4 Jenis Neuropati Perifer: Kenali Saraf yang Terganggu!

waktu baca 4 menit
Senin, 27 Mei 2024 18:17 0 6 Ilyas

4 Jenis Neuropati Perifer: Kenali Saraf yang Terganggu!


Ligaponsel.com – Inilah 4 Jenis Neuropati Perifer Berdasarkan Saraf Yang Terganggu

Neuropati perifer adalah kerusakan saraf yang terjadi di luar otak dan sumsum tulang belakang. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti diabetes, cedera, infeksi, dan penyakit autoimun. Neuropati perifer dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti nyeri, kesemutan, mati rasa, dan kelemahan otot. Jenis neuropati perifer yang dialami seseorang bergantung pada saraf mana yang terganggu.


4 Jenis Neuropati Perifer Berdasarkan Saraf Yang Terganggu:

  1. Neuropati motorik: Jenis neuropati ini terjadi ketika saraf motorik yang mengendalikan gerakan otot rusak. Gejala yang dialami antara lain kelemahan otot, kesulitan berjalan, dan kesulitan menggerakkan tangan atau kaki.
  2. Neuropati sensorik: Jenis neuropati ini terjadi ketika saraf sensorik yang membawa informasi dari kulit, otot, dan organ ke otak dan sumsum tulang belakang rusak. Gejala yang dialami antara lain nyeri, kesemutan, mati rasa, dan kesulitan merasakan panas atau dingin.
  3. Neuropati otonom: Jenis neuropati ini terjadi ketika saraf otonom yang mengendalikan fungsi tubuh yang tidak disengaja, seperti detak jantung, tekanan darah, dan pencernaan, rusak. Gejala yang dialami antara lain kesulitan bernapas, pusing, sembelit, dan disfungsi seksual.
  4. Neuropati campuran: Jenis neuropati ini terjadi ketika lebih dari satu jenis saraf rusak. Gejala yang dialami bisa berupa kombinasi gejala neuropati motorik, sensorik, dan otonom.

Diagnosis neuropati perifer dilakukan berdasarkan gejala yang dialami pasien dan pemeriksaan fisik. Dokter juga dapat melakukan tes tambahan, seperti tes darah, tes pencitraan, dan tes elektrodiagnostik, untuk memastikan diagnosis dan menentukan jenis neuropati perifer yang dialami.

Pengobatan neuropati perifer bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika penyebabnya dapat diobati, pengobatan akan difokuskan pada mengatasi penyebab tersebut. Pengobatan simtomatik juga dapat dilakukan untuk meredakan gejala, seperti obat pereda nyeri, antikonvulsan, dan antidepresan.

Dengan pengobatan yang tepat, gejala neuropati perifer dapat dikontrol dan kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala neuropati perifer.

Inilah 4 Jenis Neuropati Perifer Berdasarkan Saraf Yang Terganggu

Jenis-jenis neuropati perifer diklasifikasikan berdasarkan saraf yang terganggu. Berikut adalah 5 aspek penting yang perlu diketahui:

  1. Motorik: Gerakan otot terganggu.
  2. Sensorik: Sensasi terganggu (nyeri, kesemutan).
  3. Otonom: Fungsi tubuh tak sadar terganggu (detak jantung, pencernaan).
  4. Campuran: Kombinasi gangguan motorik, sensorik, dan otonom.
  5. Penyebab: Diabetes, cedera, infeksi, penyakit autoimun.

Pemahaman mendalam tentang aspek-aspek ini sangat penting untuk diagnosis dan pengobatan neuropati perifer yang tepat. Dengan mengetahui jenis saraf yang terganggu, dokter dapat menentukan pengobatan yang tepat untuk meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Motorik: Gerakan otot terganggu.

Siapa yang tidak ingin punya gerakan otot yang lancar? Tapi kalau saraf motorikmu lagi bermasalah, ya jangan heran kalau gerakanmu jadi terganggu. Motorik itu tugasnya ngontrol gerakan otot. Jadi, kalau saraf ini lagi rusak, ya otot-ototmu bisa jadi lemas, susah jalan, atau susah gerakin tangan dan kaki.

Sensorik: Sensasi terganggu (nyeri, kesemutan).

Duh, kalau saraf sensorikmu lagi rewel, siap-siap aja sensasi di tubuhmu jadi kacau balau! Saraf sensorik ini tugasnya ngirim sinyal dari kulit, otot, dan organ ke otak dan sumsum tulang belakang. Jadi, kalau saraf ini rusak, ya jangan heran kalau kamu jadi sering kesemutan, mati rasa, atau malah ngerasain nyeri yang nggak jelas juntrungannya.

Otonom

Kalau saraf otonom lagi ngambek, siap-siap aja fungsi tubuhmu yang biasa jalan otomatis jadi kacau balau! Saraf otonom ini tugasnya ngatur hal-hal yang nggak kita sadari, kayak detak jantung, tekanan darah, dan pencernaan. Jadi, kalau saraf ini rusak, ya jangan heran kalau kamu jadi susah napas, pusing, sembelit, atau malah urusan ranjang jadi berantakan.

Jadi, kalau kamu lagi ngalamin gejala-gejala aneh yang nggak biasa, jangan anggap remeh ya! Bisa jadi itu tanda-tanda neuropati perifer. Segera periksa ke dokter biar bisa dapet penanganan yang tepat. Soalnya, kalau dibiarin, neuropati perifer bisa bikin kualitas hidupmu menurun drastis.

Campuran

Kalau kamu lagi apes, bisa jadi kamu ngalamin neuropati perifer campuran. Ini artinya, semua jenis saraf kamu lagi pada bermasalah. Jadi, jangan heran kalau kamu ngerasain semua gejala yang udah disebutin di atas. Mulai dari susah gerak, kesemutan, mati rasa, sampai fungsi tubuh yang nggak beres. Duh, serem banget ya!

Penyebab


Neuropati perifer itu bisa disebabkan sama macem-macem hal, mulai dari yang manis kayak diabetes, yang bikin ulah kayak cedera, yang nakal kayak infeksi, sampai yang suka gangguin sistem kekebalan tubuh kayak penyakit autoimun. Jadi, kalau kamu ngerasa ada yang nggak beres sama saraf-saraf kamu, jangan tunda-tunda buat periksa ke dokter ya!