Kisah Pilu Resto Artis yang Tutup: Dari Laris Manis sampai Bangkrut

waktu baca 5 menit
Jumat, 17 Mei 2024 18:27 0 40 Kinara

Kisah Pilu Resto Artis yang Tutup: Dari Laris Manis sampai Bangkrut

Kisah Pilu Resto Artis yang Tutup: Dari Laris Manis sampai Bangkrut

Ligaponsel.com – Meski sempat laris manis di awal kemunculannya, namun sayangnya beberapa restoran milik artis ini harus tutup. Ada yang bertahan hanya beberapa bulan, ada pula yang bertahan hingga beberapa tahun.

Berikut ini 4 restoran milik artis Indonesia yang sempat laris manis namun akhirnya tutup:

  1. Restoran Milik Syahrini

Syahrini sempat membuka restoran bernama Princess Cake di Jakarta pada tahun 2017. Restoran ini menyajikan berbagai macam kue dan makanan ringan. Namun, restoran ini hanya bertahan selama beberapa bulan saja.

Restoran Milik Maia Estianty

Maia Estianty juga pernah membuka restoran bernama Maia Kitchen di Jakarta pada tahun 2018. Restoran ini menyajikan berbagai macam masakan Indonesia. Namun, restoran ini juga hanya bertahan selama beberapa bulan saja.

Restoran Milik Prilly Latuconsina

Prilly Latuconsina sempat membuka restoran bernama Nona Manis di Jakarta pada tahun 2019. Restoran ini menyajikan berbagai macam masakan Indonesia dan Western. Namun, restoran ini juga hanya bertahan selama beberapa bulan saja.

Restoran Milik Ruben Onsu

Ruben Onsu sempat membuka restoran bernama Ayam Geprek Bensu di Jakarta pada tahun 2017. Restoran ini menyajikan berbagai macam masakan Indonesia, terutama ayam geprek. Restoran ini sempat laris manis dan memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia. Namun, pada tahun 2022, Ruben Onsu memutuskan untuk menutup semua cabang Ayam Geprek Bensu.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan restoran-restoran milik artis ini tutup. Di antaranya adalah kurangnya pengalaman dalam mengelola bisnis kuliner, persaingan yang ketat, dan pandemi COVID-19.

Meski begitu, kegagalan ini tidak membuat para artis tersebut menyerah. Mereka tetap semangat dan mencoba peruntungan di bisnis lainnya.

Sempat Laris Manis, 4 Resto Milik Artis Indonesia Ini Berakhir Tutup

Meski sempat laris manis, beberapa restoran milik artis Indonesia akhirnya tutup. Apa saja penyebabnya?

Berikut 6 aspek penting yang perlu diperhatikan:

  1. Pengelolaan bisnis
  2. Persaingan ketat
  3. Kurang pengalaman
  4. Lokasi strategis
  5. Menu variatif
  6. Pandemi COVID-19

Keenam aspek ini saling berkaitan dan mempengaruhi keberlangsungan sebuah restoran. Pengelolaan bisnis yang baik, persaingan yang ketat, dan kurangnya pengalaman menjadi faktor utama yang menyebabkan restoran milik artis tersebut tutup. Selain itu, lokasi strategis, menu variatif, dan pandemi COVID-19 juga turut mempengaruhi.

Kegagalan ini menjadi pelajaran berharga bagi para artis untuk lebih berhati-hati dalam berbisnis kuliner. Mereka perlu mempersiapkan diri dengan baik, baik dari segi pengelolaan bisnis, strategi pemasaran, maupun pemilihan menu.

Pengelolaan bisnis

Salah satu faktor utama yang menyebabkan restoran milik artis tutup adalah kurangnya pengalaman dalam mengelola bisnis kuliner. Banyak artis yang terjun ke bisnis kuliner karena melihat keuntungan yang menggiurkan, namun mereka tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk mengelola bisnis tersebut.

