Ligaponsel.com – Penonton konser K-Pop pakai dresscode batik? Pakar Unair: Diplomasi budaya berhasil!
Baru-baru ini, dunia maya diramaikan dengan aksi penonton konser K-Pop yang mengenakan pakaian batik. Fenomena ini pun mendapat apresiasi dari pakar budaya Universitas Airlangga (Unair), Dr. Dra. Ni Nyoman Padmadewi, M.Si.
Menurut Dr. Padmadewi, penggunaan batik oleh penonton konser K-Pop merupakan bentuk diplomasi budaya yang sukses. Sebab, hal ini menunjukkan adanya pertukaran budaya antara Indonesia dan Korea Selatan.
“Diplomasi budaya adalah proses pertukaran budaya yang dilakukan oleh dua negara atau lebih untuk mempererat hubungan dan saling pengertian,” jelas Dr. Padmadewi.
Dalam kasus ini, penggunaan batik oleh penonton konser K-Pop menunjukkan bahwa budaya Indonesia telah diterima dan dihargai oleh masyarakat Korea Selatan. Hal ini tentunya dapat menjadi jembatan untuk mempererat hubungan kedua negara.
Selain itu, penggunaan batik juga dapat menjadi sarana promosi budaya Indonesia. Sebab, para penonton konser K-Pop yang berasal dari berbagai negara akan melihat dan mengenal batik sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia.
“Jadi, penggunaan batik oleh penonton konser K-Pop tidak hanya mempererat hubungan Indonesia dan Korea Selatan, tetapi juga dapat menjadi sarana promosi budaya Indonesia,” pungkas Dr. Padmadewi.
Penonton Konser K-Pop Pakai Dresscode Batik, Pakar Unair
4 Aspek Penting:
– Pertukaran Budaya: Batik jadi jembatan budaya Indonesia-Korea.- Promosi Budaya: Batik dikenal dunia lewat konser K-Pop.- Diplomasi Lembut: Batik pererat hubungan kedua negara.- Apresiasi Budaya: Penonton K-Pop hargai kekayaan budaya Indonesia.
Penggunaan batik oleh penonton konser K-Pop menunjukkan keberhasilan diplomasi budaya. Batik menjadi simbol pertukaran budaya yang mempererat hubungan Indonesia dan Korea Selatan. Selain itu, batik juga menjadi sarana promosi budaya Indonesia di mata dunia. Apresiasi penonton K-Pop terhadap batik menunjukkan bahwa kekayaan budaya Indonesia diakui dan dihargai.