Ligaponsel.com – Penyakit Ustaz Arifin Mengapa Dua Jenis Kanker Terjadi Bersamaan
Ustaz Arifin, pendakwah kondang Tanah Air, tengah berjuang melawan dua jenis kanker sekaligus, yakni kanker paru-paru dan kanker getah bening. Kabar ini sontak mengejutkan publik dan menjadi perhatian banyak pihak.
Lantas, bagaimana bisa seseorang terkena dua jenis kanker sekaligus? Apakah ada faktor risiko tertentu yang memicunya?
Menurut American Cancer Society, memiliki satu jenis kanker dapat meningkatkan risiko terkena kanker jenis lainnya. Hal ini dikenal sebagai keganasan kedua atau keganasan ganda.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena keganasan kedua, antara lain:
- Riwayat keluarga kanker
- Paparan zat karsinogenik, seperti asap rokok dan bahan kimia tertentu
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Usia lanjut
Dalam kasus Ustaz Arifin, belum diketahui secara pasti apa yang memicu terjadinya dua jenis kanker sekaligus. Namun, faktor risiko di atas mungkin saja berperan.
Dokter yang menangani Ustaz Arifin, Dr. Sonar Soni Panigoro, SpPD-KHOM, mengatakan bahwa kondisi Ustaz Arifin saat ini cukup stabil. Beliau telah menjalani beberapa kali kemoterapi dan rencananya akan menjalani operasi pengangkatan tumor.
Kita doakan semoga Ustaz Arifin diberikan kekuatan dan kesembuhan. Semoga beliau dapat segera pulih dan kembali berdakwah.
Penyakit Ustaz Arifin Mengapa Dua Jenis Kanker Terjadi Bersamaan
Ustaz Arifin, pendakwah kondang Tanah Air, tengah berjuang melawan dua jenis kanker sekaligus, yakni kanker paru-paru dan kanker getah bening. Kabar ini sontak mengejutkan publik dan menjadi perhatian banyak pihak.
Lantas, bagaimana bisa seseorang terkena dua jenis kanker sekaligus? Apakah ada faktor risiko tertentu yang memicunya?
Menurut American Cancer Society, memiliki satu jenis kanker dapat meningkatkan risiko terkena kanker jenis lainnya. Hal ini dikenal sebagai keganasan kedua atau keganasan ganda.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena keganasan kedua, antara lain:
- Riwayat keluarga kanker
- Paparan zat karsinogenik
- Sistem kekebalan tubuh lemah
- Usia lanjut
Dalam kasus Ustaz Arifin, belum diketahui secara pasti apa yang memicu terjadinya dua jenis kanker sekaligus. Namun, faktor risiko di atas mungkin saja berperan.
Dokter yang menangani Ustaz Arifin, Dr. Sonar Soni Panigoro, SpPD-KHOM, mengatakan bahwa kondisi Ustaz Arifin saat ini cukup stabil. Beliau telah menjalani beberapa kali kemoterapi dan rencananya akan menjalani operasi pengangkatan tumor.
Kita doakan semoga Ustaz Arifin diberikan kekuatan dan kesembuhan. Semoga beliau dapat segera pulih dan kembali berdakwah.
Riwayat keluarga kanker
Memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker. Hal ini dikarenakan adanya faktor genetik yang dapat diwariskan dari orang tua ke anaknya. Faktor genetik ini dapat memengaruhi cara tubuh merespons zat karsinogenik dan memperbaiki kerusakan DNA.
Dalam kasus Ustaz Arifin, belum diketahui secara pasti apakah beliau memiliki riwayat keluarga kanker atau tidak. Namun, faktor risiko ini mungkin saja berperan dalam terjadinya dua jenis kanker yang beliau alami.
Paparan zat karsinogenik
Zat karsinogenik adalah zat yang dapat menyebabkan kanker. Zat ini dapat ditemukan di berbagai tempat, seperti asap rokok, polusi udara, dan makanan tertentu. Paparan zat karsinogenik dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko terjadinya kanker.
Dalam kasus Ustaz Arifin, belum diketahui secara pasti apakah beliau terpapar zat karsinogenik atau tidak. Namun, faktor risiko ini mungkin saja berperan dalam terjadinya dua jenis kanker yang beliau alami. Misalnya, jika beliau adalah perokok aktif atau pernah bekerja di lingkungan yang berpolusi, maka risiko beliau terkena kanker paru-paru dan kanker getah bening akan lebih tinggi.
Sistem kekebalan tubuh lemah
Sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit, termasuk kanker. Jika sistem kekebalan tubuh lemah, maka tubuh akan kesulitan untuk melawan dan menghancurkan sel-sel kanker yang tumbuh.
Dalam kasus Ustaz Arifin, belum diketahui secara pasti apakah beliau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau tidak. Namun, faktor risiko ini mungkin saja berperan dalam terjadinya dua jenis kanker yang beliau alami. Misalnya, jika beliau memiliki penyakit tertentu yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS, maka risiko beliau terkena kanker paru-paru dan kanker getah bening akan lebih tinggi.
Usia lanjut
Usia lanjut merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker. Hal ini dikarenakan seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh akan semakin lemah dan kemampuan tubuh untuk memperbaiki kerusakan DNA akan menurun. Akibatnya, risiko terjadinya mutasi genetik yang dapat memicu kanker akan semakin tinggi.
Dalam kasus Ustaz Arifin, beliau telah berusia 65 tahun. Usia ini termasuk dalam kategori usia lanjut, sehingga risiko beliau terkena kanker paru-paru dan kanker getah bening memang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang lebih muda.