Ligaponsel.com – Sering Salah Kaprah, Penyakit Skizofrenia dan Gila Tak Sama
Skizofrenia dan gila merupakan dua kondisi yang seringkali disalahartikan sebagai hal yang sama. Padahal, keduanya adalah kondisi yang berbeda, baik dari segi gejala, penyebab, maupun penanganannya.
Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan gejala-gejala seperti halusinasi, delusi, gangguan berpikir, dan gangguan perilaku. Halusinasi adalah pengalaman melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Sedangkan delusi adalah keyakinan yang salah dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Penyebab pasti skizofrenia belum diketahui secara pasti, namun diduga melibatkan faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik berperan sekitar 10-15%, sedangkan faktor lingkungan diduga berperan sekitar 85-90%. Faktor lingkungan yang dapat memicu skizofrenia antara lain stres, trauma, dan penggunaan narkoba.
Penanganan skizofrenia memerlukan kombinasi obat-obatan dan terapi. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati skizofrenia adalah antipsikotik, yang berfungsi untuk mengurangi gejala-gejala halusinasi dan delusi. Terapi yang digunakan untuk mengobati skizofrenia antara lain terapi perilaku kognitif, terapi keluarga, dan rehabilitasi sosial.
Sementara itu, gila adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan perilaku atau ucapan yang tidak sesuai dengan norma sosial. Gila tidak termasuk dalam diagnosis gangguan jiwa, dan tidak ada kriteria diagnostik yang jelas untuk kondisi ini.
Penyebab gila bisa bermacam-macam, mulai dari stres, trauma, hingga gangguan kepribadian. Penanganan gila tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Jadi, skizofrenia dan gila adalah dua kondisi yang berbeda. Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan gejala-gejala seperti halusinasi, delusi, gangguan berpikir, dan gangguan perilaku, sedangkan gila adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan perilaku atau ucapan yang tidak sesuai dengan norma sosial.
Sering Salah Kaprah Penyakit Skizofrenia Dan Gila Tak Sama
Skizofrenia dan gila, dua kondisi yang sering disalahpahami. Padahal, keduanya sangat berbeda.
5 Aspek Penting:
- Gejala: Halusinasi, delusi, gangguan berpikir, perilaku.
- Penyebab: Genetik, lingkungan, stres, trauma, narkoba.
- Penanganan: Obat antipsikotik, terapi.
- Gila: Perilaku/ucapan tidak sesuai norma.
- Penyebab Gila: Stres, trauma, gangguan kepribadian.
Jadi, skizofrenia adalah gangguan jiwa dengan gejala spesifik, sementara gila adalah istilah umum untuk perilaku tidak biasa. Keduanya memiliki penyebab dan penanganan yang berbeda.
Gejala
Skizofrenia itu kayak pas lagi nonton film horor, tapi yang kamu lihat itu nyata. Kamu bisa ngobrol sama hantu, percaya kalo kamu punya kekuatan super, atau merasa pikiranmu dikendalikan orang lain. Itu namanya halusinasi dan delusi.
Selain itu, orang dengan skizofrenia juga suka ngomong sendiri, ngelakuin hal-hal aneh, atau bahkan diam aja kayak patung. Nah, itu namanya gangguan berpikir dan perilaku.
Penyebab
Penyebab skizofrenia itu kayak teka-teki yang belum terpecahkan. Tapi ada beberapa petunjuk yang bikin kita curiga.
Pertama, gen punya peran. Kalau ada anggota keluarga yang kena skizofrenia, risiko kita kena juga lebih tinggi.
Kedua, lingkungan juga berpengaruh. Stres, trauma, dan narkoba bisa jadi pemicunya. Bayangin aja kalau kita lagi banyak pikiran, terus tiba-tiba kena musibah, lalu pakai narkoba buat pelarian. Itu bisa bikin otak kita stres dan memicu skizofrenia.
Penanganan
Kalau sudah kena skizofrenia, jangan panik! Ada obatnya kok, namanya antipsikotik. Obat ini kayak pahlawan super yang bisa ngalahin halusinasi, delusi, dan gangguan lainnya. Tapi ingat, obat ini harus diminum teratur ya, jangan sampai putus asa.
Selain obat, ada juga terapi yang bisa bantu orang dengan skizofrenia. Terapi ini macam-macam, ada yang ngajarin cara ngontrol pikiran, ngelatih keterampilan sosial, atau bahkan ngajak ngobrol sama keluarga. Tujuannya biar mereka bisa hidup mandiri dan bahagia.
Gila
Gila itu kayak pas kamu lagi jalan di pasar, tiba-tiba ada orang teriak-teriak sambil joget-joget. Atau pas kamu lagi ngobrol sama temen, tiba-tiba dia ngomong sendiri kayak kerasukan. Itu namanya perilaku atau ucapan yang tidak sesuai norma.
Penyebab gila itu macem-macem. Bisa jadi karena stres, trauma, atau gangguan kepribadian. Bayangin aja kalau kamu lagi banyak pikiran, terus tiba-tiba diputusin pacar, lalu kamu jadi suka ngomong sendiri. Itu bisa jadi tanda-tanda gila.
Penyebab Gila
Gila itu kayak pas kamu lagi jalan di pasar, tiba-tiba ada orang teriak-teriak sambil joget-joget. Atau pas kamu lagi ngobrol sama temen, tiba-tiba dia ngomong sendiri kayak kerasukan. Itu namanya perilaku atau ucapan yang tidak sesuai norma.
Penyebab gila itu macem-macem. Bisa jadi karena stres, trauma, atau gangguan kepribadian. Bayangin aja kalau kamu lagi banyak pikiran, terus tiba-tiba diputusin pacar, lalu kamu jadi suka ngomong sendiri. Itu bisa jadi tanda-tanda gila.