Ligaponsel.com – Ramai Larangan Study Tour, MKKS SMP Sukoharjo: Jangan Digebyah Uyah
Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, kegiatan study tour kerap kali menjadi pilihan bagi sekolah-sekolah. Namun, akhir-akhir ini ramai larangan study tour dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) setempat. Menanggapi hal tersebut, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Sukoharjo, Aris Joko Nugroho, angkat bicara.
Aris menyayangkan adanya larangan tersebut. Menurutnya, study tour merupakan salah satu kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi siswa. Melalui study tour, siswa dapat belajar banyak hal di luar kelas, seperti menambah wawasan, pengalaman, dan keterampilan sosial.
“Jangan digebyah uyah (disamaratakan). Study tour itu kegiatan yang positif dan bermanfaat. Jangan sampai gara-gara ada satu dua kasus, semua sekolah dilarang study tour,” kata Aris saat dihubungi Solopos.com, Senin (20/2/2023).
Aris menambahkan, pihak sekolah harus lebih selektif dalam memilih tujuan dan penyelenggara study tour. Selain itu, sekolah juga harus memastikan keamanan dan kenyamanan siswa selama kegiatan berlangsung.
“Sekolah harus lebih teliti dalam memilih tujuan dan penyelenggara study tour. Jangan sampai asal pilih yang penting murah. Selain itu, sekolah juga harus memastikan keamanan dan kenyamanan siswa selama kegiatan berlangsung,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dindikbud Sukoharjo, Darno, menjelaskan bahwa larangan study tour tersebut dikeluarkan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya. Larangan tersebut berlaku untuk semua sekolah di bawah naungan Dindikbud Sukoharjo, baik negeri maupun swasta.
“Larangan study tour ini bersifat sementara. Kami akan mengevaluasi kembali setelah situasi kondusif. Kami juga akan memberikan sosialisasi kepada sekolah-sekolah terkait dengan hal ini,” jelas Darno.
Ramai Larangan Study Tour, MKKS SMP Sukoharjo
Studi banding sekolah bermanfaat, tetapi perhatikan keamanannya.
Enam aspek penting:
- Manfaat study tour
- Larangan Dindikbud
- Alasan pelarangan
- Tanggapan MKKS
- Solusi keamanan
- Evaluasi larangan
Kegiatan belajar di luar kelas seperti study tour memberikan pengalaman berharga bagi siswa. Namun, larangan Dindikbud didasarkan pada kekhawatiran akan keselamatan siswa. MKKS mengimbau agar larangan tidak digeneralisasi dan sekolah lebih selektif dalam memilih tujuan dan penyelenggara study tour. Dengan solusi keamanan yang tepat, study tour tetap dapat dilaksanakan secara bermanfaat dan aman.
Manfaat Study Tour
Siapa yang nggak suka jalan-jalan sambil belajar? Study tour itu seru banget, lho! Kita bisa menambah wawasan, pengalaman, dan teman baru. Kita juga bisa belajar banyak hal di luar kelas, seperti sejarah, budaya, dan lingkungan hidup.
Selain itu, study tour juga bisa melatih kemandirian dan tanggung jawab kita. Kita belajar mengatur waktu, mengelola uang, dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Pokoknya, study tour itu banyak banget manfaatnya!
Larangan Dindikbud
Waduh, ada kabar kurang menyenangkan nih buat yang suka jalan-jalan alias study tour. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) setempat melarang kegiatan study tour untuk semua sekolah, baik negeri maupun swasta. Katanya sih, ini demi keamanan dan kenyamanan siswa.
Tapi tenang dulu, pelarangan ini sifatnya sementara kok. Dindikbud akan mengevaluasi kembali setelah situasi kondusif. Jadi, kita masih bisa berharap study tour bakal dibolehin lagi nanti.
Alasan pelarangan
Kenapa sih Dindikbud melarang study tour? Ternyata, ada beberapa alasan di balik keputusan tersebut.
Pertama, kekhawatiran akan keselamatan siswa. Beberapa waktu lalu, sempat terjadi kecelakaan yang melibatkan rombongan study tour. Hal ini tentu membuat Dindikbud khawatir dan tidak ingin kejadian serupa terulang kembali.
Kedua, pencegahan penyebaran Covid-19. Meski kasus Covid-19 sudah mulai mereda, namun Dindikbud tetap ingin berhati-hati. Study tour biasanya melibatkan banyak siswa yang berkumpul dalam waktu lama, sehingga dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran virus.
Tanggapan MKKS
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Sukoharjo, Aris Joko Nugroho, menyayangkan adanya larangan study tour tersebut. Menurutnya, study tour merupakan salah satu kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi siswa. Melalui study tour, siswa dapat belajar banyak hal di luar kelas, seperti menambah wawasan, pengalaman, dan keterampilan sosial.
“Jangan digebyah uyah (disamaratakan). Study tour itu kegiatan yang positif dan bermanfaat. Jangan sampai gara-gara ada satu dua kasus, semua sekolah dilarang study tour,” kata Aris saat dihubungi Solopos.com, Senin (20/2/2023).
Solusi keamanan
Meski Dindikbud sudah melarang study tour, tapi bukan berarti kita nggak bisa jalan-jalan sama teman-teman sekolah. Masih ada kok cara supaya study tour tetap bisa dilakukan dengan aman dan nyaman.
Pertama, pilih tujuan study tour yang aman. Hindari daerah-daerah yang rawan bencana atau konflik. Kedua, pilih penyelenggara study tour yang terpercaya. Pastikan penyelenggara memiliki pengalaman yang baik dan reputasi yang bagus. Ketiga, buat rencana perjalanan yang matang. Susun itinerary yang jelas dan perhatikan waktu tempuh serta jarak antar tempat tujuan.
Selain itu, pastikan siswa selalu dalam pengawasan guru atau pembina. Jangan biarkan siswa berkeliaran sendiri atau terpisah dari rombongan. Terakhir, bekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan dasar, seperti P3K, cara menghadapi situasi darurat, dan tata tertib selama study tour.
Evaluasi larangan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) akan mengevaluasi kembali larangan study tour setelah situasi kondusif. Artinya, ada kemungkinan study tour akan diizinkan lagi nanti.
Namun, kita harus tetap sabar menunggu keputusan dari Dindikbud. Semoga saja larangan ini segera dicabut dan kita bisa jalan-jalan lagi bareng teman-teman sekolah.