Ligaponsel.com – Beda Dengan Anak-anak, Ini Gejala Demam Mononukleosis pada Orang Dewasa
Demam mononukleosis atau biasa disebut dengan mono adalah infeksi virus yang umumnya menyerang remaja dan dewasa muda. Penyakit ini disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV) yang menyebar melalui air liur. Gejala mono pada orang dewasa bisa berbeda dengan anak-anak, lho!
Pada anak-anak, gejala mono biasanya ringan, seperti demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan. Namun, pada orang dewasa, gejala mono bisa lebih parah, antara lain:
- Demam tinggi (hingga 40 derajat Celsius)
- Sakit tenggorokan parah
- Kelelahan ekstrem
- Pembesaran kelenjar getah bening
- Pembengkakan limpa
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Ruam kulit
Gejala mono pada orang dewasa biasanya berlangsung selama 2-4 minggu. Namun, beberapa orang mungkin mengalami gejala yang lebih lama, bahkan hingga beberapa bulan.
Jika Anda mengalami gejala mono, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Pengobatan mono biasanya bersifat suportif, seperti istirahat cukup, minum banyak cairan, dan mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan gejala.
Pencegahan mono dapat dilakukan dengan menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi virus EBV. Selain itu, Anda juga bisa menjaga kebersihan dengan mencuci tangan secara teratur dan tidak berbagi makanan atau minuman dengan orang lain.
Beda Dengan Anak Anak Ini Gejala Demam Mononukleosis Pada Orang Dewasa
Gejala beda, penanganan khusus! Yuk, kenali gejala demam kelenjar pada orang dewasa yang wajib diwaspadai berikut ini:
- Demam tinggi
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Pembengkakan limpa
- Ruam kulit
Gejala-gejala ini memang mirip dengan gejala penyakit lainnya, tapi jangan dianggap sepele ya! Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Demam tinggi
Jangan anggap remeh demam ya! Apalagi kalau demamnya tinggi sampai 40 derajat Celsius. Bisa jadi itu pertanda kamu terkena demam kelenjar, lho.
Selain demam tinggi, gejala demam kelenjar pada orang dewasa juga bisa berupa sakit tenggorokan, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan pembengkakan limpa.
Sakit tenggorokan
Sakit tenggorokan yang dialami oleh penderita demam kelenjar pada orang dewasa biasanya sangat parah. Bahkan, saking parahnya, kamu bisa kesulitan untuk menelan makanan atau minuman.
Selain sakit tenggorokan, gejala demam kelenjar pada orang dewasa juga bisa berupa demam tinggi, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan pembengkakan limpa.
Kelelahan
Kelelahan yang dialami oleh penderita demam kelenjar pada orang dewasa bisa sangat parah. Bahkan, saking parahnya, kamu bisa sampai tidak bisa beraktivitas sama sekali.
Selain kelelahan, gejala demam kelenjar pada orang dewasa juga bisa berupa demam tinggi, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan pembengkakan limpa.
Pembengkakan kelenjar getah bening
Salah satu gejala demam kelenjar pada orang dewasa yang paling khas adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan infeksi.
Pada penderita demam kelenjar, kelenjar getah bening yang membengkak biasanya terletak di leher, ketiak, dan selangkangan. Pembengkakan kelenjar getah bening ini biasanya terasa sakit saat ditekan.
Selain pembengkakan kelenjar getah bening, gejala demam kelenjar pada orang dewasa juga bisa berupa pembengkakan limpa.
Limpa adalah organ yang terletak di sisi kiri perut. Organ ini berfungsi untuk menyaring darah dan menyimpan sel-sel darah merah. Pada penderita demam kelenjar, limpa bisa membengkak hingga 2-3 kali ukuran normal.
Pembengkakan limpa biasanya tidak menimbulkan gejala yang spesifik. Namun, dalam beberapa kasus, pembengkakan limpa bisa menyebabkan nyeri perut, mual, dan muntah.
Ruam kulit
Selain gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas, demam kelenjar pada orang dewasa juga bisa menyebabkan ruam kulit.
Ruam kulit yang muncul pada penderita demam kelenjar biasanya berwarna merah muda atau merah tua dan berbentuk bintik-bintik kecil.
Ruam kulit ini biasanya muncul di dada, punggung, dan perut.