Ligaponsel.com – Akalasia adalah penyakit langka yang menyerang kerongkongan, yaitu saluran yang menghubungkan mulut dan lambung. Penyakit ini menyebabkan kesulitan menelan (disfagia) karena otot-otot kerongkongan tidak dapat berfungsi dengan baik.
Berikut adalah 5 gejala akalasia yang perlu Anda ketahui:
- Kesulitan menelan. Ini adalah gejala utama akalasia. Penderita akalasia merasa kesulitan menelan makanan atau minuman, terutama makanan padat.
- Nyeri dada. Penderita akalasia mungkin merasakan nyeri dada saat menelan atau setelah makan.
- Regurgitasi. Makanan atau minuman yang telah ditelan dapat kembali naik ke mulut (regurgitasi).
- Penurunan berat badan. Kesulitan menelan dapat menyebabkan penurunan berat badan karena penderita tidak dapat mengonsumsi makanan yang cukup.
- Batuk kronis. Regurgitasi dapat menyebabkan batuk kronis.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Harus Tahu Ini 5 Gejala Akalasia Yang Bikin Susah Nelan
Akalasia adalah penyakit langka yang menyerang kerongkongan, yaitu saluran yang menghubungkan mulut dan lambung. Penyakit ini menyebabkan kesulitan menelan (disfagia) karena otot-otot kerongkongan tidak dapat berfungsi dengan baik.
Berikut adalah 5 gejala akalasia yang perlu Anda ketahui:
- Kesulitan menelan
- Nyeri dada
- Regurgitasi
- Penurunan berat badan
- Batuk kronis
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Kesulitan Menelan
Susah nelen? Hati-hati, bisa jadi akalasia!
Akalasia adalah penyakit langka yang menyerang kerongkongan, yaitu saluran yang menghubungkan mulut dan lambung. Penyakit ini menyebabkan kesulitan menelan (disfagia) karena otot-otot kerongkongan tidak dapat berfungsi dengan baik.
Gejala utama akalasia adalah kesulitan menelan makanan atau minuman, terutama makanan padat. Penderita akalasia mungkin juga merasakan nyeri dada saat menelan atau setelah makan.
Nyeri dada
Selain kesulitan menelan, penderita akalasia juga mungkin merasakan nyeri dada saat menelan atau setelah makan. Nyeri ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot kerongkongan yang tidak normal.
Nyeri dada akibat akalasia biasanya terasa seperti sensasi terbakar atau nyeri menusuk di belakang tulang dada. Nyeri ini dapat berlangsung selama beberapa menit atau bahkan berjam-jam.
Regurgitasi
Selain kesulitan menelan dan nyeri dada, penderita akalasia juga mungkin mengalami regurgitasi. Regurgitasi adalah kondisi di mana makanan atau minuman yang telah ditelan kembali naik ke mulut.
Regurgitasi pada penderita akalasia biasanya terjadi setelah makan atau saat berbaring. Regurgitasi dapat menyebabkan batuk kronis dan kerusakan gigi.
Penurunan berat badan
Penderita akalasia mungkin mengalami penurunan berat badan karena kesulitan menelan. Kesulitan menelan dapat menyebabkan penderita tidak dapat mengonsumsi makanan yang cukup, sehingga berat badannya menurun.
Penurunan berat badan pada penderita akalasia dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti kekurangan nutrisi dan kelemahan otot.
Batuk kronis
Selain kesulitan menelan, nyeri dada, dan regurgitasi, penderita akalasia juga mungkin mengalami batuk kronis. Batuk kronis ini disebabkan oleh regurgitasi makanan atau minuman yang masuk ke saluran pernapasan.
Batuk kronis pada penderita akalasia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Batuk ini juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti infeksi paru-paru.