Ligaponsel.com – DBD Kembali Renggut Satu Nyawa Bocah, Dinkes Gunungkidul Keluhkan Stok Abate Menipis
DBD atau Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Baru-baru ini, DBD kembali merenggut satu nyawa bocah di Gunungkidul. Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul pun mengeluhkan menipisnya stok abate, bahan kimia yang digunakan untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan bahwa stok abate di Gunungkidul saat ini hanya tersisa 100 kilogram. Padahal, kebutuhan abate di Gunungkidul mencapai 1 ton per bulan. Menipisnya stok abate ini dikhawatirkan akan berdampak pada meningkatnya kasus DBD di Gunungkidul.
Dewi mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin. PSN dapat dilakukan dengan cara menguras tempat-tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan menaburkan abate pada tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Selain melakukan PSN, masyarakat juga diimbau untuk menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan obat anti nyamuk, dan memakai baju lengan panjang dan celana panjang saat berada di luar rumah. Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, diharapkan kasus DBD di Gunungkidul dapat ditekan.
DBD Kembali Renggut Satu Nyawa Bocah, Dinkes Gunungkidul Keluhkan Stok Abate Menipis
DBD, penyakit mematikan akibat gigitan nyamuk. Di Gunungkidul, satu bocah meregang nyawa. Stok abate menipis, Dinkes khawatir.
Kenali enam aspek penting terkait DBD Kembali Renggut Satu Nyawa Bocah, Dinkes Gunungkidul Keluhkan Stok Abate Menipis:
- Penyakit mematikan
- Gigitan nyamuk Aedes aegypti
- Stok abate menipis
- Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
- Upaya pencegahan lainnya
- Pentingnya kewaspadaan masyarakat
DBD mengancam jiwa, gigitan nyamuk Aedes aegypti menjadi biang keladi. Stok abate menipis, upaya PSN dan pencegahan lainnya harus digalakkan. Masyarakat harus waspada, lindungi diri dan keluarga dari DBD.
Penyakit mematikan
DBD, penyakit mematikan yang mengintai di sekitar kita. Nyamuk Aedes aegypti, sang pembawa virus mematikan, mengintai di genangan air yang jernih. Gigitannya dapat menyebabkan demam tinggi, pendarahan, bahkan kematian.
Belum lama ini, seorang bocah di Gunungkidul meregang nyawa akibat DBD. Tragedi ini menjadi pengingat akan bahayanya penyakit ini dan pentingnya kewaspadaan kita.
Gigitan nyamuk Aedes aegypti
DBD mengintai di sekitar kita, dibawa oleh nyamuk kecil bernama Aedes aegypti. Nyamuk ini senang bertelur di genangan air bersih, seperti bak mandi, vas bunga, atau ban bekas.
Saat nyamuk Aedes aegypti menggigit kita, virus DBD dapat masuk ke dalam tubuh kita. Virus ini kemudian berkembang biak dan menyebabkan gejala-gejala DBD, seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam-ruam merah.
Gigitan nyamuk Aedes aegypti bisa sangat berbahaya, bahkan mematikan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk ini.
Stok abate menipis
Di balik nyawa melayang, ada cerita pilu stok abate menipis. Dinas Kesehatan Gunungkidul keluhkan stok obat pembasmi jentik nyamuk tersisa cuma 100 kilogram.
Padahal, Gunungkidul butuh 1 ton abate per bulan. Artinya, stok yang ada cuma cukup buat 10 hari. Kalau tak cepat ditangani, bisa-bisa kasus DBD melonjak.
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
PSN, jurus ampuh lawan DBD. Caranya gampang, cukup 3M:
- Menguras tempat penampungan air
- Menutup tempat penampungan air
- Menabur abate pada tempat yang berpotensi jadi sarang nyamuk
Dengan PSN, kita bisa memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti, si pembawa virus DBD. Yuk, PSN rutin setiap minggu!
Upaya pencegahan lainnya
Selain PSN, ada cara lain untuk mencegah DBD, yaitu:
- Menggunakan kelambu saat tidur
- Memakai obat anti nyamuk yang mengandung DEET atau picaridin
- Memakai baju lengan panjang dan celana panjang saat berada di luar rumah
Dengan melakukan upaya pencegahan ini, kita bisa melindungi diri dan keluarga dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan terhindar dari DBD.
Pentingnya kewaspadaan masyarakat
Kasus kematian akibat DBD di Gunungkidul harus jadi pengingat pahit. Kita semua harus waspada dan bahu-membahu mencegah DBD.
Nyamuk Aedes aegypti, biang keladi DBD, senang bersarang di air bersih di sekitar kita. Genangan di bak mandi, vas bunga, atau ban bekas bisa jadi rumah nyaman buat mereka.
Jangan biarkan nyamuk-nyamuk ini menggigit kita. Lakukan PSN rutin, gunakan kelambu, pakai obat anti nyamuk, dan tutup tempat penampungan air. Dengan kewaspadaan, kita bisa hindari DBD dan lindungi orang-orang tercinta.