Nyamuk Wolbachia: Gempur DBD Jakarta Tanpa Gantikan PSN

waktu baca 3 menit
Kamis, 16 Mei 2024 09:12 0 6 Andre

Nyamuk Wolbachia: Gempur DBD Jakarta Tanpa Gantikan PSN

Nyamuk Wolbachia: Gempur DBD Jakarta Tanpa Gantikan PSN

Ligaponsel.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menegaskan bahwa implementasi nyamuk ber-Wolbachia tidak akan menggantikan peran Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Kepala Dinkes DKI Jakarta, Widyastuti, mengatakan bahwa PSN tetap menjadi pilar utama dalam pengendalian penyakit berbasis vektor, termasuk demam berdarah dengue (DBD).

“Implementasi nyamuk ber-Wolbachia merupakan upaya tambahan untuk menekan kasus DBD di Jakarta,” kata Widyastuti, seperti dikutip dari Antara, Senin (27/2/2023).

Menurut Widyastuti, nyamuk ber-Wolbachia memiliki kemampuan untuk menghambat perkembangan virus dengue sehingga tidak dapat ditularkan kepada manusia.

Namun, ia menekankan bahwa nyamuk ber-Wolbachia tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran PSN.

“PSN tetap penting dilakukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, vektor penular DBD,” ujarnya.

Widyastuti mengimbau masyarakat untuk tetap melakukan PSN dengan cara 3M (menguras, menutup, dan mengubur) tempat-tempat penampungan air.

“Selain itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan larvasida atau obat pembunuh jentik nyamuk untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk di lingkungannya,” katanya.

Dinkes DKI Jakarta telah mengimplementasikan nyamuk ber-Wolbachia di beberapa wilayah di Jakarta, seperti Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.

Program ini akan terus diperluas ke wilayah-wilayah lain di Jakarta secara bertahap.

Dinkes DKI

Lima aspek penting terkait implementasi nyamuk ber-Wolbachia di DKI Jakarta dan peran PSN:

  1. Dukungan Pemerintah: Dinkes DKI Jakarta mendukung penuh implementasi nyamuk ber-Wolbachia.
  2. Peran Penting PSN: PSN tetap menjadi pilar utama pengendalian DBD, meski ada nyamuk ber-Wolbachia.
  3. Penyebaran Bertahap: Program nyamuk ber-Wolbachia akan diperluas ke seluruh Jakarta secara bertahap.
  4. Kerja Sama Masyarakat: Masyarakat berperan penting dalam PSN dengan menerapkan 3M.
  5. Upaya Tambahan: Nyamuk ber-Wolbachia merupakan upaya tambahan untuk menekan kasus DBD.

Kelima aspek ini saling terkait dan berkontribusi pada pengendalian DBD yang efektif di Jakarta. Dukungan pemerintah dan peran aktif masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini. Nyamuk ber-Wolbachia menjadi senjata tambahan dalam melawan DBD, namun tidak dapat menggantikan PSN yang merupakan pilar utama pengendalian DBD.

Dukungan Pemerintah

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memberikan dukungan penuh terhadap implementasi nyamuk ber-Wolbachia sebagai upaya pengendalian penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinkes DKI Jakarta, Widyastuti, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam melindungi kesehatan masyarakat.

Peran Penting PSN: PSN tetap menjadi pilar utama pengendalian DBD, meski ada nyamuk ber-Wolbachia.

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tetap memegang peranan penting dalam pengendalian penyakit demam berdarah dengue (DBD), meskipun ada implementasi nyamuk ber-Wolbachia di DKI Jakarta.

Nyamuk ber-Wolbachia memang membantu menghambat penyebaran virus dengue, namun tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran PSN.

Penyebaran Bertahap: Program nyamuk ber-Wolbachia akan diperluas ke seluruh Jakarta secara bertahap.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk memperluas program nyamuk ber-Wolbachia ke seluruh wilayah Jakarta secara bertahap.

Saat ini, program ini masih difokuskan pada beberapa wilayah saja, seperti Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.

Namun, ke depannya, program ini akan diperluas ke wilayah-wilayah lain di Jakarta guna menekan angka kasus DBD di seluruh ibu kota.

Kerja Sama Masyarakat: Masyarakat berperan penting dalam PSN dengan menerapkan 3M.

Dalam pengendalian penyakit demam berdarah dengue (DBD), kerja sama masyarakat sangatlah penting.

Salah satu cara masyarakat dapat membantu adalah dengan menerapkan 3M, yaitu:

  1. Menguras tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi, kendi, dan vas bunga.
  2. Menutup tempat-tempat penampungan air, seperti gentong dan drum.
  3. Mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air, seperti ban bekas dan kaleng.

Dengan menerapkan 3M, masyarakat dapat membantu mencegah berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, vektor penular DBD.

Upaya Tambahan: Nyamuk ber-Wolbachia merupakan upaya tambahan untuk menekan kasus DBD.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menyadari bahwa nyamuk ber-Wolbachia tidak dapat menggantikan peran Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dalam mengendalikan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Oleh karena itu, implementasi nyamuk ber-Wolbachia merupakan upaya tambahan untuk menekan angka kasus DBD di Jakarta.