Rahasia Menghitung Keuntungan Jualan, Dijamin Untung Melimpah!

waktu baca 5 menit
Kamis, 16 Mei 2024 22:20 0 9 Gildan

Rahasia Menghitung Keuntungan Jualan, Dijamin Untung Melimpah!

Ligaponsel.com – Cara Menghitung Keuntungan Jualan Serta Contoh Penerapannya

Keuntungan adalah selisih antara harga jual dan harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan adalah jumlah dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.

Untuk menghitung keuntungan, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Keuntungan = Harga Jual – Harga Pokok Penjualan

Sebagai contoh, jika kita menjual sebuah produk dengan harga Rp100.000 dan harga pokok penjualannya adalah Rp50.000, maka keuntungan kita adalah Rp50.000.

Keuntungan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti untuk mengembangkan usaha, menambah modal, atau dibagikan kepada pemilik usaha.

Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan keuntungan:

  • Naikkan harga jual
  • Kurangi biaya pokok penjualan
  • Tingkatkan volume penjualan

Dengan mengikuti tips-tips di atas, kita dapat meningkatkan keuntungan usaha kita.

Cara Menghitung Keuntungan Jualan Serta Contoh Penerapannya

Dalam dunia bisnis, menghitung keuntungan sangatlah penting. Keuntungan yang diperoleh dapat digunakan untuk mengembangkan usaha, menambah modal, atau dibagikan kepada pemilik usaha.

Berikut adalah 9 aspek penting dalam menghitung keuntungan jualan:

  1. Harga jual: Harga yang ditetapkan untuk menjual produk atau jasa.
  2. Harga pokok penjualan: Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa.
  3. Volume penjualan: Jumlah produk atau jasa yang terjual.
  4. Biaya tetap: Biaya yang tidak berubah meskipun volume penjualan berubah.
  5. Biaya variabel: Biaya yang berubah sesuai dengan volume penjualan.
  6. Laba kotor: Selisih antara harga jual dan harga pokok penjualan.
  7. Laba bersih: Selisih antara laba kotor dan biaya tetap.
  8. Margin keuntungan: Persentase keuntungan bersih terhadap harga jual.
  9. Titik impas: Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk menutupi semua biaya.

Dengan memahami aspek-aspek ini, Anda dapat menghitung keuntungan jualan dengan lebih akurat. Hal ini akan membantu Anda mengambil keputusan bisnis yang tepat untuk meningkatkan keuntungan usaha Anda.

Harga jual: Harga yang ditetapkan untuk menjual produk atau jasa.

Menghitung keuntungan jualan itu ibarat mencari harta karun. Kita harus tahu harga jual produk kita, yaitu harga yang kita tetapkan untuk menjualnya. Ini seperti menentukan nilai dari harta karun tersebut.

Tanpa mengetahui harga jual yang tepat, kita bisa rugi besar. Kita bisa saja menjual harta karun kita dengan harga murah, atau malah kemahalan sehingga tidak ada yang mau beli.

Harga pokok penjualan

Harga pokok penjualan itu bagaikan biaya yang kita keluarkan untuk membuat harta karun kita. Kita harus menghitung semua biaya yang dikeluarkan, mulai dari bahan baku, biaya produksi, sampai biaya pemasaran.

Kalau kita tidak menghitung harga pokok penjualan dengan benar, kita bisa salah sangka. Kita bisa saja mengira harta karun kita sangat berharga, padahal sebenarnya biaya yang kita keluarkan untuk membuatnya sangat besar.

Volume penjualan

Volume penjualan itu ibarat jumlah harta karun yang kita temukan. Semakin banyak harta karun yang kita temukan, semakin besar keuntungan yang bisa kita dapatkan.

Tapi ingat, menemukan harta karun itu tidak selalu mudah. Ada kalanya kita harus mencari di tempat yang sulit, atau bersaing dengan orang lain yang juga mencari harta karun.

Biaya tetap

Biaya tetap itu seperti biaya sewa rumah yang kita tempati untuk menyimpan harta karun kita. Kita harus membayar biaya sewa setiap bulan, meskipun kita tidak menemukan harta karun sama sekali.

Biaya tetap juga bisa berupa gaji karyawan, biaya listrik, dan biaya lainnya yang harus kita keluarkan setiap bulan, meskipun kita tidak menjual harta karun.

Biaya variabel

Biaya variabel itu seperti biaya makan kita sehari-hari. Semakin banyak harta karun yang kita temukan, semakin banyak juga makanan yang kita perlukan untuk mengisi perut kita.

Biaya variabel juga bisa berupa biaya bahan baku, biaya transportasi, dan biaya lainnya yang berubah sesuai dengan jumlah harta karun yang kita temukan.

Laba kotor: Selisih antara harga jual dan harga pokok penjualan.

Laba kotor itu seperti harta karun yang sudah kita bersihkan dari tanah dan kotoran. Kita sudah bisa melihat wujud asli harta karun tersebut, tapi kita belum tahu berapa nilai sebenarnya.

Untuk mengetahui nilai sebenarnya dari harta karun tersebut, kita harus menghitung laba bersih. Laba bersih itu seperti harta karun yang sudah kita bersihkan dan kita timbang beratnya. Kita baru bisa tahu berapa nilai sebenarnya dari harta karun tersebut setelah kita menimbangnya.

Laba bersih

Nah, laba bersih ini seperti harta karun yang sudah kita bersihkan, kita timbang beratnya, dan kita tahu berapa nilai sebenarnya. Kita sudah tahu berapa keuntungan yang kita dapatkan dari menjual harta karun tersebut.

Laba bersih sangat penting bagi kita untuk mengetahui kesehatan keuangan usaha kita. Kalau laba bersih kita besar, berarti usaha kita sehat dan kita bisa mengembangkan usaha kita lebih besar lagi.

Margin keuntungan

Margin keuntungan itu seperti persen keuntungan yang kita dapatkan dari menjual harta karun kita. Semakin tinggi margin keuntungan kita, semakin besar keuntungan yang kita dapatkan.

Margin keuntungan sangat penting untuk kita ketahui agar kita bisa membandingkan keuntungan yang kita dapatkan dengan keuntungan yang didapatkan oleh pesaing kita. Kalau margin keuntungan kita lebih tinggi, berarti kita lebih efisien dalam mengelola usaha kita.

Titik impas

Titik impas itu seperti garis batas yang harus kita lewati untuk bisa mendapatkan keuntungan. Kalau kita belum mencapai titik impas, berarti kita masih merugi. Tapi kalau kita sudah melewati titik impas, berarti kita sudah mulai untung.

Untuk mencapai titik impas, kita harus menjual harta karun kita dalam jumlah tertentu. Jumlah tertentu ini tergantung pada harga jual, harga pokok penjualan, dan biaya tetap kita.