Pengelolaan bisnis kuliner yang baik meliputi banyak aspek, seperti manajemen keuangan, operasional, pemasaran, dan sumber daya manusia. Artis yang tidak memiliki pengalaman di bidang ini seringkali kesulitan dalam mengelola bisnis mereka dengan efektif.

Selain itu, artis juga seringkali terlalu sibuk dengan kegiatan keartisannya sehingga tidak bisa fokus mengelola bisnis mereka. Hal ini dapat menyebabkan bisnis mereka terbengkalai dan akhirnya tutup.

Contohnya, restoran Princess Cake milik Syahrini hanya bertahan selama beberapa bulan karena Syahrini terlalu sibuk dengan kegiatan keartisannya. Dia tidak memiliki waktu untuk mengelola restoran dengan baik, sehingga restoran tersebut akhirnya tutup.

Persaingan ketat

Industri kuliner di Indonesia sangat kompetitif. Banyak restoran baru bermunculan setiap tahunnya, sehingga persaingan semakin ketat. Restoran milik artis harus bersaing dengan restoran-restoran lain yang sudah lebih dulu berdiri dan memiliki reputasi yang baik.

Selain itu, restoran milik artis juga seringkali dibanderol dengan harga yang lebih mahal dibandingkan restoran biasa. Hal ini karena artis memiliki biaya tambahan untuk membayar biaya promosi dan gaji karyawan yang lebih tinggi.

Akibatnya, banyak restoran milik artis yang kesulitan bersaing dan akhirnya tutup. Contohnya, restoran Maia Kitchen milik Maia Estianty hanya bertahan selama beberapa bulan karena tidak bisa bersaing dengan restoran-restoran lain yang lebih murah dan sudah lebih dulu berdiri.

Kurang pengalaman

Banyak artis yang terjun ke bisnis kuliner karena melihat keuntungan yang menggiurkan, namun mereka tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk mengelola bisnis tersebut.

Pengelolaan bisnis kuliner yang baik meliputi banyak aspek, seperti manajemen keuangan, operasional, pemasaran, dan sumber daya manusia. Artis yang tidak memiliki pengalaman di bidang ini seringkali kesulitan dalam mengelola bisnis mereka dengan efektif.

Lokasi strategis

Salah satu kunci sukses sebuah restoran adalah lokasi yang strategis. Restoran yang berada di lokasi yang mudah dijangkau dan banyak dilalui orang akan lebih mudah menarik pelanggan.

Namun, tidak semua restoran milik artis memiliki lokasi yang strategis. Ada yang berlokasi di dalam mal atau pusat perbelanjaan, ada pula yang berlokasi di jalanan yang sepi.

Lokasi yang kurang strategis dapat menjadi salah satu faktor penyebab restoran milik artis tutup. Contohnya, restoran Nona Manis milik Prilly Latuconsina hanya bertahan selama beberapa bulan karena berlokasi di sebuah jalanan yang sepi.

Menu variatif

Selain lokasi yang strategis, menu yang variatif juga menjadi salah satu kunci sukses sebuah restoran. Restoran yang menyajikan berbagai macam menu akan lebih mudah menarik pelanggan.

Namun, tidak semua restoran milik artis memiliki menu yang variatif. Ada yang hanya menyajikan beberapa jenis makanan saja, ada pula yang menyajikan menu yang terlalu mahal.

Menu yang kurang variatif atau terlalu mahal dapat menjadi salah satu faktor penyebab restoran milik artis tutup. Contohnya, restoran Ayam Geprek Bensu milik Ruben Onsu hanya menyajikan beberapa jenis makanan saja, sehingga pelanggan bosan dan akhirnya tidak kembali lagi.

Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan restoran milik artis tutup. Selama pandemi, banyak orang yang takut untuk makan di luar rumah karena khawatir tertular virus.

Penurunan jumlah pelanggan ini membuat banyak restoran merugi dan akhirnya tutup. Contohnya, restoran Ayam Geprek Bensu milik Ruben Onsu terpaksa menutup semua cabangnya karena mengalami kerugian besar selama pandemi.