Ligaponsel.com – Makanan yang dikonsumsi bisa memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk bagi pengidap perdarahan subarachnoid. Perdarahan subarachnoid adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika pembuluh darah di ruang subarachnoid (ruang di antara otak dan selaput yang menutupinya) pecah dan mengeluarkan darah. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit kepala parah, mual, muntah, dan kejang.
Selain pengobatan medis, mengatur pola makan juga penting bagi pengidap perdarahan subarachnoid. Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari karena dapat memperburuk gejala atau mengganggu pengobatan. Berikut ini adalah deretan makanan yang dilarang untuk pengidap perdarahan subarachnoid:
- Makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans: Makanan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang dapat meningkatkan risiko penyempitan pembuluh darah dan stroke.
- Makanan tinggi natrium: Makanan tinggi natrium dapat menyebabkan retensi cairan, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan memperburuk gejala perdarahan subarachnoid.
- Makanan tinggi gula: Makanan tinggi gula dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, yang dapat merusak pembuluh darah dan memperburuk perdarahan.
- Alkohol: Alkohol dapat meningkatkan risiko perdarahan dan mengganggu pengobatan.
- Kafein: Kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan memperburuk sakit kepala.
Selain menghindari makanan di atas, pengidap perdarahan subarachnoid juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Makanan yang dianjurkan antara lain:
- Buah-buahan
- Sayuran
- Gandum utuh
- Protein tanpa lemak
- Lemak sehat
Dengan mengikuti pola makan yang sehat dan menghindari makanan yang dilarang, pengidap perdarahan subarachnoid dapat membantu mengelola gejala mereka dan meningkatkan pemulihan mereka.
Deretan Makanan Yang Dilarang Untuk Pengidap Perdarahan Subarachnoid
Makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi kesehatan, termasuk bagi pengidap perdarahan subarachnoid. Berikut 5 makanan yang sebaiknya dihindari:
- Lemak jenuh
- Natrium tinggi
- Gula tinggi
- Alkohol
- Kafein
Makanan tersebut dapat memperburuk gejala atau mengganggu pengobatan perdarahan subarachnoid. Sebaliknya, konsumsilah makanan sehat seperti buah, sayur, gandum utuh, protein tanpa lemak, dan lemak sehat.
Lemak jenuh
Lemak jenuh adalah lemak “jahat” yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. LDL inilah yang menumpuk di dinding arteri, mempersempit jalur darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Bagi penderita perdarahan subarachnoid, lemak jenuh harus dihindari karena dapat memperburuk kondisi mereka. Makanan tinggi lemak jenuh antara lain daging merah, mentega, keju, dan makanan olahan.
Natrium tinggi
Makanan tinggi natrium dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam tubuh, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi dapat memperburuk gejala perdarahan subarachnoid dan meningkatkan risiko komplikasi.
Makanan tinggi natrium yang harus dihindari antara lain makanan kaleng, makanan beku, makanan cepat saji, dan makanan olahan.
Gula tinggi
Makanan dan minuman tinggi gula dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, yang dapat merusak pembuluh darah dan memperburuk perdarahan.
Selain itu, makanan tinggi gula juga dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. Makanan tinggi gula yang harus dihindari antara lain minuman manis, permen, kue, dan makanan olahan.
Alkohol
Bagi pengidap perdarahan subarachnoid, alkohol adalah minuman yang harus dihindari. Alkohol dapat meningkatkan risiko perdarahan dan mengganggu pengobatan.
Konsumsi alkohol dapat memperburuk gejala perdarahan subarachnoid, seperti sakit kepala, mual, dan muntah. Selain itu, alkohol juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati perdarahan subarachnoid, sehingga dapat mengurangi efektivitas pengobatan.
Kafein
Bagi pengidap perdarahan subarachnoid, kafein adalah minuman yang sebaiknya dihindari. Kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan memperburuk sakit kepala.
Konsumsi kafein dapat memperburuk gejala perdarahan subarachnoid, seperti sakit kepala, mual, dan muntah. Selain itu, kafein juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati perdarahan subarachnoid, sehingga dapat mengurangi efektivitas pengobatan.