Ligaponsel.com – Sangat Panas, Seberapa Dekat Pesawat Antariksa Bisa Dekati Matahari?
Tahukah kamu seberapa dekat pesawat antariksa bisa mendekati Matahari? Ternyata, pesawat antariksa yang pernah mendekati Matahari adalah Parker Solar Probe milik NASA. Pesawat ini diluncurkan pada tahun 2018 dan telah melakukan beberapa kali pendekatan dekat dengan Matahari. Pada April 2021, Parker Solar Probe mencapai jarak terdekatnya dengan Matahari, yaitu sekitar 13 juta kilometer atau 9 juta mil.
Pada jarak tersebut, suhu di sekitar Parker Solar Probe mencapai lebih dari 1.300 derajat Celcius. Panas yang luar biasa ini disebabkan oleh radiasi Matahari yang sangat kuat. Untuk melindungi diri dari panas tersebut, Parker Solar Probe dilengkapi dengan pelindung panas khusus yang terbuat dari karbon komposit. Pelindung panas ini mampu menahan suhu hingga 1.600 derajat Celcius.
Parker Solar Probe akan terus melakukan pendekatan dekat dengan Matahari hingga tahun 2025. Selama misi tersebut, pesawat antariksa ini akan mempelajari lebih lanjut tentang atmosfer Matahari, angin matahari, dan medan magnet Matahari. Informasi yang dikumpulkan oleh Parker Solar Probe akan membantu para ilmuwan untuk lebih memahami Matahari dan dampaknya terhadap tata surya kita.
Sangat Panas, Seberapa Dekat Pesawat Antariksa Bisa Dekati Matahari?
Tahukah kamu bahwa pesawat antariksa pernah mendekati Matahari hingga jarak yang sangat dekat? Seberapa dekat? Yuk, kita cari tahu!
6 Aspek Penting:
- Parker Solar Probe: Pesawat antariksa yang mendekati Matahari
- 13 juta kilometer: Jarak terdekat Parker Solar Probe ke Matahari
- 1.300 derajat Celcius: Suhu di sekitar Parker Solar Probe saat mendekati Matahari
- Karbon komposit: Bahan pelindung panas Parker Solar Probe
- 2025: Tahun berakhirnya misi Parker Solar Probe
- Tata surya: Dampak Matahari terhadap lingkungan di sekitarnya
Keenam aspek ini saling terkait dan memberikan gambaran yang komprehensif tentang seberapa dekat pesawat antariksa bisa mendekati Matahari. Misi Parker Solar Probe merupakan sebuah pencapaian luar biasa dalam eksplorasi ruang angkasa, dan datanya akan membantu kita lebih memahami bintang induk kita, Matahari, dan dampaknya terhadap tata surya kita.
Parker Solar Probe
Tahukah kamu ada pesawat antariksa yang berani mendekati Matahari? Namanya Parker Solar Probe, diluncurkan tahun 2018. Dia sudah beberapa kali menyapa Matahari dari jarak dekat, lho!
Pada tahun 2021, Parker Solar Probe mencapai jarak terdekatnya dengan Matahari, yaitu sekitar 13 juta kilometer. Suhu di sekitarnya panas banget, lebih dari 1.300 derajat Celcius! Untungnya, Parker Solar Probe punya pelindung panas khusus dari karbon komposit yang tahan panas hingga 1.600 derajat Celcius.
13 juta kilometer
Bayangin, jarak 13 juta kilometer itu seberapa jauh? Itu kayak kamu lagi di Jakarta, terus pesawat antariksa Parker Solar Probe lagi main-main di Surabaya! Jauh banget, kan? Tapi buat Parker Solar Probe, jarak segitu tuh udah deket banget sama Matahari.
Kenapa deket banget? Karena Matahari itu gede banget. Diameternya aja sekitar 1,4 juta kilometer, atau 109 kali lebih besar dari Bumi. Jadi, jarak 13 juta kilometer itu masih di luar atmosfer Matahari. Tapi tetep aja panasnya luar biasa, karena Matahari itu bintang yang terus menerus menghasilkan energi melalui reaksi nuklir.
1.300 derajat Celcius
Bayangin kamu lagi masak air buat bikin kopi. Pas airnya udah mendidih, suhunya sekitar 100 derajat Celcius. Nah, suhu di sekitar Parker Solar Probe saat mendekati Matahari itu 13 kali lebih panas dari air mendidih! Panas banget, kan?
Kenapa bisa begitu panas? Soalnya Matahari itu bintang yang terus-menerus menghasilkan energi melalui reaksi nuklir. Reaksi ini menghasilkan panas dan radiasi yang sangat kuat, yang bikin suhu di sekitar Matahari jadi tinggi banget.
Karbon komposit
Bayangin kamu punya oven yang suhunya bisa mencapai 1.300 derajat Celcius. Panas banget, kan? Nah, Parker Solar Probe punya “baju” khusus yang bisa tahan panas kayak gitu, namanya karbon komposit.
Karbon komposit itu bahan yang ringan dan kuat, terbuat dari serat karbon yang dicampur dengan plastik. Bahan ini sering dipakai di mobil balap dan pesawat terbang karena ringan dan tahan panas. Parker Solar Probe butuh pelindung panas yang kuat karena dia harus terbang sangat dekat dengan Matahari yang panasnya luar biasa.
2025
Misi Parker Solar Probe akan berakhir pada tahun 2025. Selama misi tersebut, pesawat antariksa ini akan terus melakukan pendekatan dekat dengan Matahari untuk mempelajari lebih lanjut tentang atmosfer Matahari, angin matahari, dan medan magnet Matahari. Informasi yang dikumpulkan oleh Parker Solar Probe akan membantu para ilmuwan untuk lebih memahami Matahari dan dampaknya terhadap tata surya kita.
Misi Parker Solar Probe sangat penting karena akan memberikan kita pemahaman yang lebih baik tentang Matahari, bintang induk kita. Matahari adalah sumber energi dan kehidupan di Bumi, dan memahami bagaimana Matahari bekerja sangat penting untuk memprediksi aktivitas Matahari dan dampaknya terhadap Bumi dan tata surya kita.
Tata surya
Matahari itu kayak pusatnya tata surya kita. Dia bagaikan seorang raja yang dikelilingi oleh para pengikutnya, yaitu planet-planet, termasuk Bumi kita. Tapi, Matahari bukan cuma raja yang adem ayem. Dia juga punya pengaruh yang besar banget terhadap lingkungan di sekitarnya, lho!
Salah satu pengaruh Matahari yang paling terasa adalah angin matahari. Angin matahari itu sebenarnya aliran partikel-partikel kecil yang keluar dari Matahari. Partikel-partikel ini bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi dan bisa mencapai Bumi. Ketika partikel-partikel angin matahari bertabrakan dengan atmosfer Bumi, mereka bisa menyebabkan berbagai macam fenomena, seperti aurora dan badai geomagnetik.