MRT Jakarta Dapat Suntikan Dana Ratusan Miliar untuk Bangun Jalur Baru

waktu baca 3 menit
Kamis, 16 Mei 2024 16:45 0 37 Bryanka

MRT Jakarta Dapat Suntikan Dana Ratusan Miliar untuk Bangun Jalur Baru

Ligaponsel.com – MRT Jakarta Dapat Suntikan Dana Segar 140,699 Juta Yen dari Jepang, Ini Peruntukannya

Kereta api bawah tanah atau MRT Jakarta akan segera kedatangan “darah segar”. Pasalnya, pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) telah menggelontorkan pinjaman lunak sebesar 140,699 juta Yen atau sekitar Rp18,4 triliun untuk pembangunan MRT Jakarta fase 2A.

Dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk membangun jalur MRT sepanjang 5,8 kilometer yang membentang dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota.

Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana seperti kereta api, sistem persinyalan, dan depo.

Pembangunan MRT Jakarta fase 2A ditargetkan akan selesai pada tahun 2028.

Dengan beroperasinya MRT Jakarta fase 2A, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas angkut penumpang hingga 500.000 orang per hari.

Selain itu, MRT Jakarta fase 2A juga akan mengintegrasikan moda transportasi lainnya seperti Transjakarta, KRL, dan LRT.

Pembangunan MRT Jakarta fase 2A merupakan bagian dari rencana jangka panjang pemerintah untuk membangun sistem transportasi publik yang terintegrasi dan modern di Jakarta.

MRT Jakarta Dapat Suntikan Dana Segar 140,699 Juta Yen dari Jepang, Ini Peruntukannya

MRT Jakarta dapat suntikan dana segar! Proyek MRT Jakarta fase 2A akan segera dibangun dengan dana pinjaman dari Jepang sebesar 140,699 juta Yen.

Berikut 5 aspek penting terkait dana segar untuk MRT Jakarta:

  • Pinjaman Jepang : 140,699 juta Yen
  • Pembangunan jalur : Bundaran HI – Kota (5,8 km)
  • Sarana dan prasarana : Kereta, sinyal, depo
  • Target selesai : 2028
  • Kapasitas penumpang : 500.000 orang/hari

Dana segar ini akan mempercepat pembangunan MRT Jakarta, meningkatkan kapasitas angkut penumpang, dan mengintegrasikannya dengan moda transportasi lain.

Pinjaman Jepang: 140,699 juta Yen

MRT Jakarta dapat suntikan dana segar dari Jepang sebesar 140,699 juta Yen . Dana ini akan digunakan untuk membangun jalur MRT sepanjang 5,8 kilometer yang membentang dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota.

Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana seperti kereta api, sistem persinyalan, dan depo.

Pembangunan jalur

Dana segar dari Jepang akan digunakan untuk membangun jalur MRT sepanjang 5,8 kilometer yang membentang dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota. Jalur ini akan melintasi beberapa kawasan penting di Jakarta, seperti Monas, Harmoni, dan Glodok.

Pembangunan jalur MRT ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat di Jakarta. Selain itu, MRT juga dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan emisi gas buang kendaraan.

Sarana dan prasarana

Selain membangun jalur MRT, dana segar dari Jepang juga akan digunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana, seperti kereta api, sistem persinyalan, dan depo.

Kereta api yang akan digunakan pada MRT Jakarta fase 2A memiliki teknologi canggih dan ramah lingkungan. Kereta ini dapat beroperasi secara otomatis tanpa masinis dan memiliki kapasitas angkut yang besar.

Sistem persinyalan pada MRT Jakarta fase 2A juga menggunakan teknologi terbaru yang dapat meningkatkan keselamatan dan keandalan perjalanan kereta api.

Depo MRT Jakarta fase 2A akan dibangun di kawasan Ancol. Depo ini berfungsi sebagai tempat perawatan dan perbaikan kereta api.

Target selesai

Pemerintah menargetkan pembangunan MRT Jakarta fase 2A akan selesai pada tahun 2028. Dengan selesainya pembangunan jalur MRT ini, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas angkut penumpang hingga 500.000 orang per hari.

MRT Jakarta fase 2A juga akan mengintegrasikan moda transportasi lainnya seperti Transjakarta, KRL, dan LRT. Integrasi ini akan memudahkan masyarakat untuk berpindah moda transportasi dengan cepat dan nyaman.

Kapasitas penumpang

Dengan dioperasikannya MRT Jakarta fase 2A, diharapkan kapasitas angkut penumpang dapat meningkat hingga 500.000 orang per hari. Angka ini tentu sangat besar dan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi sistem transportasi di Jakarta.

Peningkatan kapasitas angkut penumpang ini dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan emisi gas buang kendaraan. Selain itu, MRT juga dapat menjadi alternatif transportasi yang lebih nyaman dan efisien bagi masyarakat Jakarta.