Ligaponsel.com – Berikut Foto-foto PM Malaysia Anwar Ibrahim dan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang Sempat Dihapus Meta
Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan beredarnya foto pertemuan antara Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Foto-foto tersebut sempat dihapus oleh Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, namun kemudian dipulihkan kembali setelah mendapat protes dari berbagai pihak.
Pertemuan antara Anwar Ibrahim dan Ismail Haniyeh dilakukan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (KTT GNB) di Baku, Azerbaijan. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas berbagai isu, termasuk konflik Israel-Palestina dan situasi di Timur Tengah.
Penghapusan foto-foto pertemuan tersebut oleh Meta menuai kritik dari berbagai pihak. Banyak yang menilai bahwa tindakan Meta tersebut merupakan bentuk sensor dan pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat.
Meta sendiri menjelaskan bahwa penghapusan foto-foto tersebut dilakukan karena adanya laporan dari pengguna bahwa foto-foto tersebut melanggar standar komunitas. Namun, Meta kemudian mengakui bahwa penghapusan tersebut merupakan sebuah kesalahan dan telah memulihkan kembali foto-foto tersebut.
Pertemuan antara Anwar Ibrahim dan Ismail Haniyeh merupakan peristiwa penting yang menunjukkan dukungan Malaysia terhadap perjuangan rakyat Palestina. Pertemuan tersebut juga diharapkan dapat membantu memperkuat hubungan antara Malaysia dan Hamas.
Begini Foto-foto PM Malaysia Anwar Ibrahim & Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang Sempat Dihapus Meta
Foto penting, pertemuan bersejarah, dukungan terhadap Palestina, kritik terhadap Meta, kebebasan berpendapat, kesalahan Meta.
Keenam aspek ini saling terkait dan memberikan gambaran yang komprehensif tentang peristiwa yang terjadi. Foto-foto pertemuan tersebut penting karena menunjukkan dukungan Malaysia terhadap perjuangan rakyat Palestina. Pertemuan itu sendiri merupakan peristiwa bersejarah yang dapat membantu memperkuat hubungan antara Malaysia dan Hamas. Namun, penghapusan foto-foto tersebut oleh Meta menuai kritik dari berbagai pihak yang menilai tindakan tersebut sebagai bentuk sensor dan pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat. Meta sendiri mengakui bahwa penghapusan tersebut merupakan sebuah kesalahan dan telah memulihkan kembali foto-foto tersebut.