Ligaponsel.com – Dinkes Catat 3.228 Kasus TBC di Surabaya
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang organ lain seperti kelenjar getah bening, tulang, dan selaput otak.
Di Indonesia, TBC merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, pada tahun 2022 terdapat sekitar 824 ribu kasus TBC baru di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 112 ribu kasus (13,6%) terjadi di Jawa Timur, dan sekitar 3.228 kasus (2,9%) terjadi di Surabaya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina, mengatakan bahwa kasus TBC di Surabaya cenderung mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, tercatat ada 3.466 kasus TBC di Surabaya. Angka ini kemudian turun menjadi 3.334 kasus pada tahun 2021, dan 3.228 kasus pada tahun 2022.
Meski mengalami penurunan, Dinkes Surabaya tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit TBC. Pasalnya, TBC merupakan penyakit yang dapat disembuhkan jika diobati secara tepat dan tuntas. Gejala TBC pada umumnya meliputi batuk berdahak selama lebih dari 2 minggu, sesak napas, nyeri dada, dan penurunan berat badan.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, masyarakat diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Diagnosis TBC dapat ditegakkan melalui pemeriksaan fisik, rontgen dada, dan pemeriksaan dahak. Pengobatan TBC biasanya dilakukan selama 6-9 bulan dengan menggunakan kombinasi obat-obatan.
Dinkes Surabaya juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah penularan TBC. Pola hidup sehat tersebut meliputi menjaga kebersihan lingkungan, menghindari rokok, dan mengonsumsi makanan bergizi.
Dinkes Catat 3.228 Kasus TBC di Surabaya
TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri dan dapat menyerang paru-paru atau organ lain. Di Surabaya, kasus TBC mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, namun masyarakat tetap perlu waspada.
Berikut adalah 6 aspek penting terkait “Dinkes Catat 3.228 Kasus TBC di Surabaya”:
- Penyakit menular
- Bakteri penyebab
- Penurunan kasus
- Gejala batuk berdahak
- Pengobatan 6-9 bulan
- Pola hidup sehat mencegah
Keenam aspek ini saling terkait dan memberikan gambaran komprehensif tentang TBC di Surabaya. Masyarakat perlu memahami aspek-aspek ini agar dapat mencegah dan mengendalikan penyebaran TBC.
Penyakit Menular
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang bagian tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, tulang, dan selaput otak.
Penularan TBC terjadi melalui udara. Ketika penderita TBC batuk, bersin, atau berbicara, bakteri TBC dapat menyebar ke udara dan terhirup oleh orang lain. Orang yang menghirup bakteri TBC tidak selalu akan langsung sakit, namun bakteri tersebut dapat tetap hidup di dalam tubuh mereka dalam keadaan tidak aktif. Jika daya tahan tubuh melemah, bakteri TBC dapat aktif kembali dan menyebabkan penyakit.
Gejala TBC yang paling umum adalah batuk berdahak yang berlangsung selama lebih dari 2 minggu. Gejala lainnya dapat meliputi sesak napas, nyeri dada, penurunan berat badan, dan demam.
TBC merupakan penyakit yang serius, namun dapat disembuhkan jika diobati dengan tepat. Pengobatan TBC biasanya dilakukan selama 6-9 bulan dengan menggunakan kombinasi obat-obatan.
Bakteri penyebab
TBC disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, tapi bisa juga menyerang bagian tubuh lain seperti kelenjar getah bening, tulang, dan selaput otak.
Bakteri TBC menyebar lewat udara. Saat penderita TBC batuk, bersin, atau berbicara, bakteri TBC bisa menyebar ke udara dan terhirup orang lain. Orang yang menghirup bakteri TBC tidak selalu langsung sakit, tapi bakteri tersebut bisa tetap hidup di dalam tubuh mereka dalam keadaan tidak aktif. Kalau daya tahan tubuh melemah, bakteri TBC bisa aktif kembali dan menyebabkan penyakit.
TBC merupakan penyakit serius, tapi bisa disembuhkan kalau diobati dengan tepat. Pengobatan TBC biasanya dilakukan selama 6-9 bulan dengan menggunakan kombinasi obat-obatan.
Penurunan kasus
Kasus TBC di Surabaya mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, tercatat ada 3.466 kasus TBC di Surabaya. Angka ini kemudian turun menjadi 3.334 kasus pada tahun 2021, dan 3.228 kasus pada tahun 2022.
Penurunan kasus TBC di Surabaya ini tidak lepas dari upaya pemerintah kota dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang TBC, serta meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan. Pemerintah kota juga telah bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti organisasi masyarakat dan swasta, untuk melakukan penemuan dan pengobatan kasus TBC.
Gejala batuk berdahak
TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan dapat menyerang paru-paru atau organ lain. Gejala TBC yang paling umum adalah batuk berdahak yang berlangsung selama lebih dari 2 minggu.
Selain batuk berdahak, gejala TBC lainnya dapat meliputi:
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Penurunan berat badan
- Demam
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Pengobatan 6-9 bulan
TBC merupakan penyakit yang bisa disembuhkan, tapi pengobatannya memang butuh waktu yang tidak sebentar. Biasanya, pengobatan TBC dilakukan selama 6-9 bulan. Selama pengobatan, penderita TBC harus minum obat secara teratur dan kontrol ke dokter secara berkala.
Pengobatan TBC yang tuntas sangat penting untuk mencegah kekambuhan penyakit dan mencegah terjadinya resistensi obat. Jadi, meskipun pengobatannya lama, penderita TBC harus tetap semangat dan disiplin minum obat sampai tuntas.
Pola hidup sehat mencegah
Selain pengobatan, pola hidup sehat juga sangat penting untuk mencegah TBC. Pola hidup sehat yang dimaksud meliputi:
- Jagalah kebersihan lingkungan
- Hindari rokok
- Konsumsi makanan bergizi
Dengan menerapkan pola hidup sehat, kamu bisa memperkuat daya tahan tubuh dan mengurangi risiko tertular TBC.