Kenali Encopresis, Kondisi Anak BAB di Celana dan Solusinya

waktu baca 4 menit
Rabu, 15 Mei 2024 08:25 0 21 Jeremy

Kenali Encopresis, Kondisi Anak BAB di Celana dan Solusinya

Ligaponsel.com – “Encopresis Sebutan Untuk Anak Yang Bab Di Celana” adalah kondisi ketika anak berusia 4 tahun ke atas masih terus BAB di celana. Kondisi ini berbeda degan mengompol, dimana anak yang mengalami Encopresis masih bisa mengontrol BAK. Namun, mereka tidak bisa menahan BAB sehingga kotorannya keluar tanpa disengaja. Masalah ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sembelit berkepanjangan, masalah psikologis, atau kelainan pada saraf dan otot di sekitar anus.

Gejala Encopresis yang paling umum adalah anak BAB di celana lebih dari sekali seminggu. Kotoran yang keluar biasanya keras dan kering, serta berbau tidak sedap. Anak juga mungkin mengalami sembelit, sakit perut, dan kembung. Selain itu, anak mungkin juga merasa malu dan menarik diri dari lingkungan sosial karena kondisi ini.

Penanganan Encopresis biasanya melibatkan beberapa langkah, seperti melunakkan feses, melatih anak buang air besar secara teratur, dan mengatasi masalah psikologis yang mendasarinya. Dokter biasanya akan memberikan obat pencahar untuk melunakkan feses dan membantu anak BAB secara teratur. Selain itu, dokter juga akan mengajarkan orang tua cara melatih anak buang air besar pada waktu yang tepat.

Jika Encopresis disebabkan oleh masalah psikologis, dokter mungkin akan merujuk anak ke psikolog atau psikiater. Terapi dapat membantu anak mengatasi masalah emosional yang mendasari Encopresis. Dalam beberapa kasus, dokter juga mungkin akan merekomendasikan operasi untuk mengatasi kelainan pada saraf dan otot di sekitar anus.

Pencegahan Encopresis dapat dilakukan dengan cara mengajarkan anak buang air besar secara teratur sejak dini. Selain itu, orang tua juga harus menghindari memberikan hukuman atau mempermalukan anak yang mengalami Encopresis. Dukungan dan pengertian dari orang tua sangat penting untuk membantu anak mengatasi kondisi ini.

Encopresis Sebutan Untuk Anak Yang Bab Di Celana

Encopresis, kondisi anak BAB di celana padahal sudah besar, punya 6 aspek penting:

  • Penyebab: Sembelit, psikologis, saraf-otot anus
  • Gejala: BAB di celana, kotoran keras berbau
  • Dampak: Malu, menarik diri dari sosial
  • Penanganan: Obat pencahar, latihan BAB teratur, terapi
  • Pencegahan: Ajarkan BAB teratur sejak dini
  • Dukungan: Penting dari orang tua, hindari hukuman atau malu

Encopresis bisa berdampak besar pada anak, tapi bisa diatasi dengan penanganan yang tepat. Dukungan dan pengertian dari orang tua sangat penting untuk membantu anak melewati kondisi ini.

Penyebab

Encopresis, si BAB di celana padahal udah gede, bisa punya beberapa penyebab utama:

  • Sembelit yang berkepanjangan, bikin kotoran jadi keras dan susah keluar.
  • Masalah psikologis, seperti stres atau trauma, bisa bikin anak jadi susah kontrol BAB.
  • Kelainan saraf dan otot di sekitar anus, bikin anak susah ngeden atau ngerasa udah waktunya BAB.

Gejala

Anak yang mengalami Encopresis biasanya BAB di celana lebih dari sekali seminggu. Kotorannya keras dan kering, serta berbau tidak sedap. Selain itu, anak juga mungkin mengalami:

  • Sembelit
  • Sakit perut
  • Kembung
  • Merasa malu dan menarik diri dari lingkungan sosial

Dampak

Bayangin anak-anak lagi asyik main bareng, tiba-tiba ada yang BAB di celana. Pasti langsung pada kabur dan ngejauh, kan? Nah, begitu juga yang dirasain sama anak-anak yang ngalamin Encopresis. Mereka malu banget sama keadaan mereka, sampe-sampe suka ngumpet atau nggak mau main sama temen-temennya.

Encopresis juga bisa bikin anak jadi minder dan nggak percaya diri. Mereka takut ketawaan atau diomongin sama temen-temennya. Akibatnya, mereka jadi menarik diri dari lingkungan sosial dan lebih suka menyendiri.

Penanganan

Kalau anak ngalamin Encopresis, dokter biasanya kasih obat pencahar dulu biar kotorannya jadi lembek dan gampang keluar. Selain itu, dokter juga ajarin orang tua cara ngelatih anak BAB teratur. Biasanya, anak disuruh duduk di toilet pada waktu-waktu tertentu, meskipun mereka belum pengen BAB. Lama-lama, anak bakal terbiasa BAB pada waktu yang ditentukan.

Nah, kalau Encopresisnya disebabkan sama masalah psikologis, dokter biasanya bakal ngasih rujukan ke psikolog atau psikiater. Terapi bisa bantu anak ngatasin masalah emosional yang bikin mereka susah BAB teratur.

Pencegahan

Mau anak terhindar dari Encopresis, ajarin mereka BAB teratur sejak dini. Biasanya, anak-anak diajarin BAB setelah makan atau pada waktu-waktu tertentu. Dengan begitu, anak terbiasa BAB pada waktu yang sama setiap harinya.

Selain itu, orang tua juga harus sabar dan pengertian. Jangan marahi atau malu-maluin anak kalau mereka masih BAB di celana. Dukungan dan pengertian dari orang tua sangat penting untuk membantu anak mengatasi Encopresis.

Dukungan

Orang tua punya peran penting banget dalam bantu anak yang ngalamin Encopresis. Bukannya marah atau malu-maluin, orang tua harus sabar dan pengertian. Kasih semangat dan dukung anak terus biar mereka bisa mengatasi masalah ini.

Anak yang ngerasa didukung dan dimengerti orang tuanya bakal lebih semangat buat latihan BAB teratur. Mereka juga nggak bakal minder atau malu sama keadaan mereka. Jadi, peran orang tua sangat penting untuk bantu anak pulih dari Encopresis.