Terungkap! 9 Penyebab Plasenta Previa yang Wajib Diketahui Ibu Hamil

waktu baca 4 menit
Selasa, 21 Mei 2024 11:05 0 36 Luna

Terungkap! 9 Penyebab Plasenta Previa yang Wajib Diketahui Ibu Hamil

Ligaponsel.com – Perlu Tahu 9 Penyebab Plasenta Previa Pada Ibu Hamil

Plasenta previa adalah kondisi ketika plasenta terletak di bagian bawah rahim, menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan hebat saat persalinan dan dapat membahayakan ibu dan bayi.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya plasenta previa, di antaranya:

  1. Riwayat plasenta previa sebelumnya
  2. Usia ibu di atas 35 tahun
  3. Kehamilan kembar atau lebih
  4. Kelainan bentuk rahim
  5. Riwayat operasi rahim
  6. Merokok
  7. Konsumsi alkohol
  8. Penggunaan kokain
  9. Infeksi pada rahim

Jika Anda mengalami gejala plasenta previa, seperti pendarahan vagina yang tidak normal, segera konsultasikan ke dokter. Penanganan plasenta previa biasanya dilakukan dengan persalinan sesar untuk mencegah pendarahan hebat.

Dengan mengetahui faktor risiko dan gejala plasenta previa, ibu hamil dapat lebih waspada dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan.

Perlu Tahu 9 Penyebab Plasenta Previa Pada Ibu Hamil

Saat mengandung, penting untuk memahami berbagai kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayi. Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah plasenta previa. Yuk, kenali 5 aspek penting terkait plasenta previa:

  1. Posisi Plasenta: Plasenta terletak di bagian bawah rahim, menutupi jalan lahir.
  2. Penyebab Risiko: Faktor risiko meliputi riwayat plasenta previa, usia ibu, dan kehamilan kembar.
  3. Gejala Utama: Pendarahan vagina yang tidak normal.
  4. Penanganan Medis: Persalinan sesar untuk mencegah pendarahan hebat.
  5. Pencegahan: Tidak ada cara pasti untuk mencegah plasenta previa, namun menjaga kesehatan reproduksi dapat menurunkan risikonya.

Memahami aspek-aspek ini dapat membantu ibu hamil lebih waspada dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala plasenta previa. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, risiko komplikasi dapat diminimalkan, memastikan kesehatan ibu dan bayi yang optimal.

Posisi Plasenta

Bayangkan plasenta sebagai rumah nyaman bagi bayi di dalam rahim. Biasanya, rumah ini menempel di bagian atas atau samping rahim, seperti rumah yang dibangun di atas bukit. Namun, pada plasenta previa, rumah ini malah dibangun di bagian bawah rahim, seperti rumah yang dibangun di lembah.

Kondisi ini bisa membahayakan karena saat persalinan, jalan lahir yang merupakan pintu keluar bayi akan tertutup oleh plasenta. Akibatnya, bisa terjadi pendarahan hebat yang mengancam keselamatan ibu dan bayi. Jadi, penting banget buat ibu hamil untuk tahu posisi plasenta yang benar, supaya bisa segera ke dokter kalau ada masalah.

Penyebab Risiko

Bayangkan plasenta previa seperti sebuah rumah yang dibangun di lokasi yang salah. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko “salah lokasi” ini, antara lain:

  • Pernah punya plasenta previa sebelumnya: Kalau sebelumnya pernah punya masalah ini, kemungkinan untuk mengalaminya lagi di kehamilan berikutnya lebih tinggi.
  • Usia ibu di atas 35 tahun: Seiring bertambahnya usia, risiko plasenta previa juga meningkat. Ini karena seiring waktu, rahim jadi lebih tipis dan elastisitasnya berkurang.
  • Kehamilan kembar atau lebih: Saat ada lebih dari satu bayi di dalam rahim, rahim akan lebih meregang. Kondisi ini bisa membuat plasenta kesulitan menemukan tempat yang tepat untuk menempel.

Jadi, kalau kamu termasuk dalam kelompok risiko ini, penting banget untuk lebih waspada dan rutin periksa ke dokter kandungan. Deteksi dini plasenta previa bisa membantu mencegah komplikasi yang berbahaya.

Gejala Utama: Pendarahan vagina yang tidak normal.

Kalau tiba-tiba kamu mengalami pendarahan dari Miss V saat hamil, hati-hati ya! Bisa jadi itu gejala plasenta previa. Pendarahannya biasanya berwarna merah terang dan terjadi tanpa rasa sakit. Nah, pendarahan ini bisa terjadi kapan saja, tapi paling sering terjadi saat trimester ketiga kehamilan.

Jangan anggap remeh pendarahan ini ya, segera ke dokter kandungan untuk diperiksa lebih lanjut. Soalnya, kalau plasenta previa tidak segera ditangani, bisa terjadi pendarahan hebat saat persalinan. Akibatnya, kamu dan bayi bisa dalam bahaya.

Penanganan Medis: Persalinan sesar untuk mencegah pendarahan hebat.

Kalau plasenta previa sudah terjadi, biasanya dokter akan menyarankan persalinan sesar. Ini adalah tindakan operasi untuk mengeluarkan bayi melalui sayatan di perut. Persalinan sesar dilakukan untuk mencegah pendarahan hebat yang bisa membahayakan ibu dan bayi saat persalinan normal.

Pencegahan

Plasenta previa memang tidak bisa dicegah sepenuhnya, tapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risikonya, yaitu:

  • Menjaga berat badan ideal: Obesitas meningkatkan risiko plasenta previa.
  • Tidak merokok: Merokok merusak pembuluh darah di rahim, sehingga meningkatkan risiko plasenta previa.
  • Membatasi konsumsi alkohol: Alkohol dapat mengganggu perkembangan plasenta.
  • Melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur: Pemeriksaan kehamilan dapat membantu mendeteksi plasenta previa sejak dini.

Dengan menjaga kesehatan reproduksi dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, ibu hamil dapat menurunkan risiko plasenta previa dan memastikan kehamilan yang sehat.