Curiga Si Kecil Astigmatisme? Pastikan dengan 4 Pemeriksaan Ini!

waktu baca 5 menit
Kamis, 16 Mei 2024 11:19 0 9 Jeremy

Curiga Si Kecil Astigmatisme? Pastikan dengan 4 Pemeriksaan Ini!

Ligaponsel.com – Apakah si kecil sering mengeluh penglihatannya kabur atau berbayang? Hati-hati, ia mungkin saja menderita astigmatisme. Astigmatisme adalah kelainan mata yang terjadi akibat lengkungan kornea atau lensa mata yang tidak merata, sehingga cahaya tidak dapat difokuskan dengan baik pada retina.

Jika dibiarkan, astigmatisme dapat mengganggu penglihatan dan perkembangan anak. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk segera memeriksakan mata anak ke dokter spesialis mata jika melihat gejala-gejala astigmatisme.

Berikut adalah 4 pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memastikan apakah anak mengidap astigmatisme:

  1. Pemeriksaan ketajaman penglihatan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan grafik Snellen, yaitu grafik yang berisi huruf dengan berbagai ukuran. Anak akan diminta membaca huruf-huruf tersebut dari jarak tertentu.
  2. Pemeriksaan refraksi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur kesalahan refraksi mata, termasuk astigmatisme. Dokter akan menggunakan alat khusus yang disebut autorefraktometer untuk mengukur lengkungan kornea dan lensa mata.
  3. Pemeriksaan lampu celah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa bagian depan mata, termasuk kornea, iris, dan lensa. Dokter akan menggunakan lampu celah untuk menerangi mata dan melihat adanya kelainan.
  4. Pemeriksaan funduskopi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa bagian belakang mata, termasuk retina, makula, dan saraf optik. Dokter akan menggunakan alat khusus yang disebut oftalmoskop untuk melihat bagian belakang mata.

Selain pemeriksaan di atas, dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan anak dan keluarganya. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik pada mata anak untuk mengetahui adanya tanda-tanda astigmatisme.

Jika anak didiagnosis menderita astigmatisme, dokter akan memberikan resep kacamata atau lensa kontak untuk mengoreksi penglihatannya. Kacamata atau lensa kontak tersebut harus dipakai sesuai dengan petunjuk dokter agar penglihatan anak dapat optimal.

Astigmatisme adalah kelainan mata yang umum terjadi dan dapat dikoreksi dengan baik. Dengan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat, anak yang menderita astigmatisme dapat memiliki penglihatan yang baik dan berkembang dengan sehat.

Curiga Anak Mengidap Astigmatisme Pastikan Dengan 4 Pemeriksaan Ini

Astigmatisme pada Anak: Mengenali Gejala dan Pemeriksaan Penting

Astigmatisme pada anak dapat memengaruhi perkembangan penglihatan dan kesehatan matanya. Berikut adalah 5 aspek penting untuk diperhatikan:

  1. Gejala: Penglihatan kabur, berbayang, atau silau
  2. Penyebab: Lengkungan kornea atau lensa mata tidak merata
  3. Pemeriksaan: Tes ketajaman penglihatan, refraksi, lampu celah, funduskopi
  4. Pengobatan: Kacamata atau lensa kontak untuk mengoreksi penglihatan
  5. Pencegahan: Tidak ada cara pasti untuk mencegah astigmatisme, namun pemeriksaan mata rutin dapat membantu mendeteksi dan mengobatinya sejak dini

Dengan memahami aspek-aspek penting ini, orang tua dapat lebih waspada terhadap gejala astigmatisme pada anak dan segera mencari pertolongan medis. Diagnosis dan pengobatan yang tepat dapat membantu anak memiliki penglihatan yang optimal dan tumbuh kembang dengan sehat.

Gejala

Anak yang menderita astigmatisme mungkin sering mengeluhkan penglihatannya yang kabur, berbayang, atau silau. Hal ini terjadi karena lengkungan kornea atau lensa mata yang tidak merata menyebabkan cahaya tidak dapat difokuskan dengan baik pada retina. Akibatnya, bayangan yang terbentuk di retina menjadi tidak jelas dan penglihatan menjadi kabur.

Selain itu, anak dengan astigmatisme juga dapat mengalami kesulitan melihat benda pada jarak tertentu, baik dekat maupun jauh. Mereka mungkin menyipitkan mata atau memiringkan kepala untuk mencoba melihat lebih jelas. Gejala-gejala ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari anak, seperti membaca, menulis, atau bermain.

Jika orang tua melihat gejala-gejala tersebut pada anak mereka, sebaiknya segera memeriksakan mata anak ke dokter spesialis mata. Pemeriksaan dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu anak memiliki penglihatan yang optimal dan tumbuh kembang dengan sehat.

Penyebab

Penyebab utama astigmatisme adalah lengkungan kornea atau lensa mata yang tidak merata. Kornea adalah lapisan bening di bagian depan mata, sedangkan lensa mata adalah bagian di belakang pupil yang membantu memfokuskan cahaya pada retina.

Pada mata normal, kornea dan lensa memiliki lengkungan yang teratur, sehingga cahaya dapat difokuskan dengan baik pada retina. Namun, pada mata dengan astigmatisme, kornea atau lensa memiliki lengkungan yang tidak merata, menyebabkan cahaya tidak dapat difokuskan dengan baik pada retina. Akibatnya, bayangan yang terbentuk di retina menjadi tidak jelas dan penglihatan menjadi kabur.

Pemeriksaan

Kalau curiga si kecil mengalami astigmatisme, jangan panik dulu ya, Bunda. Ada 4 pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk memastikannya, yaitu:

  1. Tes ketajaman penglihatan: Si kecil akan diminta membaca huruf-huruf pada grafik Snellen dari jarak tertentu. Pemeriksaan ini untuk mengukur seberapa jelas penglihatan si kecil.
  2. Pemeriksaan refraksi: Dokter akan menggunakan alat khusus untuk mengukur lengkungan kornea dan lensa mata si kecil. Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah ada kelainan refraksi, termasuk astigmatisme.
  3. Pemeriksaan lampu celah: Dokter akan menggunakan lampu celah untuk memeriksa bagian depan mata si kecil, termasuk kornea, iris, dan lensa. Pemeriksaan ini untuk melihat apakah ada kelainan pada struktur mata.
  4. Pemeriksaan funduskopi: Dokter akan menggunakan alat khusus untuk memeriksa bagian belakang mata si kecil, termasuk retina, makula, dan saraf optik. Pemeriksaan ini untuk melihat apakah ada kelainan pada bagian belakang mata.

Pemeriksaan-pemeriksaan ini biasanya tidak sakit dan tidak memerlukan waktu lama. Jadi, jangan ragu untuk segera membawa si kecil ke dokter spesialis mata jika Bunda curiga ia mengalami astigmatisme ya.

Pemeriksaan: Tes ketajaman penglihatan, refraksi, lampu celah, funduskopi


Kalau curiga si kecil mengalami astigmatisme, jangan panik dulu ya, Bunda. Ada 4 pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk memastikannya, yaitu:


Pemeriksaan-pemeriksaan ini biasanya tidak sakit dan tidak memerlukan waktu lama. Jadi, jangan ragu untuk segera membawa si kecil ke dokter spesialis mata jika Bunda curiga ia mengalami astigmatisme ya.

Pencegahan: Tidak ada cara pasti untuk mencegah astigmatisme, namun pemeriksaan mata rutin dapat membantu mendeteksi dan mengobatinya sejak dini


Astigmatisme adalah kelainan mata yang umum terjadi pada anak-anak. Jika tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebabkan masalah penglihatan yang serius. Yuk, kenali gejala dan penyebab astigmatisme, serta pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memastikannya.

  • Gejala Astigmatisme: Penglihatan kabur, berbayang, atau silau
  • Penyebab Astigmatisme: Lengkungan kornea atau lensa mata tidak merata
  • Pemeriksaan Astigmatisme:

    • Tes ketajaman penglihatan
    • Pemeriksaan refraksi
    • Pemeriksaan lampu celah
    • Pemeriksaan funduskopi
  • Pencegahan Astigmatisme: Tidak ada cara pasti untuk mencegah astigmatisme, namun pemeriksaan mata rutin dapat membantu mendeteksi dan mengobatinya sejak dini


Dengan mengetahui informasi ini, Bunda dapat lebih waspada terhadap gejala astigmatisme pada anak dan segera mencari pertolongan medis. Diagnosis dan pengobatan yang tepat dapat membantu anak memiliki penglihatan yang optimal dan tumbuh kembang dengan sehat.