Cara Ampuh Cegah DBD di Tangerang, Dinas Kesehatan Beberkan Rahasianya!

waktu baca 5 menit
Jumat, 17 Mei 2024 09:21 0 8 Silvy

Cara Ampuh Cegah DBD di Tangerang, Dinas Kesehatan Beberkan Rahasianya!

Cara Ampuh Cegah DBD di Tangerang, Dinas Kesehatan Beberkan Rahasianya!

Tekan Eskalasi DBD di Kota Tangerang, Dinas Kesehatan Tekankan Promkes

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tangerang mengalami peningkatan. Dinas Kesehatan Kota Tangerang pun menekankan pentingnya promosi kesehatan (promkes) untuk menekan eskalasi kasus DBD tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan upaya pencegahan dan pengendalian DBD, salah satunya melalui promkes.

“Kami mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas,” kata Dini, dikutip dari situs resmi Pemkot Tangerang, Jumat (17/2/2023).

Selain itu, Dini juga meminta masyarakat untuk memanfaatkan layanan Jumantik (Juru Pemantau Jentik) yang disediakan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

“Masyarakat bisa melapor ke puskesmas terdekat jika menemukan jentik nyamuk di lingkungannya. Nanti akan ada petugas Jumantik yang datang untuk melakukan pemeriksaan dan pemberantasan jentik nyamuk,” jelas Dini.

Dinas Kesehatan Kota Tangerang juga mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri otot, dan ruam kulit.

“Jangan sampai terlambat memeriksakan diri ke dokter. DBD bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat,” pungkas Dini.

Tekan Eskalasi DBD di Kota Tangerang, Dinas Kesehatan Tekankan Promkes

Untuk menekan eskalasi kasus DBD di Kota Tangerang, Dinas Kesehatan menekankan beberapa aspek penting, yaitu:

  • Promosi Kesehatan
  • Pemberantasan Sarang Nyamuk
  • Juru Pemantau Jentik
  • Pemeriksaan Dini
  • Penanganan Cepat

Promosi kesehatan dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya DBD dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Pemberantasan sarang nyamuk dilakukan dengan cara 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air. Juru pemantau jentik bertugas memeriksa dan memberantas jentik nyamuk di lingkungan masyarakat. Pemeriksaan dini penting dilakukan jika mengalami gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri otot, dan ruam kulit. Penanganan cepat sangat penting untuk mencegah DBD menjadi lebih parah.

Promosi Kesehatan

Dalam rangka menekan eskalasi DBD di Kota Tangerang, Dinas Kesehatan setempat terus menggaungkan pentingnya promosi kesehatan (promkes) kepada masyarakat. Promkes bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang bahaya DBD, serta cara-cara pencegahannya.

Salah satu upaya promkes yang dilakukan adalah dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan menerapkan gerakan 3M Plus. Gerakan 3M Plus meliputi menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus DBD.

Selain itu, Dinas Kesehatan juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan Jumantik (Juru Pemantau Jentik) yang disediakan secara gratis. Jumantik bertugas melakukan pemeriksaan dan pemberantasan jentik nyamuk di lingkungan masyarakat, sehingga dapat mencegah berkembangnya nyamuk dewasa.

Pemberantasan Sarang Nyamuk

Selain promosi kesehatan, pemberantasan sarang nyamuk juga menjadi kunci penting dalam menekan eskalasi DBD di Kota Tangerang. Masyarakat diimbau untuk berperan aktif dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.

Salah satu cara efektif pemberantasan sarang nyamuk adalah dengan menerapkan gerakan 3M Plus, yaitu:

  1. Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember, dan vas bunga.
  2. Menutup rapat tempat penampungan air, seperti gentong dan drum.
  3. Mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air, seperti ban bekas dan botol plastik.
  4. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Dengan rutin melakukan gerakan 3M Plus, masyarakat dapat membantu mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti, sehingga risiko penularan DBD pun dapat ditekan.

Juru Pemantau Jentik

Di tengah upaya menekan eskalasi DBD di Kota Tangerang, peran Juru Pemantau Jentik (Jumantik) menjadi sangat penting. Jumantik adalah petugas kesehatan yang bertugas melakukan pemeriksaan dan pemberantasan jentik nyamuk di lingkungan masyarakat.

Keberadaan Jumantik sangat membantu dalam memutus mata rantai penyebaran DBD. Pasalnya, Jumantik dapat mendeteksi dini keberadaan jentik nyamuk di tempat-tempat yang sulit dijangkau oleh masyarakat umum, seperti di talang air, selokan, dan tempat penampungan air yang tersembunyi.

Dengan rutin melakukan pemeriksaan dan pemberantasan jentik nyamuk, Jumantik dapat mencegah berkembangnya nyamuk dewasa yang berpotensi menularkan DBD kepada masyarakat.

Pemeriksaan Dini

Dalam rangka menekan eskalasi DBD di Kota Tangerang, masyarakat diimbau untuk melakukan pemeriksaan dini jika mengalami gejala-gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri otot, dan ruam kulit.

Pemeriksaan dini sangat penting untuk mencegah DBD menjadi lebih parah. Pasalnya, jika DBD tidak segera ditangani, dapat menimbulkan komplikasi serius, bahkan kematian.

Oleh karena itu, masyarakat harus segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala-gejala DBD. Dengan melakukan pemeriksaan dini, dokter dapat memberikan penanganan yang tepat dan cepat, sehingga risiko komplikasi dapat diminimalisir.

Penanganan Cepat

Dalam upaya menekan eskalasi DBD di Kota Tangerang, penanganan cepat sangatlah penting. Jika seseorang mengalami gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri otot, dan ruam kulit, maka harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Penanganan cepat bertujuan untuk mencegah DBD menjadi lebih parah, bahkan sampai menimbulkan komplikasi yang fatal. Dokter akan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi pasien, seperti pemberian obat-obatan, transfusi darah, atau perawatan intensif.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala-gejala DBD. Jangan sampai terlambat, karena penanganan cepat sangat krusial dalam mencegah risiko komplikasi yang lebih serius.