Pengidap 6 Penyakit Ini Enggak Boleh Jadi Donor Darah
Donor darah adalah tindakan mulia yang dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Namun, tidak semua orang bisa menjadi donor darah. Ada beberapa penyakit yang bisa membuat seseorang tidak memenuhi syarat menjadi donor darah, di antaranya:
- HIV/AIDS
- Hepatitis B
- Hepatitis C
- Sifilis
- Malaria
- Penyakit jantung
Jika kamu memiliki salah satu penyakit di atas, kamu tidak diperbolehkan menjadi donor darah. Hal ini untuk mencegah penularan penyakit melalui transfusi darah.
Selain penyakit di atas, ada juga beberapa kondisi lain yang bisa membuat seseorang tidak bisa menjadi donor darah, di antaranya:
- Wanita yang sedang hamil atau menyusui
- Orang yang baru saja menjalani operasi besar
- Orang yang baru saja menerima transfusi darah
- Orang yang sedang menjalani pengobatan tertentu, seperti kemoterapi
Jika kamu tidak yakin apakah kamu memenuhi syarat untuk menjadi donor darah, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter.
Donor darah adalah tindakan mulia yang dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Jika kamu memenuhi syarat, jangan ragu untuk mendonorkan darahmu.
Pengidap 6 Penyakit Ini Enggak Boleh Jadi Donor Darah
Donor darah itu mulia, tapi ada syaratnya. Salah satunya, kamu nggak boleh punya 6 penyakit ini:
- HIV/AIDS
- Hepatitis B
- Hepatitis C
- Sifilis
- Malaria
- Penyakit jantung
Kenapa? Karena penyakit-penyakit ini bisa menular lewat transfusi darah. Jadi, kalau kamu punya salah satu penyakit ini, mending jangan donor darah dulu ya. Tunggu sampai kamu sembuh total.
Selain penyakit di atas, ada juga beberapa kondisi lain yang bisa membuat kamu nggak bisa donor darah, seperti:
- Wanita yang sedang hamil atau menyusui
- Orang yang baru saja menjalani operasi besar
- Orang yang baru saja menerima transfusi darah
- Orang yang sedang menjalani pengobatan tertentu, seperti kemoterapi
Kalau kamu nggak yakin apakah kamu memenuhi syarat untuk donor darah, konsultasikan dulu ke dokter ya. Donor darah itu mulia, tapi kesehatan kamu juga penting.
HIV/AIDS
HIV/AIDS adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV yang dapat menular melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik secara bergantian, dan transfusi darah.
Pengidap HIV/AIDS tidak boleh menjadi donor darah karena virus HIV dapat ditularkan melalui transfusi darah. Oleh karena itu, untuk mencegah penularan virus HIV, pendonor darah harus menjalani skrining untuk memastikan bahwa mereka tidak terinfeksi virus HIV.
Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit yang menyerang hati dan disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Virus ini dapat menular melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, termasuk melalui transfusi darah.
Pengidap hepatitis B tidak boleh menjadi donor darah karena virus HBV dapat ditularkan melalui transfusi darah. Oleh karena itu, untuk mencegah penularan virus HBV, pendonor darah harus menjalani skrining untuk memastikan bahwa mereka tidak terinfeksi virus HBV.
Hepatitis C
Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Virus ini dapat menular melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, termasuk melalui transfusi darah.
Pengidap hepatitis C tidak boleh menjadi donor darah karena virus HCV dapat ditularkan melalui transfusi darah. Oleh karena itu, untuk mencegah penularan virus HCV, pendonor darah harus menjalani skrining untuk memastikan bahwa mereka tidak terinfeksi virus HCV.
Sifilis
Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka pada kulit atau selaput lendir, seperti yang terjadi pada saat berhubungan seksual.
Pengidap sifilis tidak boleh menjadi donor darah karena bakteri Treponema pallidum dapat ditularkan melalui transfusi darah. Oleh karena itu, untuk mencegah penularan bakteri Treponema pallidum, pendonor darah harus menjalani skrining untuk memastikan bahwa mereka tidak terinfeksi bakteri Treponema pallidum.
Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.
Pengidap malaria tidak boleh menjadi donor darah karena parasit Plasmodium dapat ditularkan melalui transfusi darah. Oleh karena itu, untuk mencegah penularan parasit Plasmodium, pendonor darah harus menjalani skrining untuk memastikan bahwa mereka tidak terinfeksi parasit Plasmodium.
Penyakit jantung
Penyakit jantung merupakan kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah secara efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyumbatan pada arteri koroner, kelainan pada katup jantung, atau kerusakan pada otot jantung.
Pengidap penyakit jantung tidak boleh menjadi donor darah karena kondisi ini dapat memperburuk kondisi jantung mereka. Selain itu, transfusi darah juga dapat memperburuk kondisi jantung pada penerima donor.