Mengenal Dua Baju Adat Lampung yang Memukau: Saibatin dan Pepadun

waktu baca 4 menit
Selasa, 14 Mei 2024 17:56 0 19 Fatimah

Mengenal Dua Baju Adat Lampung yang Memukau: Saibatin dan Pepadun

Ligaponsel.com – Mengenal Baju Adat Lampung Saibatin dan Pepadun

Baju adat merupakan pakaian tradisional yang dikenakan oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Setiap daerah di Indonesia memiliki baju adatnya masing-masing, termasuk Lampung. Di Lampung, terdapat dua jenis baju adat yang populer, yaitu baju adat Saibatin dan baju adat Pepadun.

Baju adat Saibatin dikenakan oleh masyarakat Lampung yang bermukim di wilayah Lampung Selatan dan Lampung Barat. Baju adat ini memiliki ciri khas warna merah menyala dengan motif siger (mahkota khas Lampung). Sementara itu, baju adat Pepadun dikenakan oleh masyarakat Lampung yang bermukim di wilayah Lampung Tengah dan Lampung Timur. Baju adat ini memiliki ciri khas warna hijau dengan motif tapis (kain tenun khas Lampung).

Kedua jenis baju adat Lampung ini memiliki makna dan fungsi yang berbeda-beda. Baju adat Saibatin melambangkan kekuasaan dan kebesaran, sedangkan baju adat Pepadun melambangkan kesederhanaan dan keceriaan.

Baju adat Lampung Saibatin dan Pepadun biasanya dikenakan pada acara-acara adat dan resmi, seperti pernikahan, khitanan, dan pelantikan pejabat.

Mengenal Baju Adat Lampung Saibatin dan Pepadun

Baju adat Lampung Saibatin dan Pepadun memiliki sejumlah aspek penting yang membedakannya dari jenis pakaian adat lainnya. Berikut adalah lima aspek kunci yang perlu diketahui:

  1. Makna dan fungsi: Saibatin melambangkan kekuasaan, Pepadun melambangkan kesederhanaan.
  2. Warna: Saibatin berwarna merah, Pepadun berwarna hijau.
  3. Motif: Saibatin bermotif siger, Pepadun bermotif tapis.
  4. Wilayah: Saibatin dikenakan di Lampung Selatan dan Barat, Pepadun dikenakan di Lampung Tengah dan Timur.
  5. Acara: Keduanya dikenakan pada acara adat dan resmi.

Kelima aspek ini saling terkait dan membentuk identitas unik dari masing-masing jenis baju adat. Saibatin, dengan warna merahnya yang menyala dan motif sigernya yang megah, memancarkan aura kewibawaan dan kekuasaan. Sementara itu, Pepadun, dengan warna hijaunya yang lembut dan motif tapisnya yang anggun, memancarkan aura kesederhanaan dan keceriaan.

Kedua jenis baju adat ini merupakan warisan budaya Lampung yang sangat berharga. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai pakaian, tetapi juga sebagai simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Lampung.

Makna dan fungsi

Dalam budaya Lampung, baju adat memiliki makna dan fungsi yang berbeda-beda. Baju adat Saibatin melambangkan kekuasaan dan kebesaran, sedangkan baju adat Pepadun melambangkan kesederhanaan dan keceriaan.

Baju adat Saibatin biasanya dikenakan oleh para pemimpin adat dan pejabat pemerintahan, sementara baju adat Pepadun lebih banyak dikenakan oleh masyarakat biasa.

Kedua jenis baju adat ini mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat Lampung, yaitu kesopanan, kesantunan, dan kebersamaan.

Warna

Warna merupakan salah satu aspek penting yang membedakan baju adat Saibatin dan Pepadun. Saibatin identik dengan warna merah menyala, sedangkan Pepadun identik dengan warna hijau.

Warna merah pada baju adat Saibatin melambangkan keberanian, kekuatan, dan kekuasaan. Sementara itu, warna hijau pada baju adat Pepadun melambangkan kesuburan, kesejukan, dan kedamaian.

Pemilihan warna pada kedua jenis baju adat ini tidaklah sembarangan. Warna merah dan hijau merupakan warna-warna yang memiliki makna mendalam dalam budaya Lampung.

Warna merah dipercaya dapat menolak bala dan memberikan perlindungan. Sementara itu, warna hijau dipercaya dapat membawa keberuntungan dan kesejahteraan.

Dengan demikian, pemilihan warna pada baju adat Saibatin dan Pepadun tidak hanya berfungsi sebagai pembeda, tetapi juga sebagai doa dan harapan masyarakat Lampung.

Motif

Selain warna, motif juga menjadi pembeda utama antara baju adat Saibatin dan Pepadun.

Baju adat Saibatin bermotif siger, yaitu mahkota khas Lampung. Motif siger melambangkan kejayaan dan keagungan.

Sementara itu, baju adat Pepadun bermotif tapis, yaitu kain tenun khas Lampung. Motif tapis melambangkan kesederhanaan dan kecantikan.

Kedua motif ini memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Lampung. Motif siger melambangkan harapan agar pemakainya selalu jaya dan mulia. Sedangkan motif tapis melambangkan harapan agar pemakainya selalu cantik dan anggun.

Wilayah

Selain corak dan warna, wilayah pemakaian juga menjadi pembeda utama antara baju adat Saibatin dan Pepadun. Seperti namanya, baju adat Saibatin banyak dikenakan di wilayah Lampung Selatan dan Lampung Barat. Kedua wilayah ini merupakan pusat Kerajaan Saibatin, kerajaan yang pernah berkuasa di Lampung pada masa lampau.

Sementara itu, baju adat Pepadun banyak dikenakan di wilayah Lampung Tengah dan Lampung Timur. Kedua wilayah ini merupakan pusat Kerajaan Pepadun, kerajaan yang berdiri setelah runtuhnya Kerajaan Saibatin.

Acara

Selain memiliki makna, fungsi, warna, dan motif yang berbeda, kedua jenis baju adat Lampung ini juga dikenakan pada acara yang berbeda.

Baju adat Saibatin biasanya dikenakan pada acara-acara adat yang bersifat resmi dan sakral, seperti pernikahan, khitanan, dan pelantikan pejabat.

Sementara itu, baju adat Pepadun lebih sering dikenakan pada acara-acara adat yang bersifat non-formal, seperti perayaan panen dan pesta rakyat.

Namun, seiring perkembangan zaman, kedua jenis baju adat ini juga sering dikenakan pada acara-acara non-adat, seperti pertunjukan seni dan pameran budaya.