Waspada! DBD Incar Jakarta Sampai Maret

waktu baca 4 menit
Minggu, 19 Mei 2024 20:10 0 6 Ilyas

Waspada! DBD Incar Jakarta Sampai Maret

Ligaponsel.com – Waspada! DBD mengintai Jakarta hingga Maret 2019. Yuk, hindari DBD dengan cara ini.

Jakarta memang selalu identik dengan banjir jika musim hujan, tapi hati-hati gaes. Nggak cuma banjir, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) juga mengintai Ibu Kota. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi puncak kasus DBD baru akan terjadi pada bulan Maret 2019. Wih, serem juga ya.

Makanya, kita semua harus waspada dan tahu cara mencegah DBD. Yuk, simak tipsnya berikut ini:

  1. Bersihkan lingkungan secara rutin. Buang genangan air yang bisa jadi tempat nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
  2. Gunakan kelambu atau obat anti nyamuk saat tidur.
  3. Pakai baju lengan panjang dan celana panjang saat beraktivitas di luar rumah.
  4. Pasang kasa nyamuk pada jendela dan pintu.
  5. Jaga kebersihan bak mandi dan tempat penampungan air lainnya.

Nah, kalau kamu sudah terlanjur terkena DBD, segera periksa ke dokter ya. Jangan ditunda-tunda, karena DBD bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati.

Yuk, jaga kesehatan kita semua. Jangan biarkan DBD merusak hari-hari kita!

Jakarta Waspada Dbd Sampai Maret 2019 Hindari Dbd Dengan Cara Ini

Waspada DBD, Jakarta! Hindari dengan cara ini:

  • Bersihkan lingkungan: Buang genangan air
  • Lindungi diri: Kelambu, obat nyamuk
  • Tutup tempat air: Bak mandi, penampungan air
  • Pakai baju tertutup: Lengan panjang, celana panjang
  • Pasang kasa nyamuk: Jendela, pintu
  • Deteksi dini: Periksa ke dokter jika demam

Yuk, cegah DBD bersama!

Bersihkan lingkungan: Buang genangan air

Nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus DBD, berkembang biak di genangan air bersih. Genangan air ini bisa ditemukan di berbagai tempat, seperti bak mandi, tempat penampungan air, dan bahkan di ban bekas.

Untuk mencegah nyamuk berkembang biak, kita harus rajin membersihkan lingkungan. Buang genangan air yang tidak diperlukan, dan tutup rapat tempat penampungan air.

Dengan menjaga kebersihan lingkungan, kita bisa mengurangi risiko terkena DBD.

Lindungi diri

Selain menjaga kebersihan lingkungan, kita juga perlu melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Salah satu cara yang efektif adalah menggunakan kelambu saat tidur. Kelambu akan menghalangi nyamuk masuk dan menggigit kita.

Selain kelambu, kita juga bisa menggunakan obat anti nyamuk. Pilihlah obat anti nyamuk yang mengandung bahan aktif DEET, picaridin, atau IR3535.

Dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk, kita bisa terhindar dari DBD.

Tutup tempat air: Bak mandi, penampungan air

Nyamuk Aedes aegypti, si pembawa virus DBD, suka banget sama air bersih yang tenang. Makanya, dia suka banget berkembang biak di bak mandi, tempat penampungan air, bahkan di ban bekas yang tergenang air.

Nah, biar nyamuk nakal ini nggak betah di rumah kita, yuk tutup rapat-rapat tempat penampungan air. Jangan lupa juga bersihkan bak mandi secara rutin. Dengan cara ini, kita bisa mengurangi risiko nyamuk berkembang biak dan terhindar dari DBD.

Pakai baju tertutup: Lengan panjang, celana panjang

Nyamuk Aedes aegypti, si biang keladi DBD, suka banget sama kulit kita yang terekspos. Makanya, dia suka banget gigit kita kalau kita pakai baju yang terbuka.

Nah, biar si nyamuk nakal ini nggak betah di sekitar kita, yuk pakai baju yang tertutup. Pilih baju yang lengannya panjang dan celananya panjang juga. Dengan cara ini, kita bisa mengurangi risiko digigit nyamuk dan terhindar dari DBD.

Pasang kasa nyamuk: Jendela, pintu

Nyamuk Aedes aegypti, si biang keladi DBD, suka banget masuk rumah lewat jendela dan pintu yang terbuka. Makanya, biar dia nggak bisa masuk dan gigit kita, yuk pasang kasa nyamuk di jendela dan pintu rumah kita. Dengan cara ini, kita bisa mengurangi risiko digigit nyamuk dan terhindar dari DBD.

Deteksi dini

DBD nggak boleh dianggap remeh. Kalau kamu merasa demam, apalagi kalau demamnya tinggi dan nggak turun-turun, segera periksa ke dokter ya. Jangan ditunda-tunda, karena DBD bisa berakibat fatal kalau nggak segera diobati.

Yuk, jangan biarkan DBD merusak hari-hari kita! Cegah dan deteksi dini, supaya kita semua tetap sehat dan bahagia.