Ligaponsel.com – Sama-sama ditularkan oleh nyamuk, demam kuning dan DBD (demam berdarah dengue) adalah dua penyakit yang berbahaya. Namun, yang lebih berbahaya di antara keduanya? Yuk, simak penjelasan berikut!
Demam Kuning
Demam kuning adalah penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus ini menyerang hati dan dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Gejala demam kuning antara lain:
- Demam tinggi
- Menggigil
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Kulit dan mata menguning
- Gangguan pendarahan
DBD
DBD adalah penyakit virus yang juga ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus ini menyerang sel darah putih dan trombosit, sehingga dapat menyebabkan perdarahan dan kebocoran plasma darah.
Gejala DBD antara lain:
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan sendi
- Mual dan muntah
- Ruam kulit
- Perdarahan dari hidung, gusi, atau kulit
- Syok
Mana yang Lebih Berbahaya?
Berdasarkan tingkat keparahan gejala dan angka kematian, demam kuning dianggap lebih berbahaya daripada DBD. Demam kuning dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah dan kematian, sementara DBD biasanya menyebabkan gejala yang lebih ringan dan jarang berakibat fatal.
Namun, perlu diingat bahwa kedua penyakit ini dapat dicegah dengan cara yang sama, yaitu dengan menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti. Upaya pencegahan meliputi:
- Menggunakan kelambu saat tidur
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Membersihkan tempat penampungan air
- Menggunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang
- Menanam tanaman pengusir nyamuk
Dengan melakukan upaya pencegahan tersebut, kita dapat terhindar dari kedua penyakit berbahaya ini.
Sama Sama Karena Nyamuk Lebih Bahaya Demam Kuning Atau Dbd
Nyamuk Aedes aegypti jadi biang keladi di balik penyakit demam kuning dan DBD. Tapi, mana yang lebih berbahaya?
- Penularan: Sama-sama gigitan nyamuk
- Gejala: Kuning vs Bintik merah
- Organ Tertinfeksi: Hati vs Sel darah
- Keparahan: Kuning lebih parah
- Pencegahan: Hindari gigitan nyamuk
- Vaksin: Ada vaksin kuning, tidak ada vaksin DBD
Jadi, demam kuning lebih berbahaya karena bisa menyerang hati dan menyebabkan kerusakan parah, bahkan kematian. Sementara DBD umumnya lebih ringan dan jarang fatal. Tapi, keduanya bisa dicegah dengan menghindari gigitan nyamuk. Yuk, jaga kebersihan lingkungan dan lindungi diri dari nyamuk!
Penularan
Nyamuk Aedes aegypti yang jadi biang keladi penyakit ini suka banget sama genangan air bersih. Makanya, mereka suka banget berkembang biak di bak mandi, vas bunga, atau ban bekas yang terisi air. Nah, nyamuk betina yang sudah terinfeksi virus demam kuning atau DBD, bisa menularkan virus tersebut ke manusia saat menggigit.
Jadi, kalau kamu digigit nyamuk ini, hati-hati ya! Bisa jadi kamu tertular virus demam kuning atau DBD.
Gejala
Kalau sudah terinfeksi, gejala demam kuning dan DBD bisa berbeda. Demam kuning biasanya menyerang hati, jadi gejalanya bisa berupa:
- Kulit dan mata menguning
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
Sedangkan DBD menyerang sel darah, jadi gejalanya bisa berupa:
- Bintik-bintik merah di kulit
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan sendi
Organ Tertinfeksi
Demam kuning menyerang hati, sedangkan DBD menyerang sel darah. Ini yang bikin gejala kedua penyakit ini berbeda.
Demam kuning bisa bikin kulit dan mata menguning, karena virusnya menyerang hati. Sementara DBD bikin bintik-bintik merah di kulit, karena virusnya menyerang sel darah.
Jadi, kalau kamu mengalami gejala seperti kulit dan mata menguning, hati-hati ya! Bisa jadi kamu terkena demam kuning. Sedangkan kalau kamu mengalami gejala seperti bintik-bintik merah di kulit, kamu mungkin terkena DBD.
Keparahan
Kalau bicara soal keparahan, demam kuning lebih berbahaya dari DBD. Virusnya bisa menyerang hati dan menyebabkan kerusakan yang parah, bahkan kematian.
Sementara DBD biasanya lebih ringan dan jarang menyebabkan kematian. Tapi, kalau tidak ditangani dengan baik, DBD juga bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya.
Pencegahan
Nyamuk Aedes aegypti pembawa virus demam kuning dan DBD suka banget sama genangan air bersih. Jadi, kalau kamu mau terhindar dari penyakit ini, hindari digigit nyamuk ya!
Caranya gampang kok. Kamu bisa pakai kelambu saat tidur, pakai obat anti nyamuk, bersihkan tempat penampungan air, pakai baju lengan panjang dan celana panjang, atau tanam tanaman pengusir nyamuk.
Dengan melakukan cara-cara ini, kamu bisa terhindar dari gigitan nyamuk dan terhindar dari demam kuning dan DBD.
Vaksin
Sama-sama berbahaya, tapi ada satu perbedaan besar antara demam kuning dan DBD: vaksin. Untuk demam kuning, ada vaksin yang bisa melindungi kamu dari penyakit ini. Tapi untuk DBD, belum ada vaksin yang tersedia.
Jadi, kalau kamu mau terhindar dari demam kuning, vaksin adalah cara terbaik. Tapi untuk DBD, kamu harus lebih rajin lagi menghindari gigitan nyamuk.