Melonjak 150% dalam Sebulan, Saham NETV Diincar Bursa!

waktu baca 3 menit
Jumat, 17 Mei 2024 11:32 0 32 Bayu

Melonjak 150% dalam Sebulan, Saham NETV Diincar Bursa!

Melonjak 150% dalam Sebulan, Saham NETV Diincar Bursa!

Ligaponsel.com – Pasar saham bergejolak sepanjang pekan kedua Februari 2023. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,59% ke level 6.873,34 pada perdagangan Jumat (10/2/2023). Beberapa saham mencatatkan kenaikan signifikan, salah satunya saham PT Net Visi Media Tbk. (NETV).

Sepanjang bulan ini, harga saham NETV melesat lebih dari 150%. Bursa Efek Indonesia (BEI) pun memasukkan saham NETV dalam radar pemantauan khusus karena kenaikan harganya yang luar biasa.

Kenaikan saham NETV ini didorong oleh sejumlah faktor, antara lain:

  • Kinerja keuangan yang membaik
  • Prospek bisnis yang cerah
  • Sentimen positif dari pelaku pasar

Meski mengalami kenaikan yang signifikan, namun investor tetap disarankan untuk berhati-hati. Kenaikan harga saham yang terlalu cepat dapat berpotensi menimbulkan risiko penurunan yang besar.

Sebulan Melesat 150%, Bursa Pantau Ketat Saham NETV

Saham NETV tengah menjadi perhatian pelaku pasar setelah melesat 150% dalam sebulan. Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan memasukkan saham NETV dalam radar pemantauan khusus karena kenaikan harganya yang signifikan.

Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan terkait dengan kenaikan saham NETV ini, antara lain:

  • Kinerja keuangan membaik
  • Prospek bisnis cerah
  • Sentimen positif pasar
  • Pemantauan BEI ketat
  • Risiko penurunan harga

Meskipun saham NETV sedang naik daun, investor tetap disarankan untuk berhati-hati. Kenaikan harga saham yang terlalu cepat dapat berpotensi menimbulkan risiko penurunan yang besar.

Kinerja keuangan membaik

Salah satu faktor yang mendorong kenaikan saham NETV adalah kinerja keuangan perusahaan yang membaik. Pada tahun 2022, NETV berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp113,1 miliar, naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp26,5 miliar.

Peningkatan laba bersih ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan perusahaan yang mencapai 20,3% menjadi Rp1,2 triliun. Pertumbuhan pendapatan ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan dari iklan dan konten.

Prospek bisnis cerah

Selain kinerja keuangan yang membaik, prospek bisnis NETV juga terlihat cerah. Perusahaan ini memiliki sejumlah rencana ekspansi, antara lain:

  • Peningkatan produksi konten original
  • Ekspansi ke bisnis digital
  • Akuisisi perusahaan lain

Rencana ekspansi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pendapatan dan laba NETV di masa depan.

Sentimen positif pasar

Naiknya saham NETV juga didukung oleh sentimen positif pasar. Investor melihat bahwa NETV adalah perusahaan dengan prospek bisnis yang cerah. Hal ini tercermin dari masuknya NETV ke dalam indeks MSCI Global Standard pada November 2022.

Sentimen positif pasar juga didukung oleh kebijakan pemerintah yang mendorong pengembangan industri media dan kreatif. Hal ini memberikan angin segar bagi NETV sebagai salah satu pemain utama di industri tersebut.

Pemantauan BEI ketat

Kenaikan saham NETV yang signifikan juga menarik perhatian Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI memasukkan saham NETV dalam radar pemantauan khusus untuk mengantisipasi potensi risiko yang mungkin terjadi.

Langkah ini diambil BEI untuk melindungi investor dan menjaga stabilitas pasar. BEI akan terus memantau pergerakan saham NETV dan mengambil tindakan jika diperlukan, seperti penghentian sementara perdagangan saham.

Risiko penurunan harga

Meskipun saham NETV sedang naik daun, investor tetap disarankan untuk berhati-hati. Kenaikan harga saham yang terlalu cepat dapat berpotensi menimbulkan risiko penurunan yang besar.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Sentimen pasar yang berubah-ubah
  • Kinerja keuangan perusahaan yang tidak sesuai ekspektasi
  • Adanya aksi profit taking dari investor

Oleh karena itu, investor disarankan untuk melakukan analisis fundamental dan teknikal sebelum membeli saham NETV. Investor juga perlu memantau pergerakan saham NETV secara berkala untuk mengantisipasi potensi penurunan harga.