Ligaponsel.com – Berbeda dengan Arisan yang Lain, Emak-emak Pacitan Arisan Pakai Beras
Kreativitas emak-emak memang tidak ada habisnya, ya. Di Pacitan, Jawa Timur, ada sebuah kelompok arisan yang menggunakan beras sebagai alat transaksinya. Arisan ini diprakarsai oleh seorang ibu rumah tangga bernama Sulastri (45) pada tahun 2020 lalu.
Awalnya, Sulastri dan teman-temannya kesulitan mencari uang tunai untuk membayar arisan. Mereka pun sepakat untuk menggunakan beras sebagai alat pembayaran karena lebih mudah didapat dan harganya relatif stabil.
Arisan beras ini diikuti oleh 10 orang anggota. Setiap anggota wajib menyetor 5 kg beras setiap bulannya. Beras yang terkumpul kemudian diundi untuk menentukan siapa yang akan mendapatkannya.
Arisan beras ini mendapat respons positif dari anggota. Mereka merasa lebih terbantu karena tidak perlu mengeluarkan uang tunai. Selain itu, arisan ini juga mempererat tali silaturahmi antar anggota.
Sukses dengan arisan beras, Sulastri dan teman-temannya kini berencana untuk mengembangkan arisan ini ke desa-desa lain di Pacitan. Mereka berharap arisan beras ini dapat membantu lebih banyak ibu rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berbeda dengan Arisan yang Lain, Emak-emak Pacitan Arisan Pakai Beras
Kreativitas tiada batas, emak-emak Pacitan buktikan dengan arisan unik pakai beras!
Empat aspek penting seputar arisan beras ini, wajib disimak:
- Inisiatif kreatif: Beras jadi solusi saat uang tunai susah dicari.
- Saling bantu: Arisan beras meringankan beban anggota, beras jadi sumber pangan.
- Tali silaturahmi: Berkumpul setor beras, mempererat hubungan antar anggota.
- Pemberdayaan ekonomi: Arisan beras bantu ibu rumah tangga penuhi kebutuhan sehari-hari.
Arisan beras Pacitan bukan sekadar kumpul setor beras, tapi bukti kreativitas emak-emak dalam menghadapi tantangan ekonomi. Tak hanya jadi sumber pangan, beras juga jadi alat pemberdayaan ekonomi dan perekat silaturahmi. Salut!
Inisiatif kreatif: Beras jadi solusi saat uang tunai susah dicari.
Di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit, emak-emak Pacitan punya cara unik untuk tetap bisa arisan. Mereka menggunakan beras sebagai alat transaksinya.
Ide kreatif ini muncul karena anggota arisan kesulitan mencari uang tunai. Beras pun dipilih karena lebih mudah didapat dan harganya relatif stabil.
Saling bantu
Arisan beras di Pacitan tidak sekadar ajang kumpul-kumpul biasa. Arisan ini punya misi mulia, yakni saling membantu meringankan beban anggota.
Bagi ibu rumah tangga, beras adalah kebutuhan pokok yang sangat penting. Dengan mengikuti arisan beras, mereka bisa mendapatkan beras tanpa perlu mengeluarkan uang tunai. Beras yang mereka dapat pun bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga.
Selain itu, arisan beras juga bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi anggota. Beras yang mereka dapat bisa dijual kembali atau diolah menjadi makanan untuk dijual.
Jadi, arisan beras
Tali silaturahmi
Selain meringankan beban ekonomi, arisan beras di Pacitan juga punya peran penting dalam mempererat tali silaturahmi antar anggota.
Arisan beras menjadi ajang berkumpul ibu-ibu rumah tangga. Mereka saling berbagi cerita, pengalaman, dan tips seputar rumah tangga dan pengasuhan anak.
Silaturahmi yang terjalin melalui arisan beras ini membuat hubungan antar anggota semakin akrab dan harmonis. Mereka saling mendukung dan membantu dalam suka maupun duka.
Jadi, arisan beras di Pacitan bukan sekadar kumpul setor beras, tapi juga sarana untuk mempererat tali persaudaraan.
Pemberdayaan ekonomi
Selain meringankan beban ekonomi dan mempererat tali silaturahmi, arisan beras di Pacitan juga punya peran penting dalam pemberdayaan ekonomi ibu rumah tangga.
Arisan beras memberikan ibu rumah tangga akses terhadap sumber pangan yang stabil. Beras yang mereka dapat dari arisan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga, sehingga mereka tidak perlu lagi membeli beras dalam jumlah banyak.
Selain itu, arisan beras juga bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi ibu rumah tangga. Beras yang mereka dapat dari arisan bisa dijual kembali atau diolah menjadi makanan untuk dijual.
Dengan demikian, arisan beras di Pacitan tidak hanya membantu ibu rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi juga memberikan mereka peluang untuk memperoleh penghasilan tambahan.