Dolar dan Euro: Naik Turun Pasca Rilis Data Penting

waktu baca 4 menit
Jumat, 17 Mei 2024 17:10 0 6 Bayu

Dolar dan Euro: Naik Turun Pasca Rilis Data Penting

Dolar dan Euro: Naik Turun Pasca Rilis Data Penting

Ligaponsel.com – Dolar Mulai Stabil Setelah Turun Tajam Akibat Laporan CPI; Euro Kembali Menguat

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah mulai stabil setelah sebelumnya sempat turun tajam akibat laporan inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan. Penguatan dolar AS terjadi setelah data inflasi konsumen (CPI) AS untuk bulan Januari 2023 menunjukkan kenaikan 0,5% secara bulanan dan 6,4% secara tahunan. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan ekonom yang memperkirakan kenaikan 0,4% secara bulanan dan 6,2% secara tahunan.

Penguatan dolar AS juga didukung oleh ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed yang lebih agresif. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin pada pertemuan berikutnya bulan Maret 2023. Kenaikan suku bunga acuan The Fed akan membuat dolar AS lebih menarik bagi investor, sehingga mendorong penguatan mata uang tersebut.

Sementara itu, euro juga kembali menguat terhadap dolar AS setelah sebelumnya sempat melemah. Penguatan euro terjadi setelah data ekonomi zona euro menunjukkan perbaikan. Indeks kepercayaan konsumen zona euro naik menjadi -19,0 pada bulan Februari 2023, dari -20,9 pada bulan Januari 2023. Peningkatan indeks kepercayaan konsumen menunjukkan bahwa konsumen di zona euro mulai lebih optimis mengenai prospek ekonomi.

Penguatan dolar AS dan euro terhadap rupiah dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Penguatan dolar AS dapat membuat Indonesia lebih mudah membayar utang luar negerinya, sedangkan penguatan euro dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke zona euro.

Dolar Mulai Stabil Setelah Turun Tajam Akibat Laporan CPI; Euro Kembali Menguat

Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah mulai stabil dan euro kembali menguat. Apa saja aspek penting yang perlu kita ketahui?

Lima aspek penting terkait “Dolar Mulai Stabil Setelah Turun Tajam Akibat Laporan CPI; Euro Kembali Menguat”:

  • Laporan CPI AS lebih tinggi dari perkiraan
  • Ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed
  • Indeks kepercayaan konsumen zona euro meningkat
  • Penguatan dolar AS
  • Penguatan euro

Aspek-aspek ini saling terkait dan memberikan dampak pada nilai tukar dolar AS dan euro terhadap rupiah. Penguatan dolar AS dapat membuat Indonesia lebih mudah membayar utang luar negerinya, sedangkan penguatan euro dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke zona euro.

Laporan CPI AS lebih tinggi dari perkiraan

Nilai tukar dolar AS sempat turun tajam akibat laporan inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan. Data inflasi konsumen (CPI) AS untuk bulan Januari 2023 menunjukkan kenaikan 0,5% secara bulanan dan 6,4% secara tahunan. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan ekonom yang memperkirakan kenaikan 0,4% secara bulanan dan 6,2% secara tahunan.

Ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed

Penguatan dolar AS juga didukung oleh ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed yang lebih agresif. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin pada pertemuan berikutnya bulan Maret 2023. Kenaikan suku bunga acuan The Fed akan membuat dolar AS lebih menarik bagi investor, sehingga mendorong penguatan mata uang tersebut.

Kenaikan suku bunga acuan The Fed dilakukan untuk menekan inflasi yang masih tinggi di AS. Inflasi yang tinggi dapat merugikan perekonomian karena dapat mengurangi daya beli masyarakat dan menurunkan nilai investasi.

Indeks kepercayaan konsumen zona euro meningkat

Nilai tukar euro kembali menguat terhadap dolar AS setelah sebelumnya sempat melemah. Penguatan euro terjadi setelah data ekonomi zona euro menunjukkan perbaikan. Indeks kepercayaan konsumen zona euro naik menjadi -19,0 pada bulan Februari 2023, dari -20,9 pada bulan Januari 2023. Peningkatan indeks kepercayaan konsumen menunjukkan bahwa konsumen di zona euro mulai lebih optimis mengenai prospek ekonomi.

Penguatan dolar AS

Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah mulai stabil setelah sebelumnya sempat turun tajam akibat laporan inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan. Penguatan dolar AS terjadi setelah data inflasi konsumen (CPI) AS untuk bulan Januari 2023 menunjukkan kenaikan 0,5% secara bulanan dan 6,4% secara tahunan. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan ekonom yang memperkirakan kenaikan 0,4% secara bulanan dan 6,2% secara tahunan.

Penguatan dolar AS juga didukung oleh ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed yang lebih agresif. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin pada pertemuan berikutnya bulan Maret 2023. Kenaikan suku bunga acuan The Fed akan membuat dolar AS lebih menarik bagi investor, sehingga mendorong penguatan mata uang tersebut.

Penguatan euro

Nilai tukar euro kembali menguat terhadap dolar AS setelah sebelumnya sempat melemah. Penguatan euro terjadi setelah data ekonomi zona euro menunjukkan perbaikan. Indeks kepercayaan konsumen zona euro naik menjadi -19,0 pada bulan Februari 2023, dari -20,9 pada bulan Januari 2023. Peningkatan indeks kepercayaan konsumen menunjukkan bahwa konsumen di zona euro mulai lebih optimis mengenai prospek ekonomi.

Penguatan euro memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Penguatan euro dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke zona euro. Zona euro merupakan salah satu tujuan ekspor utama Indonesia, sehingga penguatan euro dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.