Kupas Tuntas Risiko Operasional: Penyebab, Contoh, & Tips Jitu Menjinakkannya

waktu baca 5 menit
Kamis, 16 Mei 2024 20:12 0 34 Gildan

Kupas Tuntas Risiko Operasional: Penyebab, Contoh, & Tips Jitu Menjinakkannya

Ligaponsel.com – Risiko Operasional: Pahami Penyebab, Contoh, & Manajemennya

Dalam dunia bisnis, risiko operasional merupakan salah satu jenis risiko yang umum terjadi dan perlu dikelola dengan baik. Risiko operasional adalah risiko yang timbul dari proses bisnis sehari-hari dan dapat menyebabkan kerugian finansial atau reputasi bagi perusahaan. Untuk memahami lebih lanjut tentang risiko operasional, berikut ini adalah penjelasan mengenai penyebab, contoh, dan manajemennya.

Penyebab Risiko Operasional

  • Kegagalan proses bisnis
  • Kesalahan manusia
  • Kegagalan sistem teknologi informasi
  • Bencana alam atau gangguan eksternal lainnya
  • Aktivitas penipuan atau kejahatan

Contoh Risiko Operasional

  • Kehilangan data pelanggan karena kegagalan sistem
  • Pencurian aset perusahaan oleh karyawan
  • Gangguan produksi akibat bencana alam
  • Penipuan keuangan melalui transfer dana yang tidak sah
  • Reputasi rusak akibat produk cacat yang beredar di pasaran

Manajemen Risiko Operasional

Untuk mengelola risiko operasional secara efektif, perusahaan dapat menerapkan langkah-langkah berikut:

  • Identifikasi dan penilaian risiko
  • Pengembangan dan implementasi kontrol
  • Pemantauan dan pelaporan risiko
  • Peninjauan dan perbaikan berkelanjutan

Dengan mengelola risiko operasional secara tepat, perusahaan dapat meminimalisir potensi kerugian dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif tentang risiko operasional sangat penting bagi setiap pelaku usaha dalam mengelola bisnisnya.

Risiko Operasional

Risiko operasional mengintai setiap bisnis, memahami seluk beluknya krusial untuk kelangsungan usaha. Yuk, kupas tuntas 8 aspek pentingnya:

  • Penyebab: Proses bisnis yang rapuh, kesalahan manusia, teknologi yang nakal.
  • Contoh: Data hilang, aset dicuri, reputasi tercoreng.
  • Manajemen: Kenali risikonya, buat kontrol, pantau terus, perbaiki kalau perlu.
  • Identifikasi: Cari tahu risiko apa saja yang mengintai bisnis Anda.
  • Penilaian: Seberapa besar risiko itu bisa merugikan bisnis Anda?
  • Kontrol: Langkah-langkah apa yang bisa diambil untuk mencegah atau mengurangi risiko?
  • Pemantauan: Awasi terus risiko yang ada, apakah sudah terkendali atau butuh perhatian khusus?
  • Pelaporan: Beri tahu pihak yang berkepentingan tentang risiko dan cara pengelolaannya.

Pahami aspek-aspek ini, niscaya bisnis Anda lebih siap menghadapi risiko operasional. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi, kelola risiko operasional dengan baik, demi bisnis yang sehat dan berkembang pesat.

Penyebab

Risiko operasional mengintai di setiap sudut bisnis, siap menerkam di saat lengah. Penyebabnya beragam, mulai dari proses bisnis yang rapuh, kesalahan manusia yang tak terhindari, hingga teknologi yang tiba-tiba.

Contoh

Dampaknya bisa bikin jantung berdebar, mulai dari data pelanggan yang raib bak ditelan bumi, aset perusahaan yang lenyap entah kemana, hingga reputasi bisnis yang tercemar karena produk cacat yang beredar di pasaran.

Manajemen

Tenang, risiko operasional bukan monster yang tak terkalahkan. Dengan manajemen yang tepat, kita bisa menjinakkannya. Caranya? Kenali dulu risikonya, buat kontrol untuk mengendalikannya, pantau terus perkembangannya, dan jangan ragu untuk memperbaikinya jika perlu.

