Ligaponsel.com – Soal Presidential Club yang Mau Dibentuk Prabowo
Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI, dikabarkan tengah menggagas pembentukan sebuah wadah baru yang diberi nama Presidential Club. Kabar ini mencuat setelah beredarnya undangan pertemuan yang mengatasnamakan Presidential Club.
Dalam undangan itu, tertera nama Prabowo sebagai Ketua Umum dan Letjen TNI (Purn) Djaja Suparman sebagai Sekjen. Pertemuan tersebut rencananya akan digelar pada 19 Oktober 2023 di Hotel Sultan, Jakarta.
Tujuan pembentukan Presidential Club disebut-sebut untuk menyatukan para mantan presiden dan wakil presiden RI. Namun, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak Prabowo terkait pembentukan Presidential Club.
Jika benar Presidential Club dibentuk, maka ini akan menjadi wadah kedua yang digagas Prabowo setelah sebelumnya membentuk Gerindra. Gerindra adalah partai politik yang dipimpin Prabowo sejak 2008.
Pembentukan Presidential Club menuai pro dan kontra. Ada pihak yang mendukung, ada juga yang menilai tidak perlu.
Mereka yang mendukung menilai Presidential Club bisa menjadi wadah silaturahmi dan tukar pikiran para mantan presiden dan wakil presiden. Sementara itu, yang kontra berpendapat bahwa pembentukan Presidential Club tidak perlu karena sudah ada wadah lain yang sejenis, seperti Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Terlepas dari pro dan kontra, pembentukan Presidential Club masih sebatas kabar. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Soal Presidential Club yang Mau Dibentuk Prabowo
Prabowo menggagas Presidential Club, wadah para mantan presiden dan wakil presiden RI.
Enam aspek penting terkait Presidential Club:
- Penggagas: Prabowo Subianto
- Tujuan: Silaturahmi dan tukar pikiran
- Nama: Presidential Club
- Ketua Umum: Prabowo Subianto
- Sekjen: Letjen TNI (Purn) Djaja Suparman
- Rencana pertemuan: 19 Oktober 2023 di Hotel Sultan, Jakarta
Pembentukan Presidential Club masih sebatas kabar dan menuai pro dan kontra. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Penggagas
Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI, adalah penggagas Presidential Club. Beliau adalah sosok yang dikenal luas di Indonesia, baik sebagai politisi maupun militer. Prabowo pernah menjadi calon presiden pada Pemilu 2014 dan 2019.
Pembentukan Presidential Club oleh Prabowo menunjukkan bahwa beliau ingin terus berkontribusi bagi bangsa dan negara, meskipun tidak lagi menjabat sebagai presiden. Melalui Presidential Club, Prabowo ingin menyatukan para mantan presiden dan wakil presiden untuk bersama-sama memberikan pemikiran dan masukan demi kemajuan Indonesia.
Tujuan
Presidential Club dibentuk untuk memfasilitasi silaturahmi dan tukar pikiran antar mantan presiden dan wakil presiden RI. Mantan-mantan pemimpin negara ini punya banyak pengalaman dan pengetahuan yang bisa dibagikan untuk kemajuan Indonesia.
Melalui Presidential Club, mereka bisa bertemu secara rutin, berbagi cerita, dan bertukar pikiran tentang berbagai isu kebangsaan. Diharapkan, dari pertemuan-pertemuan ini akan muncul ide-ide dan solusi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Nama
Presidential Club, nama yang cukup gagah untuk sebuah wadah yang akan diisi oleh para mantan orang nomor satu di Indonesia. Nama ini dipilih tentu bukan tanpa alasan. “Presidential” merujuk pada status para anggota klub yang pernah menjabat sebagai presiden atau wakil presiden. Sementara “Club” menunjukkan bahwa wadah ini bersifat eksklusif dan hanya diperuntukkan bagi mereka yang pernah menduduki posisi tersebut.
Pemilihan nama Presidential Club juga bisa dilihat sebagai sebuah upaya untuk mengangkat harkat dan martabat para mantan pemimpin negara. Dengan adanya wadah ini, mereka diharapkan bisa tetap berkontribusi bagi bangsa dan negara, meskipun sudah tidak lagi menjabat.
Ketua Umum
Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI, adalah sosok di balik gagasan pembentukan Presidential Club. Beliau adalah mantan perwira tinggi TNI yang juga pernah menjadi calon presiden pada Pemilu 2014 dan 2019.
Pembentukan Presidential Club oleh Prabowo menunjukkan komitmennya untuk terus berkontribusi bagi bangsa dan negara. Melalui wadah ini, Prabowo ingin menyatukan para mantan presiden dan wakil presiden untuk bersama-sama memberikan pemikiran dan masukan demi kemajuan Indonesia.
Sekjen
Selain Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum, Presidential Club juga memiliki seorang Sekretaris Jenderal (Sekjen), yaitu Letjen TNI (Purn) Djaja Suparman.
Djaja Suparman adalah mantan Panglima Kodam Jaya dan mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Beliau juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Republik Ceko.
Dengan pengalamannya yang luas di bidang militer dan diplomasi, Djaja Suparman diharapkan dapat membantu Prabowo dalam memimpin Presidential Club dan mewujudkan tujuan-tujuannya.
Rencana pertemuan
Soal Presidential Club yang Mau Dibentuk Prabowo
Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI, dikabarkan tengah menggagas pembentukan sebuah wadah baru yang diberi nama Presidential Club. Kabar ini mencuat setelah beredarnya undangan pertemuan yang mengatasnamakan Presidential Club.
Dalam undangan itu, tertera nama Prabowo sebagai Ketua Umum dan Letjen TNI (Purn) Djaja Suparman sebagai Sekjen. Pertemuan tersebut rencananya akan digelar pada 19 Oktober 2023 di Hotel Sultan, Jakarta.
Tujuan pembentukan Presidential Club disebut-sebut untuk menyatukan para mantan presiden dan wakil presiden RI. Namun, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak Prabowo terkait pembentukan Presidential Club.
Jika benar Presidential Club dibentuk, maka ini akan menjadi wadah kedua yang digagas Prabowo setelah sebelumnya membentuk Gerindra. Gerindra adalah partai politik yang dipimpin Prabowo sejak 2008.
Pembentukan Presidential Club menuai pro dan kontra. Ada pihak yang mendukung, ada juga yang menilai tidak perlu.
Mereka yang mendukung menilai Presidential Club bisa menjadi wadah silaturahmi dan tukar pikiran para mantan presiden dan wakil presiden. Sementara itu, yang kontra berpendapat bahwa pembentukan Presidential Club tidak perlu karena sudah ada wadah lain yang sejenis, seperti Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Terlepas dari pro dan kontra, pembentukan Presidential Club masih sebatas kabar. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.