Rahasia Dibalik Orang yang Selalu Merasa Dikagumi, Bukan PD tapi Narsis!

waktu baca 4 menit
Selasa, 21 Mei 2024 04:31 0 10 Ilyas

Rahasia Dibalik Orang yang Selalu Merasa Dikagumi, Bukan PD tapi Narsis!

Ligaponsel.com – Selalu Merasa Dikagumi Banyak Orang Bukan Pd Tapi Narsis

Dalam kehidupan sosial, kita seringkali bertemu dengan orang-orang yang selalu merasa dikagumi banyak orang. Mereka selalu tampil percaya diri dan seolah-olah tidak memiliki kekurangan. Namun, tahukah kamu bahwa sikap seperti ini bukan termasuk percaya diri (PD), melainkan narsisme?

Narsisme adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan perasaan superior, kebutuhan akan kekaguman yang berlebihan, dan kurangnya empati. Orang dengan gangguan narsistik seringkali memiliki harga diri yang rapuh dan sangat bergantung pada validasi dari orang lain.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri orang yang narsis:

  • Selalu merasa lebih unggul dari orang lain
  • Memiliki kebutuhan yang berlebihan akan kekaguman
  • Kurang empati dan tidak mampu memahami perasaan orang lain
  • Sering membesar-besarkan pencapaian dan kemampuannya
  • Mudah iri dan dengki pada orang lain
  • Sulit menerima kritik dan selalu mencari kambing hitam

Jika kamu merasa memiliki beberapa ciri-ciri di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Narsisme adalah gangguan kepribadian yang serius dan dapat berdampak negatif pada kehidupan pribadi, sosial, dan pekerjaan.

Nah, itulah perbedaan antara percaya diri dan narsis. Semoga artikel ini dapat membantu kamu memahami lebih lanjut tentang kedua hal tersebut.

Selalu Merasa Dikagumi Banyak Orang Bukan Pd Tapi Narsis

Dalam kehidupan sosial, kita seringkali bertemu dengan orang-orang yang selalu merasa dikagumi banyak orang. Mereka selalu tampil percaya diri dan seolah-olah tidak memiliki kekurangan. Namun, tahukah kamu bahwa sikap seperti ini bukan termasuk percaya diri (PD), melainkan narsisme?

Berikut adalah 6 aspek penting yang perlu kamu ketahui tentang narsisme:

  • Superioritas: Orang narsis merasa lebih unggul dari orang lain.
  • Kekaguman: Mereka memiliki kebutuhan yang berlebihan akan kekaguman.
  • Empati: Mereka kurang empati dan tidak mampu memahami perasaan orang lain.
  • Pencapaian: Mereka sering membesar-besarkan pencapaian dan kemampuannya.
  • Iri Hati: Mereka mudah iri dan dengki pada orang lain.
  • Kritik: Mereka sulit menerima kritik dan selalu mencari kambing hitam.

Keenam aspek ini saling terkait dan membentuk karakteristik khas narsisme. Orang dengan gangguan narsistik seringkali memiliki harga diri yang rapuh dan sangat bergantung pada validasi dari orang lain. Mereka mungkin tampak percaya diri dari luar, tetapi sebenarnya mereka sangat rentan terhadap kritik dan penolakan.

Jika kamu merasa memiliki beberapa ciri-ciri narsisme, sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Narsisme adalah gangguan kepribadian yang serius dan dapat berdampak negatif pada kehidupan pribadi, sosial, dan pekerjaan.

Superioritas: Orang narsis merasa lebih unggul dari orang lain.

Orang dengan gangguan kepribadian narsis sering kali memiliki perasaan superioritas yang berlebihan. Mereka mungkin percaya bahwa mereka lebih cerdas, lebih berbakat, atau lebih penting daripada orang lain.

Perasaan superioritas ini dapat menyebabkan orang narsis berperilaku angkuh dan merendahkan orang lain. Mereka mungkin juga merasa berhak mendapatkan perlakuan khusus dan tidak mau mengikuti aturan yang sama dengan orang lain.

Kekaguman

Orang dengan gangguan kepribadian narsis memiliki kebutuhan yang berlebihan akan kekaguman. Mereka mungkin terus-menerus mencari pujian dan pengakuan dari orang lain. Mereka mungkin juga membesar-besarkan pencapaian mereka atau membual tentang kemampuan mereka.

Kebutuhan akan kekaguman ini dapat menyebabkan orang narsis berperilaku dengan cara yang menuntut dan mementingkan diri sendiri. Mereka mungkin mencoba menarik perhatian dengan cara apa pun, bahkan jika itu berarti menyakiti perasaan orang lain.

Empati

Orang dengan gangguan kepribadian narsis sering kali kurang empati. Mereka mungkin kesulitan memahami atau peduli dengan perasaan orang lain. Hal ini dapat menyebabkan mereka berperilaku tidak sensitif atau bahkan kejam.

Kurangnya empati ini dapat membuat orang narsis sulit menjalin dan mempertahankan hubungan yang sehat. Mereka mungkin juga kesulitan bekerja sama dengan orang lain atau berfungsi dalam situasi sosial.

Pencapaian

Orang dengan gangguan kepribadian narsis sering kali membesar-besarkan pencapaian dan kemampuan mereka. Mereka mungkin mengklaim telah melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak mereka lakukan, atau mereka mungkin membesar-besarkan pentingnya pencapaian mereka.

Kebutuhan akan pengakuan ini dapat menyebabkan orang narsis berperilaku dengan cara yang tidak jujur atau menipu. Mereka mungkin mencoba mengambil pujian atas pekerjaan orang lain, atau mereka mungkin berbohong tentang kualifikasi mereka.

Iri Hati

Orang dengan gangguan kepribadian narsis sering kali mudah iri dan dengki pada orang lain. Mereka mungkin merasa cemburu ketika orang lain sukses atau bahagia, dan mereka mungkin berusaha untuk meremehkan pencapaian orang lain.

Iri hati ini dapat menyebabkan orang narsis berperilaku dengan cara yang merusak. Mereka mungkin mencoba menyabotase kesuksesan orang lain, atau mereka mungkin menyebarkan desas-desus jahat tentang orang lain.

Kritik

Orang dengan gangguan kepribadian narsis biasanya sulit menerima kritik. Mereka mungkin menjadi defensif atau bahkan menyerang ketika dikritik. Mereka juga cenderung mencari kambing hitam untuk kesalahan mereka, daripada bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.

Kesulitan menerima kritik ini dapat membuat orang narsis sulit belajar dari kesalahan mereka dan tumbuh sebagai pribadi. Hal ini juga dapat menyebabkan masalah dalam hubungan dan di tempat kerja.