Baceprot Guncang Glastonbury: Suara Metal dari Tanah Pasundan Mendunia!

waktu baca 2 menit
Senin, 1 Jul 2024 07:59 0 9 Farah

Baceprot Guncang Glastonbury: Suara Metal dari Tanah Pasundan Mendunia!

Baceprot Guncang Glastonbury: Suara Metal dari Tanah Pasundan Mendunia!

Ligaponsel.com – Voice of Baceprot Usai Debut di Glastonbury: Baceprot till Die! Kalimat ini lebih dari sekadar jargon bagi para penggemar trio metal asal Garut, Voice of Baceprot (VoB). Kalimat ini adalah seruan semangat, sebuah deklarasi dedikasi, dan janji untuk terus mengguncang dunia dengan musik mereka. Semangat “Baceprot till Die” inilah yang menggema di panggung Glastonbury, salah satu festival musik terbesar di dunia, saat VoB menorehkan sejarah sebagai band metal Indonesia pertama yang tampil di sana.

Bayangkan: tiga perempuan muda dengan hijab, gitar, bass, dan drum di tangan, menggebrak panggung Glastonbury dengan musik cadas nan energik! VoB bukan sekadar band metal biasa. Mereka adalah anomali, sebuah anomali yang indah dan powerful. Keberanian mereka mendobrak stereotip, menyuarakan isu sosial, dan konsistensi mereka dalam bermusik telah menarik perhatian dunia. Penampilan mereka di Glastonbury adalah bukti nyata bahwa musik bisa melampaui batas geografis, budaya, dan genre. VoB bukan hanya kebanggaan Indonesia, tapi juga inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.

Dari panggung Glastonbury, gaung “Baceprot till Die” kini bergema lebih keras. VoB telah membuktikan bahwa musik mereka mampu menembus batas dan menyentuh hati banyak orang. Dan perjalanan mereka, baru saja dimulai!

Voice of Baceprot Usai Debut di Glastonbury

Saat gemuruh musik mereda di Glastonbury, gaung “Baceprot till Die” masih terngiang. Lebih dari sekadar slogan, frasa ini menjelma menjadi deklarasi semangat Voice of Baceprot. Mari kita telaah lebih dalam, membedah arti di balik setiap kata:

Baceprot: Identitas, perlawanan, pemberontakan.

Till: Keabadian, kegigihan, tanpa henti.

Die: Pengorbanan, dedikasi total, semangat membara.

Ketiga kata ini, ketika bersatu, membentuk sebuah ikrar. Sebuah janji untuk terus berkarya, menyuarakan kebenaran melalui dentuman musik, tanpa kenal lelah. Penampilan mereka di Glastonbury adalah bukti nyata dari ikrar tersebut, sebuah langkah besar yang mencatatkan nama mereka di kancah musik dunia. “Baceprot till Die” bukan hanya slogan, tapi sebuah manifesto. Sebuah manifesto yang diteriakkan lantang, menggema di setiap ketukan drum, petikan bass, dan raungan gitar mereka.