Unveiling Lom Plai: A Sacred Harvest Ritual of the Dayak Wehea

waktu baca 3 menit
Senin, 6 Mei 2024 11:42 0 71 Fatimah

Unveiling Lom Plai: A Sacred Harvest Ritual of the Dayak Wehea

Ligaponsel.com – Mengenal Festival Lom Plai, Ritual Panen Padi Suku Dayak Wehea

Halo, pembaca setia Ligaponsel! Kali ini, kita akan membahas sebuah tradisi unik dari Suku Dayak Wehea, yaitu Festival Lom Plai. Festival ini merupakan ritual panen padi yang sarat akan makna dan nilai budaya.

Lom Plai biasanya diadakan pada bulan Mei atau Juni, saat musim panen tiba. Ritual ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah dan memohon berkah untuk panen berikutnya. Masyarakat Dayak Wehea percaya bahwa padi adalah simbol kehidupan dan kemakmuran.

Rangkaian acara Lom Plai cukup panjang dan melibatkan seluruh anggota masyarakat. Dimulai dengan pembuatan sesajen, kemudian dilanjutkan dengan tarian adat, dan diakhiri dengan makan bersama. Yang unik dari festival ini adalah adanya tradisi “ngarak” atau mengarak hasil panen keliling kampung.

Selain sebagai ritual panen, Lom Plai juga menjadi ajang bagi masyarakat Dayak Wehea untuk mempererat tali persaudaraan dan melestarikan budaya mereka. Festival ini juga menarik perhatian wisatawan karena keunikan dan nilai budayanya yang tinggi.

Jadi, jika kalian berkunjung ke Kalimantan Timur, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan Festival Lom Plai. Rasakan langsung kemeriahan dan kekayaan budaya Suku Dayak Wehea yang memesona.

Mengenal Festival Lom Plai, Ritual Panen Padi Suku Dayak Wehea

Festival Lom Plai, sebuah tradisi unik dan sakral dari Suku Dayak Wehea. Ritual panen padi ini sarat akan makna dan nilai budaya.

Empat aspek penting dalam Festival Lom Plai:

  • Ungkapan Syukur: Ekspresi terima kasih atas hasil panen yang melimpah.
  • Memohon Berkah: Doa untuk panen yang lebih baik di masa mendatang.
  • Melestarikan Budaya: Upaya menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur Suku Dayak Wehea.
  • Perekat Masyarakat: Momen kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan.

Keunikan Festival Lom Plai terletak pada tradisi “ngarak” hasil panen keliling kampung, menjadi simbol kemakmuran dan kelimpahan. Ritual ini juga menjadi daya tarik wisata yang memikat wisatawan untuk menyaksikan kekayaan budaya Indonesia.

Ungkapan Syukur: Ekspresi terima kasih atas hasil panen yang melimpah.

Festival Lom Plai adalah tradisi unik dari Suku Dayak Wehea yang merupakan bentuk rasa syukur atas hasil panen padi yang melimpah. Ritual ini sarat akan makna dan nilai budaya yang luhur.

Selain sebagai wujud syukur, Lom Plai juga menjadi momen kebersamaan dan perekat masyarakat. Seluruh anggota suku berkumpul, merayakan hasil panen dan mendoakan berkah untuk panen mendatang.

Memohon Berkah: Doa untuk panen yang lebih baik di masa mendatang.

Selain sebagai ungkapan rasa syukur, Festival Lom Plai juga menjadi momen untuk memohon berkah dari Tuhan. Masyarakat Suku Dayak Wehea berdoa agar panen mereka selalu melimpah dan terhindar dari hama penyakit. Mereka percaya bahwa dengan menggelar ritual Lom Plai, Tuhan akan merestui usaha pertanian mereka.

Melestarikan Budaya: Upaya menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur Suku Dayak Wehea.

Festival Lom Plai tidak hanya sekedar ritual panen, namun juga menjadi wadah untuk melestarikan budaya Suku Dayak Wehea. Tradisi ini diwariskan secara turun-temurun dan menjadi identitas bagi suku tersebut.

Dengan menggelar Lom Plai, masyarakat Dayak Wehea berupaya menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur nenek moyang mereka. Ritual ini menjadi pengingat akan asal-usul dan kekayaan budaya yang mereka miliki.

Perekat Masyarakat: Momen kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan.

Festival Lom Plai juga menjadi perekat masyarakat Suku Dayak Wehea. Ritual ini menyatukan seluruh anggota suku, dari yang muda hingga yang tua, dalam kegembiraan dan sukacita. Mereka bersama-sama merayakan hasil panen, berdoa untuk masa depan, dan melestarikan tradisi nenek moyang.