Ligaponsel.com – Puluhan pegawai Museum Vatikan ajukan petisi ke Paus Fransiskus. Mereka menuntut perubahan kebijakan museum yang dianggap merugikan pekerja.Petisi tersebut ditandatangani oleh 54 pegawai dari berbagai departemen di Museum Vatikan. Mereka menuntut agar pihak manajemen museum meninjau kembali kebijakan yang baru-baru ini diterapkan, yang mencakup pemotongan gaji, pembekuan promosi, dan pengurangan tunjangan.”Kami sangat mengkhawatirkan masa depan kami di Museum Vatikan,” bunyi petisi tersebut. “Kami telah mengabdikan hidup kami untuk melestarikan dan memamerkan warisan budaya yang luar biasa ini, dan kami merasa bahwa pengorbanan kami tidak dihargai.”Pegawai museum juga menuduh manajemen museum melakukan diskriminasi dan pelecehan. Mereka mengklaim bahwa beberapa pegawai telah dipecat atau diturunkan jabatannya tanpa alasan yang jelas.Pihak Museum Vatikan belum menanggapi petisi tersebut. Namun, seorang juru bicara museum mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa manajemen “berkomitmen untuk berdialog dengan stafnya dan mengatasi masalah mereka.”Petisi tersebut mendapat dukungan dari serikat pekerja Italia, CGIL. Serikat pekerja mendesak pihak Museum Vatikan untuk segera merespons tuntutan para pegawai.”Museum Vatikan adalah salah satu lembaga budaya paling penting di dunia,” kata pemimpin CGIL, Maurizio Landini. “Para pekerjanya berhak diperlakukan dengan hormat dan diberi upah yang layak.”Kasus ini merupakan perkembangan terbaru dalam serangkaian protes yang dilakukan oleh pegawai museum di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, pegawai museum di Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat telah melakukan aksi mogok kerja dan unjuk rasa menuntut upah yang lebih baik dan kondisi kerja yang lebih baik.
Puluhan Pegawai Museum Vatikan Ajukan Petisi ke Paus Fransiskus
Lima puluh empat pegawai menandatangani petisi untuk Paus Fransiskus.
Mereka menuntut perubahan kebijakan museum yang dianggap merugikan pekerja.
Pegawai museum menuduh manajemen melakukan diskriminasi dan pelecehan.
Pihak Museum Vatikan belum menanggapi petisi tersebut.
Kasus ini mendapat dukungan dari serikat pekerja Italia, CGIL.
