Ligaponsel.com – Tamara Tyasmara Akui Kerap Mendapat Ancaman di Medsos Usai Rekonstruksi Kematian Dante
Aktris Tamara Tyasmara mengaku kerap mendapat ancaman pembunuhan di media sosial usai menjalani rekonstruksi kematian sang suami, David Chantara. Ancaman tersebut diterimanya melalui direct message (DM) Instagram.
Tamara mengungkapkan, ancaman tersebut diterimanya sejak awal kasus kematian suaminya mencuat ke publik. Namun, belakangan ancaman tersebut semakin intens, terutama setelah ia menjalani rekonstruksi kematian suaminya pada Selasa (14/5) lalu.
“Ancamannya macam-macam, ada yang ngancem bunuh, ada yang ngata-ngatain, ada juga yang ngirim foto-foto mengerikan,” ujar Tamara saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (16/5).
Tamara mengaku tidak takut dengan ancaman tersebut. Ia memilih untuk mengabaikan dan fokus pada proses hukum yang sedang berjalan.
“Saya nggak takut, saya nggak mau ambil pusing. Saya fokus aja sama proses hukumnya,” tegas Tamara.
Sementara itu, kuasa hukum Tamara, Sandy Arifin, mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan ancaman-ancaman tersebut ke pihak kepolisian.
“Sudah kami laporkan ke polisi, tapi belum ada perkembangan,” kata Sandy.
Sandy berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut agar Tamara merasa lebih aman.
“Kami berharap polisi segera menindaklanjuti laporan kami agar Tamara merasa lebih aman,” pungkas Sandy.
Tamara Tyasmara Akui Kerap Mendapat Ancaman di Medsos Usai Rekonstruksi Kematian Dante
Tamara Tyasmara, istri mendiang David Chantara, mengaku kerap mendapat ancaman pembunuhan di media sosial usai menjalani rekonstruksi kematian suaminya.
Lima aspek penting terkait kasus ini adalah:
- Ancaman pembunuhan: Tamara menerima ancaman pembunuhan melalui direct message (DM) Instagram.
- Intensitas ancaman: Ancaman semakin intens setelah Tamara menjalani rekonstruksi kematian suaminya.
- Jenis ancaman: Ancaman yang diterima Tamara beragam, mulai dari ancaman pembunuhan, kata-kata kasar, hingga foto-foto mengerikan.
- Reaksi Tamara: Tamara mengaku tidak takut dan memilih fokus pada proses hukum.
- Tindakan hukum: Kuasa hukum Tamara telah melaporkan ancaman-ancaman tersebut ke pihak kepolisian.
Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga, baik secara fisik maupun verbal. Ancaman yang diterima Tamara menunjukkan bahwa korban kekerasan tidak hanya mengalami trauma fisik, tetapi juga trauma psikologis yang berkepanjangan.
Kita semua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi korban kekerasan dalam rumah tangga. Kita harus mendukung mereka untuk melaporkan kasusnya dan mencari bantuan, serta memastikan bahwa mereka mendapatkan perlindungan dan keadilan yang layak mereka dapatkan.
Ancaman Pembunuhan: Tamara Menerima Ancaman Pembunuhan Melalui Direct Message (DM) Instagram.
Tamara Tyasmara, istri mendiang David Chantara, mengaku kerap mendapat ancaman pembunuhan di media sosial usai menjalani rekonstruksi kematian suaminya. Ancaman tersebut diterimanya melalui direct message (DM) Instagram.
Ancaman-ancaman tersebut semakin intens setelah Tamara menjalani rekonstruksi kematian suaminya pada Selasa (14/5) lalu. Jenis ancaman yang diterima Tamara beragam, mulai dari ancaman pembunuhan, kata-kata kasar, hingga foto-foto mengerikan.
Meski mendapat ancaman, Tamara mengaku tidak takut. Ia memilih untuk mengabaikan dan fokus pada proses hukum yang sedang berjalan.
Kuasa hukum Tamara, Sandy Arifin, mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan ancaman-ancaman tersebut ke pihak kepolisian. Namun, hingga saat ini belum ada perkembangan.
Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga, baik secara fisik maupun verbal. Kita semua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi korban kekerasan dalam rumah tangga.
Intensitas ancaman
Ancaman yang diterima Tamara semakin intens setelah ia menjalani rekonstruksi kematian suaminya. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku ancaman merasa terancam dengan adanya proses hukum yang sedang berjalan.
Pelaku mungkin khawatir bahwa rekonstruksi akan mengungkap bukti-bukti yang memberatkan dirinya. Oleh karena itu, ia berusaha mengintimidasi Tamara agar ia menarik laporan atau memberikan keterangan yang menguntungkan pelaku.
Namun, Tamara tidak takut dengan ancaman tersebut. Ia tetap fokus pada proses hukum dan berharap pelaku dapat segera ditangkap dan diadili.
Jenis ancaman
Tamara Tyasmara, istri mendiang David Chantara, mengaku kerap mendapat ancaman pembunuhan di media sosial usai menjalani rekonstruksi kematian suaminya. Ancaman tersebut diterimanya melalui direct message (DM) Instagram.
Ancaman-ancaman tersebut semakin intens setelah Tamara menjalani rekonstruksi kematian suaminya pada Selasa (14/5) lalu. Jenis ancaman yang diterima Tamara beragam, mulai dari ancaman pembunuhan, kata-kata kasar, hingga foto-foto mengerikan.
Meski mendapat ancaman, Tamara mengaku tidak takut. Ia memilih untuk mengabaikan dan fokus pada proses hukum yang sedang berjalan.
Kuasa hukum Tamara, Sandy Arifin, mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan ancaman-ancaman tersebut ke pihak kepolisian. Namun, hingga saat ini belum ada perkembangan.
Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga, baik secara fisik maupun verbal. Kita semua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi korban kekerasan dalam rumah tangga.
Reaksi Tamara
Meski mendapat ancaman pembunuhan, kata-kata kasar, dan foto-foto mengerikan, Tamara Tyasmara mengaku tidak takut. Ia memilih untuk mengabaikan ancaman tersebut dan fokus pada proses hukum yang sedang berjalan.
Sikap Tamara ini patut diapresiasi. Ia tidak mau terintimidasi oleh pelaku ancaman. Ia tetap teguh pada pendiriannya untuk mencari keadilan bagi mendiang suaminya.
Sikap Tamara juga menunjukkan pentingnya dukungan dari lingkungan sekitar bagi korban kekerasan dalam rumah tangga. Kita semua harus mendukung korban untuk berani melapor dan mencari bantuan, serta memastikan bahwa mereka mendapatkan perlindungan dan keadilan yang layak mereka dapatkan.
Tindakan hukum: Kuasa hukum Tamara telah melaporkan ancaman-ancaman tersebut ke pihak kepolisian.
Kasus Tamara Tyasmara yang mendapat ancaman pembunuhan di media sosial setelah menjalani rekonstruksi kematian suaminya mendapat perhatian publik.
Kuasa hukum Tamara, Sandy Arifin, mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan ancaman-ancaman tersebut ke pihak kepolisian.
Laporan tersebut dibuat pada hari Rabu (15/5) di Polres Metro Jakarta Selatan.
Sandy berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut agar Tamara merasa lebih aman.