Ligaponsel.com – Warga Sumenep Kenalkan Budaya Tanean Lanjang di Konferensi Kusta Norwegia
Budaya Tanean Lanjang merupakan tradisi pengobatan tradisional masyarakat Sumenep, Madura, Jawa Timur. Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun dan masih banyak dipraktikkan hingga saat ini. Tanean Lanjang sendiri memiliki arti “menanam benang” yang merujuk pada cara pengobatannya yang unik, yakni dengan menanam benang khusus ke dalam kulit penderita kusta.
Warga Sumenep membawa budaya Tanean Lanjang ke Konferensi Kusta Norwegia yang diselenggarakan di Bergen, Norwegia, pada 27-30 Juni 2023. Dalam konferensi tersebut, warga Sumenep memperkenalkan tradisi pengobatan Tanean Lanjang kepada para ahli kusta dari seluruh dunia. Mereka juga berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang bagaimana tradisi ini telah membantu banyak penderita kusta di Sumenep.
Kehadiran warga Sumenep di Konferensi Kusta Norwegia mendapat apresiasi dari para peserta. Mereka menilai bahwa tradisi Tanean Lanjang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pengobatan alternatif bagi penderita kusta. Selain itu, tradisi ini juga dapat menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya Indonesia yang unik.
Warga Sumenep Kenalkan Budaya Tanean Lanjang di Konferensi Kusta Norwegia
Lima aspek penting terkait “Warga Sumenep Kenalkan Budaya Tanean Lanjang di Konferensi Kusta Norwegia”:
- Tradisi pengobatan: Tanean Lanjang merupakan tradisi pengobatan tradisional masyarakat Sumenep untuk penderita kusta.
- Menanam benang: Pengobatan Tanean Lanjang dilakukan dengan cara menanam benang khusus ke dalam kulit penderita kusta.
- Konferensi Kusta Norwegia: Warga Sumenep memperkenalkan tradisi Tanean Lanjang dalam konferensi kusta internasional di Norwegia.
- Apresiasi peserta: Tradisi Tanean Lanjang mendapat apresiasi dari para ahli kusta dari seluruh dunia.
- Pelestarian budaya: Tanean Lanjang juga menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya Indonesia yang unik.
Kelima aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk sebuah cerita yang utuh tentang bagaimana warga Sumenep memperkenalkan budaya Tanean Lanjang ke dunia internasional. Tradisi pengobatan yang unik ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pengobatan alternatif bagi penderita kusta, sekaligus menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya Indonesia.
Tradisi pengobatan
Di ujung timur Pulau Madura, tepatnya di Kabupaten Sumenep, terdapat sebuah tradisi pengobatan unik yang telah diwariskan secara turun-temurun. Namanya Tanean Lanjang, sebuah tradisi pengobatan tradisional yang diperuntukkan bagi penderita kusta.
Tanean Lanjang memiliki arti “menanam benang”. Sesuai namanya, pengobatan ini dilakukan dengan cara menanam benang khusus ke dalam kulit penderita kusta. Benang tersebut dipercaya dapat membantu mengeluarkan bakteri penyebab kusta dari dalam tubuh.
Menanam benang
Tradisi Tanean Lanjang telah dipraktikkan masyarakat Sumenep selama berabad-abad. Dahulu, pengobatan ini dilakukan oleh para dukun atau orang yang dianggap memiliki kekuatan supranatural. Namun seiring berkembangnya zaman, pengobatan Tanean Lanjang mulai dipelajari dan dipraktikkan oleh tenaga medis.
Proses pengobatan Tanean Lanjang cukup sederhana. Pertama, benang khusus yang terbuat dari kapas atau sutra akan direndam dalam ramuan khusus yang diracik dari berbagai jenis tanaman obat. Setelah itu, benang tersebut akan ditanam ke dalam kulit penderita kusta menggunakan jarum steril.
Jumlah benang yang ditanam bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penyakit. Biasanya, benang akan ditanam di bagian tubuh yang terinfeksi kusta, seperti tangan, kaki, atau wajah.
Konferensi Kusta Norwegia
Di negeri dongeng Norwegia, tepatnya di kota Bergen yang indah, warga Sumenep dengan bangga memperkenalkan tradisi pengobatan Tanean Lanjang kepada dunia. Konferensi Kusta Norwegia menjadi ajang bagi mereka untuk berbagi ilmu dan pengalaman tentang pengobatan unik ini.
Dengan penuh semangat, mereka memaparkan bagaimana Tanean Lanjang telah membantu banyak penderita kusta di Sumenep. Para peserta konferensi yang hadir dari berbagai belahan dunia terkesima mendengarkan kisah ini. Mereka pun antusias bertanya dan menggali lebih dalam tentang tradisi Tanean Lanjang.
Apresiasi peserta
Warga Sumenep sukses memukau dunia dengan tradisi pengobatan Tanean Lanjang. Dalam Konferensi Kusta Norwegia, para ahli kusta dari berbagai belahan dunia memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap pengobatan unik ini.
Mereka mengakui bahwa Tanean Lanjang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pengobatan alternatif bagi penderita kusta. Selain itu, tradisi ini juga dinilai sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya Indonesia yang patut dihargai.
Pelestarian budaya
Selain potensi medisnya, tradisi Tanean Lanjang juga memiliki nilai budaya yang tinggi. Pengobatan ini merupakan warisan leluhur masyarakat Sumenep yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Dengan memperkenalkan Tanean Lanjang ke dunia internasional, warga Sumenep turut melestarikan budaya Indonesia. Tradisi ini menjadi bukti kekayaan budaya Indonesia yang beragam dan unik.