadap prospek pasar saham dalam jangka panjang. Mereka berpendapat bahwa penurunan saat ini merupakan peluang untuk membeli saham-saham berkualitas tinggi dengan harga yang lebih murah.

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Ketika Wall Street ditutup di zona merah, artinya saham-saham mengalami penurunan harga. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kekhawatiran investor, data ekonomi yang buruk, atau aksi jual. Dalam kasus ini, penurunan indeks DJIA terjadi setelah saham Apple, Microsoft, dan Boeing mengalami penurunan.

Meskipun demikian, beberapa analis tetap optimis terhadap prospek pasar saham dalam jangka panjang. Mereka berpendapat bahwa penurunan saat ini merupakan peluang untuk membeli saham-saham berkualitas tinggi dengan harga yang lebih murah. Dengan kata lain, penurunan ini dapat dilihat sebagai kesempatan untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat.