Ligaponsel.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani turun gunung langsung untuk membereskan masalah di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan.
Hal ini dilakukan setelah maraknya kasus penyelundupan dan dugaan korupsi di lingkungan DJBC. Jokowi menegaskan, pemerintah tidak akan mentolerir segala bentuk penyelewengan dan korupsi di instansi tersebut.
“Saya minta agar masalah ini diselesaikan secara tuntas dan transparan. Tidak ada lagi yang ditutup-tutupi,” tegas Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/2/2023).
Menindaklanjuti arahan Presiden, Sri Mulyani langsung bergerak cepat. Ia membentuk tim khusus yang bertugas untuk menginvestigasi kasus-kasus penyelundupan dan dugaan korupsi di DJBC.
Tim khusus tersebut terdiri dari Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Kejaksaan Agung.
Sri Mulyani menegaskan, tim khusus ini akan bekerja secara independen dan profesional. Ia meminta semua pihak untuk kooperatif dan memberikan informasi yang dibutuhkan.
“Kami tidak akan segan-segan menindak tegas siapa pun yang terbukti terlibat dalam penyelewengan dan korupsi,” tegas Sri Mulyani.
Langkah tegas yang diambil Jokowi dan Sri Mulyani mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Masyarakat berharap, upaya ini dapat membenahi DJBC dan mencegah terjadinya kasus serupa di kemudian hari.
Jokowi-Sri Mulyani Turun Gunung Bereskan Masalah Bea Cukai!
Presiden turun tangan bereskan masalah Bea Cukai.
Menteri Keuangan bentuk tim khusus investigasi.
Kasus penyelundupan dan dugaan korupsi jadi sasaran.
Pemerintah tidak toleransi penyelewengan dan korupsi.
Masyarakat berharap masalah Bea Cukai dapat teratasi.