Contoh: Data hilang, aset dicuri, reputasi tercoreng.

Risiko operasional mengintai di setiap sudut bisnis, siap menerkam di saat lengah. Penyebabnya beragam, mulai dari proses bisnis yang rapuh, kesalahan manusia yang tak terhindari, hingga teknologi yang tiba-tiba berulah.

Dampaknya bisa bikin jantung berdebar, mulai dari data pelanggan yang raib bak ditelan bumi, aset perusahaan yang lenyap entah kemana, hingga reputasi bisnis yang tercemar karena produk cacat yang beredar di pasaran.

Manajemen

Kelola risiko operasional itu ibarat main petak umpet. Kita harus tahu dulu di mana risikonya bersembunyi, baru bisa kita buat jebakan untuk menangkapnya. Setelah itu, awasi terus jangan sampai risiko itu kabur. Kalau ada yang lolos, ya tangkap lagi dan perbaiki jebakannya biar lebih kuat.

Dengan manajemen yang tepat, risiko operasional nggak bakal berani macam-macam sama bisnis kita. Jadi, jangan anggap remeh risiko operasional, ya. Kenali, kendalikan, dan jinakkan. Dengan begitu, bisnis kita bisa jalan terus tanpa gangguan yang berarti.

Identifikasi

Kalau mau bisnis aman dan lancar, kita harus tahu dulu risiko apa yang mengintai. Kayak mau perang aja, kita harus tahu dulu musuh kita siapa, kekuatannya gimana, baru kita bisa bikin strategi perang yang jitu.

Nah, dalam dunia bisnis, risiko operasional itu musuh yang harus kita waspadai. Jadi, langkah pertama dalam manajemen risiko operasional adalah mengidentifikasi risikonya. Cari tahu jenis risiko apa saja yang bisa mengancam bisnis Anda, baik dari internal maupun eksternal.

Penilaian

Setelah tahu risikonya apa saja, sekarang saatnya menilai seberapa besar risiko tersebut bisa merugikan bisnis Anda. Kayak lagi timbang-timbang cabe di pasar, kita harus tahu berapa ons cabe yang kita butuh dan seberapa pedas cabe tersebut.

Dalam menilai risiko operasional, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti kemungkinan terjadinya risiko, dampak finansial yang ditimbulkan, dan reputasi bisnis yang dipertaruhkan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, Anda bisa menentukan prioritas risiko yang perlu ditangani terlebih dahulu.

Kontrol

Kalau sudah tahu risikonya dan seberapa besar dampaknya, sekarang saatnya menyiapkan tameng untuk melindungi bisnis kita. Yap, inilah saatnya membuat kontrol untuk mencegah atau mengurangi risiko operasional.

Kontrol ini bisa macem-macem bentuknya, tergantung jenis risiko yang dihadapi. Misalnya, kalau risikonya kebakaran, kita bisa memasang alat pemadam kebakaran dan melatih karyawan untuk menggunakannya. Kalau risikonya pencurian, kita bisa memasang kamera pengawas dan memperketat keamanan.

Pemantauan

Setelah memasang tameng, jangan lupa untuk terus mengawasinya. Risiko operasional itu kayak maling yang suka datang diam-diam, jadi kita harus selalu waspada.

Periksa secara berkala apakah kontrol yang sudah dibuat masih efektif atau perlu diperbaiki. Kalau ada risiko baru yang muncul, segera identifikasi dan buat kontrol untuk mengatasinya.

Pelaporan

Kalau sudah tahu risikonya, cara mengatasinya, dan sudah diawasi terus, jangan lupa untuk melapor ke atasan atau pihak yang berkepentingan.

Tujuannya, ya, biar semua orang tahu apa saja risiko yang dihadapi bisnis dan bagaimana cara mengatasinya. Jadi, kalau terjadi apa-apa, semua orang sudah siap dan nggak kaget.