Ligaponsel.com – Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza
Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza
Pejabat senior pemerintahan Biden dilaporkan ragu apakah Israel dapat mengalahkan Hamas dalam konflik di Gaza. Para pejabat mengatakan bahwa mereka khawatir Israel akan melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukannya pada tahun 2014, ketika perang berakhir dengan gencatan senjata yang tidak menyelesaikan masalah mendasar yang menyebabkan konflik tersebut.Para pejabat juga khawatir bahwa Israel akan menggunakan kekuatan yang berlebihan terhadap warga sipil Palestina, yang dapat menyebabkan kemarahan internasional dan mempersulit Amerika Serikat untuk mendukung Israel.Israel telah melancarkan serangan udara terhadap sasaran Hamas di Gaza sejak Senin, sebagai tanggapan atas serangan roket yang dilancarkan kelompok militan itu ke Israel. Hamas mengatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangan roket sampai Israel mengakhiri blokade terhadap Gaza.Konflik tersebut telah menewaskan sedikitnya 125 warga Palestina dan 10 warga Israel.Pemerintahan Biden telah menyerukan gencatan senjata, namun kedua belah pihak belum menunjukkan tanda-tanda akan mundur.Konflik di Gaza adalah pengingat akan kompleksitas konflik Israel-Palestina. Tidak ada solusi mudah, dan penggunaan kekuatan militer tidak mungkin menyelesaikan masalah mendasar yang menyebabkan konflik tersebut.
Definisi dan Contoh “Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza”
Definisi:“Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza” adalah sebuah judul berita yang merujuk pada keraguan yang diungkapkan oleh pejabat senior pemerintahan Biden mengenai kemampuan Israel untuk mengalahkan Hamas dalam konflik di Gaza. Contoh:“Pejabat senior pemerintahan Biden dilaporkan ragu apakah Israel dapat mengalahkan Hamas dalam konflik di Gaza. Para pejabat mengatakan bahwa mereka khawatir Israel akan melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukannya pada tahun 2014, ketika perang berakhir dengan gencatan senjata yang tidak menyelesaikan masalah mendasar yang menyebabkan konflik tersebut.”
Artikel Terkait “Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza”
[New York Times: Biden Officials Doubt Israel Can Defeat Hamas in Gaza Conflict](https://www.nytimes.com/2021/05/12/us/politics/biden-israel-hamas-gaza.html) [Washington Post: Biden administration officials privately express doubts about Israel’s ability to defeat Hamas](https://www.washingtonpost.com/national-security/2021/05/12/biden-administration-israel-hamas-gaza/) [CNN: Biden officials doubt Israel can defeat Hamas, fear repeat of 2014 war](https://edition.cnn.com/2021/05/12/politics/biden-officials-israel-hamas-gaza/index.html) ## Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza
Konflik Israel-Palestina kembali memanas, kali ini dipicu oleh serangan roket Hamas ke Israel dan serangan udara balasan Israel ke Gaza. Pejabat pemerintahan Biden dilaporkan ragu apakah Israel dapat mengalahkan Hamas dalam konflik ini. Berikut adalah 6 aspek penting yang perlu diperhatikan:
1. Kekuatan Hamas Meskipun secara militer kalah dari Israel, Hamas memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan roket yang dapat menjangkau kota-kota besar Israel.2. Dukungan Internasional Israel mendapat dukungan kuat dari Amerika Serikat, sedangkan Hamas mendapat dukungan dari Iran dan kelompok-kelompok militan lainnya.3. Tekanan Internasional Komunitas internasional mendesak kedua belah pihak untuk menghentikan kekerasan dan mencari solusi damai.4. Faktor Politik Konflik ini terjadi menjelang pemilihan umum di Israel, sehingga dapat mempengaruhi keputusan politik yang diambil oleh pemerintah Israel.5. Dampak Kemanusiaan Konflik ini telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di kedua belah pihak.6. Prospek Perdamaian Konflik ini semakin menyulitkan upaya untuk mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina.Keenam aspek ini saling terkait dan mempengaruhi jalannya konflik. Pejabat pemerintahan Biden menyadari kompleksitas situasi ini dan keraguan mereka menunjukkan bahwa tidak ada solusi mudah untuk konflik Israel-Palestina.