Ligaponsel.com – 3 Hal Yang Menyebabkan Osteomielitis Pada Lansia
Osteomielitis adalah infeksi pada tulang yang biasanya disebabkan oleh bakteri. Infeksi ini dapat terjadi pada tulang manapun di tubuh, namun paling sering terjadi pada tulang panjang di lengan dan kaki. Osteomielitis dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering terjadi pada lansia.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena osteomielitis pada lansia, di antaranya:
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah. Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh akan melemah, sehingga lebih mudah terserang infeksi.
- Penyakit kronis. Lansia yang memiliki penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit jantung, lebih berisiko terkena osteomielitis.
- Cedera. Cedera pada tulang dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri.
Gejala osteomielitis pada lansia dapat bervariasi, tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan infeksi. Beberapa gejala umum antara lain:
- Nyeri tulang
- Pembengkakan dan kemerahan pada kulit di sekitar tulang yang terinfeksi
- Demam
- Menggigil
- Kelelahan
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter. Osteomielitis dapat diobati dengan antibiotik dan pembedahan. Perawatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius, seperti kehilangan tulang atau amputasi.
3 Hal Penyebab Osteomielitis pada Lansia
Osteomielitis, infeksi tulang yang menyerang lansia, punya penyebab yang perlu diwaspadai. Ketahui 3 hal penting berikut untuk mencegahnya:
- Imun Lemah: Lansia rentan karena daya tahan tubuhnya menurun.
- Penyakit Kronis: Diabetes dan penyakit jantung bisa memperparah risiko.
- Cedera Tulang: Benturan atau patah tulang memudahkan bakteri masuk.
Dengan memahami penyebab ini, lansia dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat, seperti menjaga kesehatan tulang, mengelola penyakit kronis, dan menghindari aktivitas berisiko tinggi.
Imun Lemah: Lansia rentan karena daya tahan tubuhnya menurun.
Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh kita mengalami penurunan. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terserang infeksi, termasuk osteomielitis. Lansia yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih berisiko mengalami infeksi bakteri yang dapat menyebar ke tulang dan menyebabkan osteomielitis.
Contohnya, seorang lansia bernama Pak Budi memiliki riwayat diabetes yang tidak terkontrol. Diabetes dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga Pak Budi lebih mudah terserang infeksi. Suatu hari, Pak Budi mengalami luka kecil di kakinya. Karena sistem kekebalan tubuhnya lemah, luka tersebut tidak kunjung sembuh dan akhirnya terinfeksi bakteri. Infeksi tersebut kemudian menyebar ke tulang kaki Pak Budi dan menyebabkan osteomielitis.
Penyakit Kronis: Diabetes dan penyakit jantung bisa memperparah risiko.
Selain sistem kekebalan tubuh yang lemah, penyakit kronis juga bisa meningkatkan risiko osteomielitis pada lansia. Diabetes dan penyakit jantung adalah dua contoh penyakit kronis yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat lansia lebih rentan terhadap infeksi.
Contohnya, seorang lansia bernama Ibu Ani memiliki riwayat penyakit jantung. Penyakit jantung dapat merusak pembuluh darah dan mengganggu aliran darah ke tulang. Akibatnya, tulang menjadi lebih lemah dan lebih mudah terinfeksi bakteri. Suatu hari, Ibu Ani mengalami patah tulang kaki. Karena aliran darah ke kakinya terganggu, luka patah tulang tersebut tidak kunjung sembuh dan akhirnya terinfeksi bakteri. Infeksi tersebut kemudian menyebar ke tulang kaki Ibu Ani dan menyebabkan osteomielitis.
Cedera Tulang: Benturan atau patah tulang memudahkan bakteri masuk.
Cedera pada tulang, seperti benturan atau patah tulang, dapat meningkatkan risiko osteomielitis pada lansia. Cedera tersebut dapat merusak jaringan tulang dan pembuluh darah, sehingga memudahkan bakteri masuk dan menginfeksi tulang.
Contohnya, seorang lansia bernama Pak Budi mengalami patah tulang kaki saat terjatuh. Karena lukanya tidak segera ditangani dengan baik, bakteri masuk dan menginfeksi tulang kakinya. Infeksi tersebut kemudian menyebar dan menyebabkan osteomielitis.