Waspada! TBC di Surabaya: 3.000 Kasus Terdeteksi, 13.000 Masih Tersembunyi

waktu baca 5 menit
Jumat, 17 Mei 2024 08:35 0 34 Silvy

Waspada! TBC di Surabaya: 3.000 Kasus Terdeteksi, 13.000 Masih Tersembunyi

Waspada! TBC di Surabaya: 3.000 Kasus Terdeteksi, 13.000 Masih Tersembunyi


Ligaponsel.com – Tiga Ribuan Warga Surabaya Terkena TBC, Dinkes Perkirakan Masih Ada 13 Ribu Lagi yang Belum Terdeteksi

TBC (tuberkulosis) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menginfeksi bagian tubuh lainnya. TBC ditularkan melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, namun jika tidak ditangani dapat berakibat fatal.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya, pada tahun 2022 terdapat sekitar 3.000 warga Surabaya yang terinfeksi TBC. Namun, diperkirakan masih ada sekitar 13.000 warga lagi yang belum terdeteksi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya untuk mendeteksi dan mengobati penderita TBC di Surabaya. “Kami melakukan skrining TBC secara rutin di puskesmas-puskesmas dan rumah sakit. Kami juga bekerja sama dengan organisasi masyarakat untuk melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang TBC,” katanya.

Febria mengimbau masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala-gejala TBC, seperti batuk berdahak lebih dari 2 minggu, demam, keringat malam, dan penurunan berat badan. “Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat,” ujarnya.

TBC dapat dicegah dengan cara melakukan vaksinasi BCG (Bacillus Calmette-Gurin). Vaksinasi BCG diberikan kepada bayi dan anak-anak untuk melindungi mereka dari infeksi TBC.

Tiga Ribuan Warga Surabaya Terkena TBC, Dinkes Perkirakan Masih Ada 13 Ribu Lagi yang Belum Terdeteksi

Yuk, kenali 5 aspek penting seputar TBC di Surabaya:

  • Ribuan kasus: Surabaya masih berjuang melawan ribuan kasus TBC.
  • Belum terdeteksi: Diperkirakan masih banyak penderita TBC yang belum ditemukan.
  • Gejala umum: Batuk terus-menerus, demam, dan penurunan berat badan.
  • Obat gratis: Pengobatan TBC tersedia gratis di puskesmas dan rumah sakit.
  • Pencegahan mudah: Vaksin BCG bisa melindungi dari TBC.

TBC masih menjadi masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian serius. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Yuk, jangan abaikan gejala TBC dan segera periksakan diri jika mengalaminya. Bersama-sama, kita bisa lawan TBC di Surabaya!

Ribuan kasus: Surabaya masih berjuang melawan ribuan kasus TBC.

Di Surabaya, TBC masih menjadi masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian serius. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya, pada tahun 2022 terdapat sekitar 3.000 warga Surabaya yang terinfeksi TBC. Jumlah ini tentu saja tidak sedikit dan menjadi pengingat bahwa kita harus terus berupaya memerangi penyakit ini.

Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan terus berupaya untuk mendeteksi dan mengobati penderita TBC. Berbagai upaya dilakukan, mulai dari skrining TBC secara rutin di puskesmas-puskesmas dan rumah sakit hingga bekerja sama dengan organisasi masyarakat untuk melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang TBC.

Belum terdeteksi

Selain ribuan kasus yang telah terdeteksi, Dinas Kesehatan Kota Surabaya memperkirakan masih ada sekitar 13.000 warga Surabaya yang belum terdeteksi terinfeksi TBC. Hal ini tentu menjadi perhatian serius, mengingat TBC dapat menular dengan mudah melalui udara. Orang yang terinfeksi TBC dapat menyebarkan bakteri ke orang lain melalui batuk, bersin, atau berbicara.

Salah satu kendala dalam pendeteksian TBC adalah gejalanya yang seringkali tidak spesifik. Gejala TBC mirip dengan gejala penyakit pernapasan lainnya, seperti batuk, demam, dan penurunan berat badan. Akibatnya, banyak penderita TBC yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi dan tidak segera mencari pengobatan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang TBC dan gejalanya. Masyarakat perlu tahu bahwa TBC dapat disembuhkan jika diobati dengan tepat. Pengobatan TBC tersedia gratis di puskesmas dan rumah sakit, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan biaya pengobatan.

Gejala umum

TBC bisa dikenali dari beberapa gejala umum, seperti batuk terus-menerus lebih dari 2 minggu, demam, keringat malam, dan penurunan berat badan. Gejala-gejala ini seringkali tidak spesifik dan mirip dengan gejala penyakit pernapasan lainnya, sehingga banyak penderita TBC yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi dan tidak segera mencari pengobatan.

Padahal, deteksi dini dan pengobatan TBC sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini. TBC dapat disembuhkan jika diobati dengan tepat, namun jika tidak ditangani dapat berakibat fatal.

Oleh karena itu, jika mengalami gejala-gejala TBC, segera periksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Pengobatan TBC tersedia gratis, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan biaya pengobatan.

Obat gratis: Pengobatan TBC tersedia gratis di puskesmas dan rumah sakit.

TBC memang penyakit yang meresahkan, tapi tenang aja, kabar baiknya adalah pengobatannya gratis! Pemerintah melalui puskesmas dan rumah sakit menyediakan pengobatan TBC secara cuma-cuma. Jadi, kamu nggak perlu khawatir soal biaya pengobatan.

Jadi, kalau kamu merasa mengalami gejala-gejala TBC, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Pengobatan dini sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini dan menjaga kesehatan kamu.

Pencegahan mudah

TBC memang penyakit yang ngeselin, tapi tenang aja, ada cara mudah banget buat mencegahnya: vaksin BCG!

Vaksin BCG itu kayak tameng pelindung buat tubuh kita dari serangan bakteri TBC. Vaksin ini biasanya diberikan saat kita masih bayi atau anak-anak. Jadi, kalau kamu belum pernah vaksin BCG, segera vaksin ya!

Vaksin BCG terbukti ampuh banget mencegah TBC, terutama pada anak-anak. Vaksin ini juga aman dan nggak ada efek samping yang berarti. Jadi, jangan ragu buat vaksin BCG ya, demi kesehatan kita bersama!