Ligaponsel.com – Jangan Salah, Ini Beda Glomerulonefritis Akut dan Kronis
Glomerulonefritis adalah peradangan pada glomerulus, yaitu bagian ginjal yang berfungsi menyaring darah. Peradangan ini dapat terjadi secara akut (mendadak) atau kronis (menahun).
Glomerulonefritis Akut
Glomerulonefritis akut biasanya disebabkan oleh infeksi, seperti infeksi tenggorokan atau infeksi kulit. Gejalanya bisa meliputi:
- Buang air kecil berbusa
- Bengkak pada wajah dan kaki
- Tekanan darah tinggi
- Nyeri pinggang
Pengobatan glomerulonefritis akut biasanya melibatkan antibiotik untuk mengatasi infeksi dan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah.
Glomerulonefritis Kronis
Glomerulonefritis kronis biasanya disebabkan oleh penyakit autoimun, seperti lupus atau diabetes. Gejalanya bisa meliputi:
- Buang air kecil berbusa
- Bengkak pada wajah dan kaki
- Tekanan darah tinggi
- Nyeri pinggang
- Kelelahan
- Mual dan muntah
Pengobatan glomerulonefritis kronis biasanya melibatkan obat-obatan untuk menekan sistem kekebalan tubuh dan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah.
Penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala glomerulonefritis. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu mencegah kerusakan ginjal permanen.
Jangan Salah Ini Bedanya Glomerulonefritis Akut Dan Kronis
Glomerulonefritis, peradangan pada bagian penyaring ginjal, bisa terjadi tiba-tiba (akut) atau berkepanjangan (kronis). Yuk, kenali perbedaannya:
- Penyebab: Infeksi (akut), penyakit autoimun (kronis)
- Gejala: Serupa (bengkak, tekanan darah tinggi), ditambah kelelahan, mual (kronis)
- Pengobatan: Antibiotik (akut), obat penekan kekebalan (kronis)
- Dampak: Bisa sembuh total (akut), berpotensi kerusakan ginjal (kronis)
- Pencegahan: Jaga kebersihan (akut), kelola penyakit autoimun (kronis)
- Diagnosis: Pemeriksaan fisik, tes urine, biopsi ginjal
Memahami perbedaan ini penting untuk penanganan yang tepat. Konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala!
Penyebab
Jangan sampai salah paham, glomerulonefritis akut dan kronis punya penyebab berbeda. Akut biasanya gara-gara infeksi, kayak sakit tenggorokan. Sementara yang kronis, seringnya karena penyakit autoimun, kayak lupus.
Jadi, kalau kamu lagi sakit tenggorokan dan tiba-tiba ngerasain bengkak-bengkak, jangan anggap remeh! Bisa jadi itu glomerulonefritis akut. Tapi kalau kamu udah lama punya penyakit autoimun dan ngalamin gejala yang sama, kemungkinan besar itu glomerulonefritis kronis.
Gejala
Jangan salah paham, glomerulonefritis akut dan kronis punya gejala mirip-mirip. Sama-sama bikin bengkak, tekanan darah naik, dan urine berbusa. Tapi, yang kronis biasanya ditambah bonus: capek yang nggak hilang-hilang dan mual muntah. Kayak lagi mabuk laut, padahal nggak naik kapal!
Makanya, kalau kamu ngerasa gejala-gejala ini, jangan tunggu lama-lama. Langsung cus ke dokter! Soalnya, glomerulonefritis kronis kalau dibiarin bisa bikin ginjal rusak permanen. Nggak mau kan ginjalmu jadi kayak knalpot bocor, bunyinya berisik dan nggak bisa nyaringin darah dengan baik?
Pengobatan
Jangan sampai salah jalan, pengobatan glomerulonefritis akut dan kronis beda jalur!
Yang akut, cukup dikasih antibiotik buat lawan infeksinya. Tapi kalau yang kronis, butuh obat-obatan khusus yang bisa meredam kekebalan tubuh yang lagi ngamuk, kayak tentara yang lagi perang sama dirinya sendiri.
Dampak
Jangan salah paham, dampak glomerulonefritis akut dan kronis beda cerita.
Yang akut, kayak pilek, biasanya bisa sembuh total kalau diobati tepat waktu. Tapi yang kronis, kayak penyakit jantung, bisa ninggalin bekas luka di ginjal yang nggak bisa ilang. Lama-lama, ginjal bisa rusak permanen dan kamu butuh cuci darah atau bahkan cangkok ginjal. Kayak mobil tua yang udah sering mogok, akhirnya kudu diganti.
Pencegahan: Jaga kebersihan (akut), kelola penyakit autoimun (kronis)
Jangan salah paham, mencegah glomerulonefritis akut dan kronis beda caranya!
Yang akut, cukup jaga kebersihan kayak rajin cuci tangan dan nggak jajan sembarangan. Tapi yang kronis, kudu telaten ngelola penyakit autoimunnya. Kayak ngatur anak kecil yang lagi aktif-aktifnya, butuh perhatian ekstra.
Diagnosis: Pemeriksaan fisik, tes urine, biopsi ginjal
Jangan salah, diagnosis glomerulonefritis akut dan kronis beda jalannya!
Dokter bakal periksa kamu dari ujung rambut sampai ujung kaki, cek urine kamu kayak detektif nyari petunjuk, dan bahkan mungkin ambil sedikit sampel ginjal kamu buat diperiksa di lab. Kayak detektif yang lagi nyari bukti buat ngungkap kasus.