Harga Emas Dekati $2.400 karena Data CPI Membuat Penurunan Suku Bunga Fed Jadi Fokus
Harga emas naik mendekati $2.400 per ons pada hari Selasa (14/2) karena data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan terus menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
Indeks harga konsumen (CPI) naik 0,5% pada bulan Januari, lebih tinggi dari perkiraan ekonom sebesar 0,4%, dan naik 6,4% dari tahun ke tahun, di atas ekspektasi 6,2%. Data tersebut menunjukkan bahwa inflasi tetap tinggi dan Fed perlu terus mengambil tindakan untuk mengendalikannya.
Ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih tinggi mendorong dolar AS lebih tinggi, yang pada gilirannya membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Emas juga mendapat dukungan dari permintaan safe-haven karena kekhawatiran akan resesi global.
Para analis memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya pada bulan Maret dan kemungkinan akan melakukan kenaikan lebih lanjut pada tahun ini. Hal ini akan membuat emas tetap didukung karena investor mencari aset aman.
Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa kenaikan suku bunga yang berkelanjutan dapat pada akhirnya membebani harga emas jika menyebabkan perlambatan ekonomi. Jika ekonomi melambat, permintaan emas untuk tujuan industri dan perhiasan akan berkurang.
Secara keseluruhan, prospek harga emas tetap positif dalam jangka pendek karena ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dan kekhawatiran akan resesi. Namun, kenaikan suku bunga yang berkelanjutan dapat membebani harga emas dalam jangka panjang jika menyebabkan perlambatan ekonomi.
Harga Emas Dekati $2.400 karena Data CPI Membuat Penurunan Suku Bunga Fed Jadi Fokus
Emas menguat, data inflasi tinggi, suku bunga Fed, permintaan safe-haven, kekhawatiran resesi, prospek positif.
Data inflasi tinggi menunjukkan bahwa Federal Reserve (Fed) perlu terus menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Hal ini membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset safe-haven. Kekhawatiran akan resesi global juga mendukung permintaan emas karena investor mencari aset yang aman. Prospek harga emas tetap positif dalam jangka pendek, tetapi kenaikan suku bunga yang berkelanjutan dapat membebani harga emas dalam jangka panjang jika menyebabkan perlambatan ekonomi.